1-REVISI

20K 516 5
                                    

Setiap pagi yang cerah harus diawali dengan niat yang jelas,agar tujuanmu nanti tak menyeleng dari kebenaran.

Itulah yang selalu disampaikan zainab kepada putri kecilnya, Maura.

"Bunda,maura berangkat dulu ya. Nanti maura pulang bareng abang ahmad aja" zainab mengangguk lalu mengantarkan putrinya itu kehalaman rumah, mengantarkan putri kecilnya itu sudah menjadi kebiasaannya semenjak Zaka meninggalkannya dan anak-anaknya.

"Hmmm zaka,lihatlah anakmu sekarang. Sebentar lagi inshaAllah akan menjadi seorang guru yang bijaksana,jujur,dan adil seperti yang kau harapkan." Seulas senyum terbit dari bibir ranum zainab.

***

Maura Azizah,ialah gadis pemberani yang selalu menjunjung keadilan dan tak mudah menyerah, jarang bahkan tak pernah bibirnya mengeluarkan keluhan. Bahkan ucapan-ucapan penyemangatlah yang sering dia ucapkan untuk menyemangati dirinya sendiri.

"Maura,nanti pulang kuliah abang tunggu diparkiran ya" maura mengangguk lalu bergegas menuju kelasnya belajar,karena 10 menit lagi kelas akan dimulai

"Assalamuallaikum" maura mengucapkan salam lalu menuju kursinya yang bersebelahan dengan siti,sahabat kecilnya.

"Waalaikumussalam ya ukhti" siti melemparkan senyuman manisnya pada maura,begitupun dengan maura.

"SubhanaAllah ukhti,engkau begitu cantik sekali hari ini" puji salah seorang pria yang bernama aji.

"Paansih lu ji,genit amat ama temen gw!" Aji memasang wajah ketakutannya begitu melihat siti mengamuk

"Astagfirullah ukhti,tahan emosimu ukhti tahan" siti rasanya ingin menampol aji,tapi sayangnya dia harus menahan emosinya jangan sampai tersulut api setan.

"Astagfirullah ya Allah, jauhkan hamba dari godaan setan." Siti mengelus dadanya mengatur nafasanya yang sudah naik turun karena emosi

"Udah sabar siti,aji emang suka kayak gitu" siti mengangguk,paham maksud sahabatnya itu.

Aji dan siti sejak kecil memang tak bisa akur,setiap bertemu pasti adu bacot. Maka tak heran bagi maura jika mereka saling debat didepannya,ujung-ujungnya maura yang misahin kan ?

"Yaudah gw diem,tapi nanti kalian harus nemenin gw buat nyari bunga buat umi. Ok" tak perlu menunggu jawaban dari maura dan siti aji langsung diam dan menganggap mereka sudah menjawab "ok"

***

Maura sibuk memperhatikan bunga anggrek yang dipajang oleh penjual bunga itu,dia sangat suka sekali dengan bunga anggrek. Baginya bunga anggrek adalah lambang kesejahteraan untuknya.

"Yeeee si micin,katanya nyari bunga ? Kok lu malah makan bakso sih!" Maura terkejut mendengar suara siti yang membuat para pengunjung disitu melihat kearahnya

"Yee biarin dong,gw kan laper" aji membalasnya dengan sewot dan melahap baksonya dengan semangat.

"Ehh udah udah, kalian tuh ya ribut mulu. Ntar jodoh gak tau loh ya" maura terkekeh dan dihadiahi pelototan oleh mereka berdua

"Ayok micin,ini udah sore nanti keburu maghrib" siti memanggil aji dengan sebutan 'micin' karena nama panggilan aji mirip seperi merek penyedap rasa :,)

"Iya ya udah selesai nih. Berapa pak ?"

