Memikirkanmu

94 4 0
                                    

"Memikirkanmu adalah suatu hal yang menyenangkan bagiku, berada disampingmu adalah kenyamanan dalam hidupku"

~Billy Briliant Saputra~
.


.
.

Di perjalanan mereka fokus dengan pikiran masing masing, Billy yang fokus berkendara dan Cacha yang sedari tadi melihat jalanan yang lumayan padat sambil sesekali mendengus sebal karena ia harus pulang Bersama Billy.
“Udah sampek nih “ ucap Billy. Cacha memberikan helm yang dipakainya kepada Billy “makasih udah nganterin pulang” kata Cacha sambil mengerucutkan bibirnya. “sama-sama jangan cemberut gitu nanti cantic lo berkurang, yaudah gih lo masuk rumah”
Seketika pipi Cacha bersemu merah, Ia berbalik badan dan bergegas membuka gerbang rumahnya dan masuk kedalam rumah.
“Assalamu’alaikum”
“Waalaikumsalam, ehh anak mama udah pulang Billy kok gak diajak mampir sih Cha?” kata mama Cacha
“Dia lagi capek ma udahlah jangan nanya terus Cacha mau kekamar mau mandi… bye mama”
“iya sayang, nanti habis mandi jangan lupa makan”
“Siap komandan” ujar Cacha sambil hormat kepada mamanya.

Sesampainya dikamar Cacha langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa lengket.
Sesudah mandi Cacha  menghempaskan tubuhnya di atas kasurnya. “hmm kalo dilihat lihat Billy tuh ganten,, baik sosweet juga ya meskipun nakalnya minta ampun”
“Apa gue suka sama dia ya tiap hari kenapa gue mikirin dia terus sih? Tapi masa iyasih seorang Cacha naksir cowok duluan kan biasanya cowok yang naksir gue duluan” ujar Cacha sembari tersenyum menatap langit langit kamarnya. “huhhh taulah mendingan gue makan dulu” kata Cacha sambil beranjak dari kamarnya.

“Cha gimana kamu sama Billy?”
“Gimana apanya ma?”
“Maksud mama tuh kamu udah pacaran sama dia?”
“Ishh mama apaan sih” jawab Cacha sambil memegang pipinya yang merah seperti tomat itu.
“Ciee pipinya merah” goda mama Cacha
Sesusah makan Cacha pergi ke taman belakang rumahnya yang lumayan luas, disampingnya terdapat kolam renang dan beberapa kolam ikan. Cacha memasukkan kakinya kedalam kolam renangnya sambil bernyanyi sesuka hatinya. Sesekali Ia memplesetkan lagu yang Ia nyanyikan. “Bila nanti saat nya t’lah tiba ku ingin Billy menjadi pacarku, berjalan bersamanya dalam terik dan hujan, naik motor kesana kemari dan tertawa, namun bila saat berpisah tlah tiba… Cacha ber henti sejenak….” Ihh kok belum mulai udah berpisah sihh ish ish ishh”. Baca sambil nyanyi ya  guys.

****
Sesampainya dirumah. Billy menuju ke kamarnya, kemudian Ia membuang tasnya kesembarang tempat. Ia mengambil benda pipih yang Ia letakkan di saku celananya, rupanya tidak ada notif sama sekali.
Billy membuang nafasnya kasar, kemudian Ia berniat untuk pergi ke rumah teman kembar tidak identiknya itu siapa lagi kalua bukan ke rumah Rendra dan Rendi. Billy melajukan motornya dengan kecepatan sedang, sebelum sampai ditujuan Billy berhenti disebuah minimarket untuk membeli makanan ringan, minuman, bahkan membeli rokok.
Billy sudah sampai dirumah teman kembarnya , ternyata mereka sedang berada di rooftop rumah, tanpa berpikir Panjang Billy langsung menuju  ke rooftop tanpa harus memasuki rumah terlebih dahulu karena  ada tangga yang ada disamping rumah yang sudah terhubung ke arah rooftop.

“WOYY” teiak Billy di samping telinga Rendra dan Rendi. “Eh gila ya lu nyet kuping gue bisa budeg lo teriak kenceng gitu” kesal Rendi. “ngapain lo kesini?” tanya Rendra. Billy duduk di sofa diapit oleh Rendra dan Rendi. “ Gue tuh bosen dirumah ga ada kerjaan makanya gue kesini” jawab Billy, mereka hanya ber “O” ria saja.

Billy mengambil sebatang rokok dan mulai menghisapnya. “Eh nyet lo kok gak bagi bagi sihh, mana rokoknya  gue minta!” ujar Rendi. “Kenapa liat-liat lo juga mau?” tanya Rendi kepada Rendra kakaknya.
“Dihh pede banget lu, sorry ya gue orang suci gak like sama gituan, lagian lo tu udah dimarahin Bunda juga masih ada suka bantah, kurangin tu lo hisap rokok setiap hari” kesal Rendra.
“Sirik aja lo, lagian Bunda gak bakal tau kok kalo lo gak ngasi tau” ucap Rendi
“Sama aja geblek, Namanya gue boong, gue mah ogah nanggung dosa lo” jawab Rendra sambil menoyor kepala adiknya itu.
“Ehh kalian tu bisa diem ga sihh” kesal Billy. Billy berdiri dari tempat duduknya lalu ia kemudian menuju ke pinggir  rooftop. Billy sedari tadi memikirkan Cacha, menurut Billy Cacha itu kadang nyebelin kadang lucu kadang juga baik. Billy mengingat ingat saat Billy bertemu pertama kali dengan Cacha, Ia bersyukur karena sudah di pertemukan dengan sosok bidadari yang cantik, keren, manis tapi menyebalkan sepertinya.
“Ehh njing  lo ngapain senyam senyum sendiri gila lu ya?” Kata Rendi
“Apa lo bilang tadi?gila?lo tu yang gila ogeb”
“Eh oh iya Bil belakangan ini kok gue sering liat lo berdua terus sih sama Cacha pulang sekolah barengan teruskan? Lo pacaran sama dia? Tanya Rendra. Billy tidak menjawab pertanyaan tersebut melainkan Ia hanya tersenyum manis saja, barang siapa yang melihat senyuman itu pa ti bakal klepek klepek deh hahaha apa diabetes yaa..
“Eh ibab  lo tuh ditanya malah diem senyam-senyum terus, bener-bener ga waras kan lo” ujar Rendi
Billy membuang nafasnya kasar, “gue gak deket sama dia” ucap Billy. Mereka berdua hanya ber “Oh ” ria saja.
“gimana mau deket orang dia lagi dirumahnya sedangkan gue kan ada disini yakan?” lanjut Billy
“Maksud gue bukan gitu ogeb, maksud gue tuh.. alah tau lah susah ngomong sama monyet kaya lo” ujar Rendra
“Lo tu yang monyet dasar kalian berdua tuh sama aja”
“ iyalah kita kembar makannya sama” jawab mereka kompak.

****
Dorr!!
Sontak Cacha kaget dan hampir saja Ia jatuh ke kolam renang. “Gila lu kak, untung aja gue gak punya penyakit jantung dan gue gak masuk nyebur ke kolam” kata Cacha sambil mengelus ngelus dadanya.
“Ya elah dek lagian dari tadi kakak perhatiin lo diem aja sambil senyum senyum, lo waras kan dek?” ucap Ando sambil memegang dahi Cacha memastikan bahwa ia sehat atau tidak.
“Ishh apaan sih kak gue sehat wallafiat tauk”
“Kirain kan dek”

“Woy kalian berdua dipanggil Mama tuh” ucap Kenzo, Kenzo baru saja pulang dari sekolahnya . “Ish gak sopan banget tu anak panggil kita woy kaya kita gak punya nama aja yakan kak?” “iya dek gimana kalo kita jitak bareng-bareng pasti seru tuh” jawab Ando sambil menaikkan satu sudut bibirnya.

Tanpa aba- aba mereka berdua menuju ke ruang tamu yang disitu sudah ada Kenzo adik mereka.. Dengan sorot mata yang tajam membuat siapa saja pasti takut melihatnya. “ kak siap? Ayo kita jitak terus kita glitikin aja gimana seru tuh” ucap Cacha sambil mengambil ancang ancang. “ satu…duaa…tigaa..”
“AHHH WOY GELI WOY, SAKIT ADUH MAMA TOLONG! ADUHH MAMAAA…”
“AHAHAHAHA” tawa Cacha dan Ando. “Rasain lo makanya jadi adek tuh jangan durhaka, kualat kan lo” ujar Ando
“Apa coba salah gue? Apa yang kalian lakukan itu…. JAHAT” ucap Kenzo
“Aduh adek gue korban sinetron nihh, eh bukan sinetron deng tapi film” ujar Cacha.
“Ken kalo ngomong sama kakak tuh yang sopan dong! Kita juga punya nama kali, gausah panggil kita WOY lagi ngerti?” kata Ando
“Iya deh kak Sorry deh” kata Kenzo sambil pergi dan bergeming menyumpah serapah kedua kakaknya  yang sedeng itu.
“Yess rencana kita berhasil dek” ujar Ando sambil bertos ria dengan Cacha dan mereka bergegas menuju dapur menemui mama mereka.

****
aku kasih bonus foto Kenzo ya :) salam sayang author.

Btw lama gak update ya guys,maaf karena author lagi sibuk sama sekolah hehehe :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw lama gak update ya guys,maaf karena author lagi sibuk sama sekolah hehehe :)

Maaf juga kalo part kali ini cuma sedikit maaf kanlah author


***

Kalian para readers punya saran gak ceritanya mau dibuat  gimana? Kalau ada coment ya :)

Love you all
And see you next part :)

CHABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang