Pagi itu, Ibu Rinda mempersiapkan bekal untuk ketiga anaknya yang akan pergi ke sekolah. Ya ibu Rinda adalah ibu dari Hamdan, Aisyah, dan Ilham. Memang ketiga anak tersebut jaraknya tak jauh hanya sekitar 1-2 tahunan. Aisyah dengan sang kakak Hamdan berjarak 1 tahun. Sedangkan Aisyah dengan sang adik Ilham berjarak 2 tahun.
Tak mudah merawat ketiga anak tersebut, terlebih lagi jarak umur mereka tak jauh. Ketika Hamdan kelas 6 MI, Aisyah kelas 5 MI, dan Ilham kelas 3 MI.
Pagi itu, terjadilah percakapan antara Ibu Rinda dengan sang anak.
"Ummi, Aisyah nggak mau berangkat sekolah" rengek Aisyah
"Kenapa nak, ini ummi udah buatin bekal buat kak Aisyah, ayo sekarang berangkat bareng Abi, kak Hamdan dan dek Ilham.” jawab ummi
"Aisyah nggak mau berangkat ummi." Rengeknya bercucuran air mata
"Aisyah kemarin bertengkar sama Rina temennya mi, sampai-sampai Rina bajunya sobek ditarik Aisyah." Sahut Hamdan dari kejauhan
"Astaghfirullah hal adziim, Aisyah. Benarkah yang dikatakan kakakmu? Kamu bertengkar dengan Rina temanmu? Kenapa kemarin ngga bilang sama ummi?" Tanya ummi
"A..a..Aisyah takut ummi marah. Aisyah ta..kut nan..nanti di..dimarahi sa..ma ma..ma..nya Rina mi."
Jawab Aisyah sambil sesenggukan"Aisyah cantik, ummi nggak marah kok. Ayo Aisyah berangkat diantar ummi ya pakai motor. Abi duluan ya, antar Kak Hamdan dan dek Ilham" Kata Ibu Rinda dengan lembut sambil memeluk Aisyah.
Abi segera menaiki mobil bersama Hamdan dan Ilham. Memang setiap pagi, abi selalu mengantar anak-anaknya sekolah. Selain satu arah, tempat kerja abi juga dekat dengan sekolah anak-anaknya.
Setelah beberapa menit abi pergi, ibu Rinda bersama Aisyah menaiki motor dan bergegas ke sekolah. Karena jam sudah menunjukkan pukul 06.50 WIB. Dan jarak ke sekolah Aisyah sekitar 10 menit ditempuh menggunakan kendaraan.
#Di sekolah Aisyah
Ibu Rinda segera mengantarkan Aisyah ke kelas. Namun di depan kelas ada seorang guru dan ibu yang menggandeng tangan anak sekolah.
"Sepertinya itu..." Batin Bu Rinda
"Kamu Aisyah ya?" Tanya ibu itu
"Iya Bu, ini Aisyah anak saya."
"Jadi dia Aisyah." Tunjuk ibu itu pada Aisyah
"Tenang bu, kita bisa selesaikan bersama. Mohon maafkan anak saya. Mungkin anak saya tidak sengaja. Lagipula, kita tidak tau kan masalahnya apa?" Jawab Bu Rinda
Sedangkan Aisyah, dia bersembunyi di belakang Bu Rinda dan menutup wajahnya dengan jilbab panjang Bu Rinda.
"Kata anak saya, dia mengambil pensil milik Rina dan ketika dia ketahuan membawa pensil itu, Aisyah nggak ngaku."
"Aisyah, benarkah kamu mengambil pensil Rina?" Tanya Ibu Rinda sambil berbalik ke Aisyah.
"Kemarin Aisyah nemu, Bu. Di bawah kursi, trus mau nanya ini pensil siapa, eh malah Rina udah nuduh. Trus dia langsung narik jilbab Ais. Ais balas aja Rina" jawab Aisyah
"Nah ceritanya begitu kan, Bu. Nak Rina, apakah kaki atau tangannya ada yang sakit?" Tanya bu Rinda lembut
"Nggak ada, Bu. Cuma tangan Rina agak merah dicakar Ais." Jawab Rina
"Nanti Ibu obati ya?" Tanya bu Rinda
"Udah bu, nggak usah mungkin emang saya aja yang nggak bisa nahan emosi kemarin baju anak saya sobek. Maaf ya bu, saya jadi emosi gini. Nak maafin Ibu ya?" Jawab Ibu Rina dan memeluk Aisyah.
"Iya bu, tidak apa-apa. Mulai sekarang Nak Rina dan kak Aisyah jangan bertengkar ya, itu nggak baik." Kata bu Rinda
"Iya, Bu." Jawab Rina dan Aisyah bersamaan dan kemudian mereka berpelukan. *Eh kayak teletubies ya*
Bu Rinda segera kembali ke rumah meninggalkan Aisyah yang sudah masuk ke kelas.
Bu Rinda menaiki motornya, saat perjalanan, tiba-tiba....
.
.
.
*Braaaakkk
.
.
.Kenapa itu kenapa....
#tunggu ya part berikutnya. Maaf ya penulis masih amatir.. 😁😁😁 dimaklumin dong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Aisyah
SpiritualKisah cinta dari gadis yang bernama Aisyah. Awal kehidupannya yang gelap dan awal mengenal agama Islam. Ketika ia mulai berhijrah, mendekat pada sang pencipta dan menghantarkannya pada kekasih hati pilihan Allah.