"8 ribu aja mas" aji merogoh dompetnya lalu memberikan selembaran uang 10ribuan

"Udah kembaliannya buat bapak aja" bapak itu mengangguk lalu mengucapkan terimakasih

"Ayu cepetan naik,lama kalian"

"Berisik ah lu ji,kesel gw liatnya" siti terpelongo,baru kali ini dia melihat maura naik darah

"Eh busyet,sabar bu sabar" siti mengusap punggung maura dengan menirukan gaya ibu-ibu arisan yang kalah judi.

"Lu juga cepetan naik,udah maghrib ni" aji terkekeh melihat siti yang juga kena batunya

"Sukurin,kenak kan lu" wajah siti sudah masam dibuat aji,rasanya dia ingin menjambak-jambak rambut aji sampai botak.

***
Maura berjalan beriringan dengan siti,aji sudah berjalan duluan mendahului mereka.

"Assalamuallaikum umi, umi apa kabar ?"

"Ini aji bawakan bunga kesukaan umi, bunga matahari. Oh iya umi,sekarang ditaman rumah udah aji tanamin bunga matahari loh,wah betul kata umi kalau rumah dikasih bunga pasti menarik perhatian mata dan membuat kita menjadi betah" tak terasa setitik airmata membasahi pipi aji,dia tak bisa menahan rindunya pada uminya. Sudah hampir 2 tahun uminya pergi meninggalkannya,tapi dia masih merasakan uminya masih berada disisinya.

"Assalamuallaikum tante,aku kesini sama siti dateng buat ngeliat tante." Maura menaruh setangkai bunga anggrek diatas tanah yang menggunung itu.

"Ini aku sama siti ngasih bunga anggrek buat tante" siti yang modelannya cengeng dengan hal seperti ini sudah dipastikan matanya sudah banjir bandang.

"Aji,kirimin al-fatihah ya buat uminya aji" aji mengangguk lalu membacakan al-fatihah dengan sesenggukan dab diikuti oleh maura dan siti.

Selepas mengunjungi makam,mereka bertiga kembali kekampus. Karena maura sudah janji kalau dia akan pulang dengan abangnya dan siti pun masih ada urusan dengan dosen pengajar mereka karena dia terlambat saat masuk kemaren.

"Hmmm ra" maura yang merasa terpanggil lalu melihat kearah sumber suara

"Iya ji ada apa ?" Aji hendak menanyakan hal ini,tapi takut-takut jika nanti maura malah tersakiti dengan pertanyaannya.

"Gw mau nanya sama lu,tapi takut lu malah kenapa-napa lagi"

"Nanya aja,gw gak papa kok"

"Rahasia lu bisa setegar ini apa sih ra ?" Mendengar itu membuat maura menarik nafas dalam, dia saja tak tau mengapa dia bisa setegar ini.

"Hmmm gak usah lu jawab gak papa kok, udah lupain aja pertaya-"

"Gw gak tau ji,semua terjadi begitu aja. Gw mulai sadar saat umi bilang ke gw kalau semuanya bakalan pergi meninggalkan kita begitu juga kita pasti akan pergi meninggalkan mereka. Yang lu tanyain kenapa gw bisa tegar dan ikhlas atas kepergian papa ? Gw gak tau,yang gw tau sekarang gw punya umi, dan gw harus jagain umi dan gw juga harus wujudin impiannya papa gw." Ada setitik air yang membasahi pipi maura,kali ini airmata itu dapat di kontrol tidak seperti dulu lagi.

"Jadi,gw harap lu jangan sedih terus ji. Berikan yang terbaik buat umi abi lu ji, lu masih punya abi lu yang banting tulang buat kuliahin lu" aji mengangguk,dia ingin menangis tapi harus ditahan mengingat dia sedang menyetir dan terlalu berbahaya jika dia menyetir dengan emosinya yang tak stabil.

___________________________

ASSALAMUALLAIKUM GAES, CERITA UDAH AKU REVISI DAN MAYBE AGAK BERBEDA DARI SEBELUMNYA :,)

MAKASIH BUAT YANG UDAH SETIA MENUNGGU ADAM DAN MAURA

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA GAES

PACAR HALALKU [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang