Sahabat Ama Pacar Itu Bedatipis.

60 4 0
                                    

" Bal? Gue harus nungguin elo berapa lama lagi? 1 jam?  1 tahun?  1 abad kah? " Tanya Defi kesel

Iqbal ditanya hanya diam saja dan tidak bergeming ataupun menjawab Defi, ia masih fokus dengan Objek didepannya.

"  Bal Gue udah nanya Elo tiga, empat, lima, enam, tuju kali masih aja di anggurin"  Defi mendengus kesal 😡 menihat kebiasaan Iqbal.

Kebiasaan Iqbal duduk di bangku ruang Dence setiap hari Sabtu hanya untuk melihat Nisa latihan Dence.

" Bal masih lama? "Tanya ulang Defi

" sebentar lagi. Def.. " jawab iqbal tanpa memalingkan mukanya.

"  Tapi kita udah bolos 2 jam pelajaran, 15 menit lagi istirahat,mau sampai kapan kita disini? Duduk gak jelas senyum-senyum sendiri, Elo mau kita ketahuan sama Bu Rani?"  jawab Defi.

Saat itu juga rasanya Iqbal ingin menbungkam mulut Defi dengan kaos kaki yang ia kenakan, Tapi niatnya pun ia urung kan karena dia masih menganggap Defi sahabatnya.

"Udah diem jangan ngomel mulu,mau Gue jitak pala lo? " Potong Iqba
Defi

Defi memalingkan mukanya dan mengerucutkan bibirnya, ia lebih memilih diam dan nungguin Iqbal selesai Bertapa.

15 menit kemudian.


Setelah ninggu sekian lama, Akhirnya nih orang-orangan sawah bangaun juga dari duduknya.

Setelah selesai, Defi pun meninggalkan Iqbal dan pergi menuju kelas.  Dan Iqbal pun berlari mengejar Defi.

"Udah ahh, Gue mau pergi ke kelas aja"Ujar defi kepada Iqbal.

" Def.. Tungguin Gue dulu" panggil Iqbal sambil berlari.

Iqbal pun menarik tangan Defi dan mengajaknya kekantin.
" Yuk ikut Gue kekantin, Gue laper nih" Iqbal mengajak Defi kekantin sambil menarik tangan Defi.

"Plo lepasin  tangan Gue, sakit tau " Ketus Defi

Iqbal melangkah kan kakinya menuju kantin dan menunggalkan Defi.

" Tungguin Gue" Teriak Defi kesal.

Iqbal berhenti nunggu Defi menyusulnya dengan muka malas dan menatap Defi dengan tatapan tajam.

Iqbal merasa heran  dengan manusia aneh yang ada didepannya, dia membuka matanya lebar-lebar melihat tingkah manusia purab itu (Defi) , Dia yang menyuruh ditungguin ehh malah dia yang ninggalin.

Akhirnya Iqbal mengikuti Defi dari belakang mirip banget kayak ekor kuda yang nempel muluk.

Ini yang peak Autor atau mereka ya🤓.

"Nyet-monyet mau makan apa? " Tanya Iqbal.

" Lo panggil Gue apa!?? " sentak  Defi.

" Nyet-monyet " jawab Iqbal tanpa perasaan bersalah.

" Coba Ulang? " Sentak Defi.

" Nyet-Monyet"

"Sekali lagi? "

" Elo budek,tuli atau gimana sih..? Kan Gue udah bilang kalau Gue manggil Elo Nyet-Monyet"

"Hus.. Nama Gue itu Defi bukan Nyet-Monyet " papar Defi

" Apa bedanya sih??? " ujar Iqbal

Seketika Defi menjambak rambut Iqbal, karena hari itu Defi merasa sangat kesak hari itu.

 LUPA BUKA MATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang