02

757 87 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Sachiko dan Chaeyoung berlari menuju pinggiran hutan saat mendengar teriakan Mina.

"yatuhan Mina, apa yang kaulakukan disini." Sachiko segera memapah anak gadisnya itu setelah menemukannya terjatuh di depan gubuk tua tersebut.

"eonni, kau tak apa-apa?" adik Mina pun tak kalah khawatir dengan ibunya sekarang.

"Chaeyoung- ah bawa lampu itu dan bantu ibu memapah kakakmu." Chaeyoung dengan sigap menggambil lampu minyak tanah yang tergeletak tak jauh dari sana dan juga memapah Mina bersama ibunya menuju rumah.

Setelah sampai rumah dan mendudukan Mina di ruang tamu jelas tersirat kecemasan di raut muka Sachiko.

"Mina ada apa nak?" tanya sachiko sambil mengompres kaki anaknya yang terlihat sedikit kebiru-biruan akibat terbentur.

"aku melihat sesuatu." Mina berbicara sambil sesekali mengerinyit kesakitan saat ibunya membantu membersihkan luka yang terdapat di kaki dan tangannya.

"maksudmu?" Mina hanya diam menatap kosong kedepan.

"abaikan pertanyaan ibu barusan,"

"sekarang kenapa kau pergi ke tempat seperti itu sendirian? Kau tahu itu sangat berbahaya. Kita pindah kesini untuk mengurangi penyakit bukan menambah." khawatir Sachiko, tetapi Mina yang sedang memanjangkan kakinya itu hanya melamun.

"kau dengar ibu?"

"maaf, bu. Aku hanya sedikit penasaran" Mina kini menundukkan kepalanya.

"kau boleh saja pergi kemanapun di daerah sekitar sini. Tapi tidak dengan tengah malam seperti saat ini." Mina hanya menunduk dan memikirkan banyak hal.

"sekarang kau tidur, besok ibu akan mengantarkan adikmu di sekolah barunya jadi—" belum selesai Sachiko bicara Mina memotongnya,

"baiklah bu. Selamat tidur" Mina mengecup pipi kanan ibunya sambil berjalan tertatih-tatih menuju kamarnya.

Sachiko menghela napas dengan berat,  "biar ibu antar."

"tidak usah." ucap Mina sambil berjalan pelan menuju kamarnya.

"tak mau tidur dengan ibu?"

"sudahlah bu aku bukan anak kecil lagi." sachiko hanya menatap anak gadisnya yang perlahan hilang dari balik pintu.

"ibu berharap kau tersenyum lagi Mina-ya" ucap Sachiko sambil menghela napas panjang dan berat.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lost  ; Jimin MinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang