07

489 76 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Mina mengerjap-ngerjapkan matanya. Sepertinya mina terbangun dari tidurnya. Mina juga mendengat suara memgalirnya air sungai dengan kencang. Saat mina tersentak dari tidur sesaatnya. hari masih dalam keadaan gelap sama sepeti saat ia tak sadarkan diri. Dan benar saja dirinya terbangun di pinggiran sungai.

"sharon. Kau merasa baikkan?" jimin berjalan medekati mina. Mina masih belum sepenuhnnya sadar.

Saat kesadaran mina datang. Mina langsung bersikap terkejut. Mina melihat sekelilingnya masih hutan berantara dan gelap.

Wajah mina kembali menunjukkan bahwa ia ketakutan.

"sharon?" jimin mengelus surai rambut mina. Berusaha menenangkan mina yang sangat panik.

Mina langsung memeluk jimin. Dan air mata mina kembali tumpah dengan isakan-isakan kecil seperti biasa dikala mina menangis. "ma-malam i-ini su-sungguh me-menyeramkan"

"kau baik-baik saja sekarang" jimin membalas pelukkan mina sambil terus menepuk-nepuk punggung mina.

"a-aku se-sendirian di kegelapan. La-lalu se-serigala men-mendekati ku" isakan mina terdengar lebih kencang darpada sebelumnya.

"se-semuanya karena dirimu.." mina melepas pelukannya dari badan jimin lalu memukul dada bidang milik jimin berulang-kali.

"dasar berengsek" mina masih terus menhujani jimin dengan pukulan yamg bahkan sama sekali tak sakit. Namun, jimin merasa sakit di dalam hatinya.

"maafkan aku sharon..." mina memberhentikan tangannya yang sedari tadi memukul dada jimin.

"aku mau pulang!" mina mengelap air matanya lalu mendorong sedikit jimin dari hadapannya.

"tapi ini sudah tengah malam" jimin mencegah mina.

"aku tak mau tau" mina berjalan.

"kau masih belum baikkan" jimin memegang tangan mina.

"kenapa kau peduli? Saat kau membuat aku ketakutan seratus kali lipat dari pada berjalan pada malam hari" mina menatap sinis jimin dan membanting tangan jimin kasar.

"tapi.. Sharon..."

"tetaplah disitu tuan jimin!!" mendengar perkataan mina, jimin langsung memberhentikan langkahnya.

Saat akan berjalan menelusuri hutan. Mina medengar lolongan serigala yang sangat nyaring. Mina langsung terduduk di tanah sambil menutup telinganya. Ingatan betapa ketakutannya tadi sekarang menyeruak kembali seperkali lipat.

Mina terlihat seperti sedang mengalami trauma berat sambil terus menutupi telinganya. Tak mau mendengat lolongan itu.

Jimin mengejar mina terduduk di tanah. Dan mina juga belum terlalu jauh dari jimin. "sudah kubilang bukan?"

Lost  ; Jimin MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang