part 3

607 95 24
                                    

ini adalah minggu yang sibuk dan penuh tekanan untuk siswa-siswi sekolah menengah. minggu ujian untuk siswa tingkat akhir sekolah menengah.

jihoon pun stress luar biasa, ia harus membagi waktu dengan cermat. untuk belajar juga merawat jinri. malam ketika jinri sudah tidur dia harus segera belajar ditengah kantuk juga lelahnya.

malam itu tubuhnya begitu lelah, ia sudah tak sanggup mencerna segala teori fisika di buku setebal 350 halaman itu. diseret langkahnya ke ranjang tempat jinri sudah tertidur pulas. jihoon mengecup kening jinri sebentar sebelum akhirnya merebahkan dirinya di samping jinri.

.
.

senin pagi yang sedikit rusuh, jihoon bangun telat sehingga tidak ada waktu untuk membuat sarapan. ia segera membangunkan jinri, memandikan dan mendandani gadis kecil itu.

begitu selesai dengan dirinya jihoon segera mengobrak-abrik lemari pendingin di dapur demi mencari sesuatu yang bisa dimakan jinri untuk sarapan. tangannya bergerak sembarangan di dalam lemari pendingin hingga akhirnya ia menemukan sebotol susu vanilla dan sepotong roti kacang.

"jinri, maaf ya mama ga sempet masak sarapan. jadi jinri minum susu dan makan roti saja ya?" ujar jihoon sembari menyodorkan susu yang sudah ia pasangi sedotan ke mulut mungil jinri.
"jinli suka ma." jinri meraih susu vanilla dari jemari lentik jihoon dengan semangat lalu menyedotnya rakus. jihoon gemas mengusak rambut jihoon dengan sayang.

.
.

"hari ini ujian apa sih?" jun berujar dengan wajah polosnya di hadapan para kawannya. mingyu hanya bisa menghela napas, kawannya ini memang sangat bodoh. ujian tapi bahkan tidak tahu jadwalnya? orang bodoh dari negeri mana itu?

"kamu ini mau ujian malah ga tau jadwal! gimana sih?!" ujar seungcheol sedikit emosi. "yah aku memang tidak tau nanti aku mau nyontek soonyoung aja." soonyoung hanya memandang jun sebentar tanpa minat.

setelah itu obrolan mereka berubah random. membahas banyak hal, seperti pacar baru mingyu dari kelas sebelah si primadona sekolah yang super cantik. atau soal tempat tongkrongan mereka yang sedang direnovasi. soonyoung sendiri tidak menaruh minat pada obrolan kawan-kawannya.

mata dan perhatiannya terjatuh pada sosok gadis yang sedang sibuk membolak-balik buku fisika super tebal di depan kelas. gadis yang ia benci 2 tahun belakangan ini namun tak juga bisa ia singkirkan dari hatinya.

soonyoung menghela napas sebentar, ia teringat pertemuan tidak sengaja mereka di taman waktu itu. mungkinkah kata-katanya waktu itu terlalu jahat? mungkinkah ia kelewatan?

soonyoung tidak bisa berpikir jernih. ia seharusnya memikirkan ujian tapi otak dan hatinya malah penuh dengan lee jihoon.

you're fucked up kwon.

.
.

jihoon tersenyum lega. hari pertama ujian berjalan lancar. meskipun ada beberapa soal yang ia kesulitan menjawabnya tapi ia yakin itu sudah maksimal.

karena ujian sekolah pulang lebih pagi, jihoon jadi bisa menghabiskan banyak waktu bersama jinri. ia melangkah dengan sangat riang melewati murid-murid yang lain.

"lee jihoon." tubuh jihoon sedikit menegang, suara yang sangat ia kenal namun juga sangat membuatnya trauma. suara yang beberapa hari yang lalu mengata-ngatainya dengan begitu kasar.

lelaki itu menghadang langkahnya dengan tingginya yang lumayan mengintimidasi. jihoon terdiam di tempatnya, tidak tahu harus bereaksi bagaimana. "punya sedikit waktu?"

"tidak. aku harus segera menjemput putriku." jihoon menjawab dengan tegas. ia berusaha tidak terintimidasi oleh kwon soonyoung.

"ok." jihoon menatap lelaki itu tajam, tidak percaya dengan kata yang keluar dari mulut lelaki itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

unconditional loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang