Duo Sejoli

88 4 0
                                    

Hay hay hay
Update lagi nihh
Baca ya jangan lupa vote and coment
Ditunggu loh!!
Baca terus lanjutannya
Jangan lupa follow instagram @crisstikamaya_ap
Terimakasih
..
.

.
****

Sinar matahari masuk melalui celah jendela yang berada di kamar Cacha sedangkan Cacha masih saja terlelap di alam mimpinya, saat tubuhnya berbalik matanya mulai menyipit menandakan Ia sudah bangun dari tidur nyenyaknya, mata indah itu membiasakan cahaya matahari yang menyoroti matanya.
Cacha tersadar dan langsung membelalakkan matanya Ia menyadari bahwa Ia bangun kesiangan, belum dikatakan siang sih jam masih menunjukkan pukul 07.00. Cacha terduduk seketika sambil terpelonjat kaget
“Aduhh udah jam segini lagi, mana handuk gue! Aduhh ishh! “ Cacha menyumpah serapah dirinya sendiri karena bangun terlambat….”Kenapa Mama gak bangunin juga sih! Nyebelin deh!
Saat ini Cacha sudah memakai seragam sekolahnya Ia mengambil tas dan beberapa buku tanpa melihat apa pelajaran hari ini. Cacha memakai sepatu sambil keluar dari kamarnya.
Cacha berjalan menuruni tangga dengan sangat cepat hingga tidak memperhatikan tali sepatunya yang belum ditali dan membuat Cacha terjatuk karena menginjak tali itu.
“Aduhh sial! “ ucap Cacha sambil meringis kesakitan memegangi jidatnya, Cacha tersungkur ke depan sampai-sampai jidatnya berdarah.
“Eh Cha ya ampun kamu kenapa sayang?” tanya Rina mama Cacha, sambil menuntun anaknya untuk duduk di sofa
“Tadi Cacha jatuh Mama gara-gara nih tali sepatu!” kata Cacha sambil melihat tali sepatunya.
***
Ando keluar dari kamarnya dan Kenzo pun juga ikut keluar dari kamar karena mendengar suara sesuatu yang jatuh beserta suara seseorang yang meringis kesakitan, ya siapa lagi kalo bukan Cacha.
“Eh dek lo napa sih pagi-pagi teriak gak jelas!” kata Ando sambil menuruni tangga
“Lah kakak! Kok kakak baru bangun sih jadi kakak juga bangun kesiangan? Aduh kak cepetan mandi gih ini udah jam 07:00 lo udah telat sekolah! Ujar Cacha dengan nada panik
Ando yang mendengar celoteh Cacha hanya bisa menaikkan satu alisnya menandakan bingung, sedangkan Kenzo yang sudah tertawa terbahak-bahak melihat wajah panik kakak perempuannya itu.
“Sumpah kak lo udah pikun ya? Whahahahaha…. Gila ini tuh hari sabtu bego lu mah ngasal aja dah hahahaha, gila lo kak pagi begini udah bikin aku nangis aja” ucap Kenzo sambil memegangi perutnya yang tidak kuat lagi menahan tawanya sampai meneteskan air mata, bukan karena terharu bukan! Melainkan terkekeh melihat kepikunan serta kepanikan kakaknya itu..
Sekolah mereka itu 5 hari kerja atau bisa dikata fullday jadi hari sabtu mereka libur. “HAH BENERAN?” jawab Cacha kaget dan segera melihat hari yang ada di handphonenya.
“Oh shit!” kesal Cacha sambil menepuk jidatnya….”Auuuuu…. sakit” ucap Cacha, Ia lupa kalau jidatnya tadi terluka
Seketika semua yang ada di sofa itu terkekeh melihat Cacha yang menggemaskan. “Ih kok Mama sama Kakak ngetawain aku sih! ” kesal Cacha……. “nihh juga anak kecil ngapain lo ngetawain gue?! Mau lo gue kutuk jadi adek yang durhaka?!” ketus Cacha
“Yee sinis amat lo neng jadi cewek, gitu aja ngambek kak huuuu kak seru!” ucap Kenzo
“Udah udah kalian ini selalu aja ribut terus! bikin Mama pusing  tau gak, udah Cha nih udah Mama obati luka kamu mendingan kamu ganti baju deh “ ujar Rina
“Aduh sial banget dah gue hari ini!”
Cacha menghempaskan tubuhnya diatas kasurnya. “Gue kok bisa lupa ya kalo hari ini libur?”
“Gara-gara Billy nih pasti, otak gue selalu mikirin tuh orang, dasar nyebelin!”
“Tapi…Billy suka gak ya sama gue? Sedangkan gue aja sekarang udah yakin 100% kalo.. kalo gue jatuh cinta sama dia, ya meskipun gue ga ngaku sih”
“Huhhh” dengus Cacha dan dilanjutkan mengganti bajunya.

****
Pagi-pagi sekali Billy sudah mandi dan melakukan aktifitas olahraga di halaman belakang rumahnya, badan yang sangat kekar dan keringat yang sudah membasahi rambutnya itu membuat aksen cool cowok itu.
“Sayang udah dong olahraganya sekarang mandi terus makan gih” ucap Dona mama Billy
“Iya mama bentar lagi, ini mau beresin dulu peralatannya”
“iya udah terserah kamu aja sayang”
Sesudah mandi dan makan Billy berencana untuk pergi kerumah teman kembarnya untuk bersantai disana. Sebelum berangkat Billy terdiam menatap keluar jendela rumahnya, Ia kaget dengan apa yang dilihatnya sekarang ada seorang wanita paruhbaya dan seorang gadis yang begitu cantic dengan rambut terurai berada di depan gerbang rumahnya. Billy menyipitkan matanya melihat apakah yang Ia lihat betul atau bhanya ilusi semata karena sering memikirkan gadis tersebut. Ya gadis itu adalah Cacha dan perempuan paruh baya itu adalah Rina mama Cacha. Penampilan Cacha sungguh memikat bagi siapa saja yang memandangnya. Billy tanpa sadar ternganga melihat kecantikan Cacha jadi jauh, bukan hanya cantik namun juga begitu keren dengan penampilan seperti itu.
******
“Cha ayo iku mama pergi sebentar sayang!” perintah Rina
“Kemana ma? Cacha mau dirumah aja”
“Ehh kamu mau ngebantah mama? Udah mendingan ganti tuh bajuh kamu terus kita berangkat sekarang”
“Mama emang mau kemana sih?”
“Mama mau kerumah teman mama sayang, udah jangan banyak nanya mendingan kamu ganti bajukamu sana cepetan!”
Cacha hanya bisa mendengus kesal karena Mamanya itu. Sekarang Cacha sudah terlihat sangat mengagumkan dengan celana jin putih, baju pangang hitam, sepatu  berwarna putih, dan tidak lupa polesan make up tipis di wajah cantiknya. Cacha membiarkan rambutnya terurai dan terlihat bergelombang dibagian bawahnya.. penampilan sederhana yang begitu wow!
“Sayang ayo kita berangkat” ujar Rina
“Iya mama sayang” jawab Cacha sambil tersenyum
Diperjalanan Cacha hanya melihat keluar jendela dan sesekali sibuk memainkan benda pipih yang ada di genggaman tangannya itu. “Ma kita mau kemana sih? Teman mama rumahnya mana? Bukannya ini arah menuju toko bahan kue ma?” tanya Cacha
“Iya sayang mama mau beli bahan-bahan untuk buat kue makannya mama bawa mobil biar bisa bawa bahan-bahan kue yang banyak”
“Emang mama mau buat kue dirumah siapa?”
“Nanti kamu juga tau kok sayang, jangan banyak nanya mendingan kita turun dan beli bahannnya”
Kali ini Cacha hanya bisa pasrah menanggapi Mamanya itu. Setelah membeli perlengkapannya mereka melanjutkan perjalanannya kembali.
“Ma kok ini arah menuju rumah kita sih?”
“Iya Cha tapi bukan kerumah kita melainkan kerumahtante Dona teman mama itu yang dulu pernah kerumah sama anaknya, Billy”
“WHAT? Kita mau kesana ma? Kenapa mama gak bilang dari tadi sih” ucap Cacha kesal
“ Loh bukannya tadi mama udah bilang kalo mau kerumah temen mama?”
“Iya sih tapikan gak bilang kalo kerumah tante Dona”
“Udahlah Cha cepetan turun kita udah sampai nih, jangan lupa bawa belanjaannya”
“Iya ma siap”
****
Ting Tong!!!
“Iya sebentar” kata Dona serayal menuju ke pintu utama rumahnya.
“Eh kamu udah dating Rin? Wahh ada Cacha juga, eh iya lupa silahkan masuk Rin, Cha” kata Dona
“Oh iya Don aku tadi udah beli bahan-bahannya buat bikin kue nih” ucap Rina
“Yaudah kita buat aja yuk!”
Mereka semua bergegas pergi ke dapur untuk membuat kue.
****
Dengan ragu Billy menuju kedapur untuk berpamitan kepada mamanya , seperti rencana Billy akan pergi kerumah Rendra dan Rendi. “Mama aku mau pergi kerumah temen dulu ya” kata Billy
“Mau ngapain?”
“Eh ada tante Rina apa kabar tante?”
“Baik nak, kalo kamu sendiri gimana sekolahnya?”
“Ya gitu deh tan” ucap Billy sambil nyengir
“Billy disini juga ada Cacha loh kamu gak nyapa dia juga?” ujar Dona
“Hay Cha”
“H..hay juga Bill”
“Eh sayang kalo kamu mau pergi kamu pergi sama Cacha juga ya, kasihan dia masa ngobrol sama yang udah tua sih” ujar Dona
Seketika membuat Billy dan Cacha melongo, jantung mereka berdua memompa begitu cepat. Bagaimana bisa Cacha dan Billy main Bersama? Yasudahlah mereka tidak mau dikutuk menjadi anak yang durhaka makannya mereka harus menuruti omangan Dona tadi.
Dalam hati Cacha senang tetapi juga sangat gelisah, bagaimana Ia bisa mengontrol degupan jantungnya itu waktu dekat dengan Billy.
Billy sebenarnya tidak terima dengan perintah mamanya itu, apa kata teman kembarnya yang soak itu kalo Billy datang Bersama Cacha meskipun mereka tahu kalau Orang tua Cacha dan Billy  sahabatan. Tetapi disisi lain Billy begitu senang bisa berdu Bersama Cacha gadis yang sudah memenuhi pikirannya sejak beberapa hari ini.
*****
Di perjalanan menuju rumah Rendra dan Rendi tercipta keheningan yang hqq sekali, Mereka tidak membuka pembicaraan sama sekali dan akhirnya pun Billy menghentikan keheningan itu, Cacha measa lega Ia tidak harus menjadi patung dan merasa sunyi saat ini.
“Ehm, Cha hari senin kita pengambilan nilai grub band kan? Lo udah siap buat tampil?”
“Ehh i-iya udah kok, lo sendiri?”
Billy hanya mengangguk memeberikan jawaban “iya”
****
Sesampainya dirumah duo sejoli, Billy dan Cacha disambut oleh pak satpam penjaga rumah itu. “Pagi den Billy, mau nyari Den Rendra sama Den Rendi ya?”
“Iya pak, mereka ada dimana ya?”
“mereka ada di atap Den silahkan naik aja, eh Den Billy udah punya pacar toh?”
“bu- bukanpak ini teman saya”
Cacha yang menyadari hal tersebut langsung tersenyum kearah pak Eko satpam rumah duo sejoli.
Tanpa sepatah kata lagi Billy berjalan menuju rooftop  rumah temannya itu. Cacha yang menyadari hal itu langsung berlari menuju kea rah Billy.
“Bill tungguin napa!”
“lagian lo jalannya lelet amat”
Cacha berhenti sebentar di tangga menuju rooftop , Ia membenarkan tali sepatunya yang lepas lagi.
“Wehh ada anak kecebong dating nih bang!” ucap Rendi
“Sekate-kate lo ngomong, lu tuh anak kecebong” kata Billy sambil menjitak kepala Rendi sambil Rendi meringis kesakitan
****
Cacha melanjutkan langkahnya lagi untuk berjalan menuju kea rah Billy dan duo sejoli. “Ehmmm” dehem Cacha
“Wah masih ada ya bidadari turun dari khayangan siang bolong kayak gini” ucap Rendi sa,mbil menganga melihat kehadiran Cacha.
“Waww Cha kok lo bisa ada disini sih? Btw lo cakep hari ini” kata Rendra sambil nyengir dan sontak mendapay jitakan dari Billy
“Ishh apaan sih lo Bilk ok lo sewot amat sih am ague, gue kan Cuma bilang hari ini Cacha cakep! Apa jangan- jangan lo….” Sebelum melanjutkan ucapannya Billy langsung memotongnya.
“Tadi dia kesini sama gue, gue tadi disuruh nyokap buat ajak dia, jadi gak usah berpikiran yang aneh deh kalian”
Rendra dan Rendi hanya ber “oh” ria saja.
“Silahkan duduk Cha kasian amat lo bediri disitu mulu” ucap Rendi sambil menggandeng tangan Cacha . Billy yang melihat hal itu langsung menepis tangan Rendi dan menggandeng tangan Cacha untuk duduk disampingnya.
“Wihh pangeran kodok lagi cemburu nih gue gandeng bidadarinya” kata Rendi menggoda Billy
“A-apaan sih lo gak sapa juga yang cemburu, gue mau jaga dia dari otak mesum lo itu”
“Ckhh, gue atau lo yang mesum?” goda Rendi lagi
Kali ini Cacha angkat bicara. “Udah deh kalian tuh udah gede masih berantem juga” ujar Cacha menengahi.
“Gede? Gede apanya hayo?” kata Rendi sambil nyengir gak jelas dam mendapat jitakan Billy lagi, bukan hanya Billy tetapi Rendra juga ikut menjitaknya.
“Lo tuh ya mulut lo bisa dikondisikan ga? Jangan ajaran anak orang mesum kaya otak lo mesum!” ujar Rendra
“Apaan sih kalian tuh maksud gue itu gedi badannya bukan gede yang itu” jawab Rendi dan mendapat  jitakan lagi dari teman tersengklenya.
“Btw kalian suka kumpul bareng disini ya?” tanya Cacha
“Iya” jawab Billy singkat
“Yuk kita pergi aja dari sini” ucap Billy sambil menuntun Cacha pergi
“Eh Bill kenapa? Disini adem enak loh!”
“Huhhf, memang tapi gak seadem otak Rendi, lo mau ikut gue apa mau disini sama mereka?”
“Sini aja Cha sama gue dijamin aman”
“Muke lo aman nyet” ujap Rendra
Tanpa berpikir Panjang Billy menggandeng tangan Cacha untuk pergi dan membuat jantung Cacha tidak stabil lagi, seketika oksigen yang ada didekatnya sudah menghilang, Cacha malah gugup dengan sikap Billy yang lumayan bikin baper .
“Hm Bil kita mau kemana lagi ya?” tanya Cacha
“Udah mending lo diem aja jangan banyak Bacod!”
Cacha hanya mendengus kesal Dan memutar bola matanya malas, Billy yang melihat kekesalan Cacha malah terkekeh sambil geleng-geleng kepala.
Didekat Cacha Billy merasa nyaman sekali, entah mengapa bisa begitu, padahal dia sangat anti dengan yang Namanya cewek apalagi cewek yang udah ganjen gitu, Billy terasa jijik melihatnya. Tetapi Cacha? Cacha berbeda dengan cewek kebanyakan saat pertama kali bertemu, Billy sangat tertarik dengan Cacha meskipun Ia sangat kesal waktu itu kepada Cacha. .

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.
.







See you next part ya
Byee
..
Salam cinta Author💜










CHABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang