Chapter 13

1.8K 176 32
                                    

TOK...

TOK...

TOK...

Suara pintu kamar diketuk seseorang.
Membuat Hinata kembali membuka mata keperakannya. Hari ini adalah tanggal merah, sebab itulah Hinata masih enggan meninggalkan ranjangnya.

"Ya, masuk!"

CKLEK...

Hinata menoleh ke arah pintu, menemukan pemandangan Hanabi yang membawa seikat bunga mawar merah.

"Hana, ada apa?"

"Aku membawakan bunga untukmu." Hanabi melangkah masuk ke kamar Hinata, kemudian menyerahkan bunga itu pada sang kakak yang terlihat sangat malas untuk bangun.

"Dari siapa, Hana?" Tanya Hinata dengan menatap Hanabi.

"Entahlah. Tiba-tiba sudah ada didepan pintu." Hanabi mendudukkan diri di sofa dekat tempat tidur yang ditempati sang kakak.

Hinata sedang sibuk memilah-milah bunga pemberian adiknya ini untuk mencari kartu nama yang mungkin bisa diketahui siapa pengirimnya.

To: Hinata

From: Toneri

"Toneri?'' Gumam Hanabi kala mengingat nama itu.

"Kau tau, Hana?'' Hinata menautkan alisnya heran.

''Ya. Semalam dia kerumah mencarimu, Hinata-Nee. Memangnya siapa, Toneri itu?" Tanya Hanabi penasaran.

"Hanya Tousan muridku, Hana. Yang kutau dia duda juga.'' Jawab Hinata.

''A-aa fans barumu ya Hinata-Nee?'' Hinata mengendikkan bahunya menanggapi pertanyaan sang adik.

"Kau menyukai Toneri itu, Hinata-Nee?"

"Tidak.'' Hinata tersenyum.

Ia sudah menduga jawaban itu. Karena memang dari gelagatnya, sang kakak lebih memilih duda bersurai kuning semalam.

"Berarti dia menyukaimu?" Hinata tersenyum hambar. Apa benar yang dikatakan Hanabi, jika memang Toneri menyukainya?

''Kurasa mereka bersaing mendapatkanmu, eh.'' Goda Hanabi yang dibalas hendikkan bahu oleh Hinata.



Hinata hanya memandangi kepergian Hanabi yang entah ingin bermain dengan siapa di hari libur seperti ini sampai punggung sang adiknya itu tak terlihat.

Tanpa disadari, sebuah mobil menghampiri Hinata yang tengah duduk selonjoran di kursi panjang depan rumah. Hinata hanya terpaku dengan mobil itu.

Perlahan kaca mobil bagian pengemudi diturunkan. Menampakkan seseorang dengan surai putih.

"Toneri-San?" Gumam Hinata.

Masih sangat segar sekali di ingatan Hinata kala pria itu mengiriminya bunga. Hinata sejenak berfikir tentang perkataan Hanabi, apakah Naruto dan Toneri terlibat dalam persaingan untuk mendapatkan dirinya? Apa ini sudah termasuk langkah-langkah Toneri mendekatinya?

"Sudah menerima bunga dariku?" Kata Toneri dengan menyunggingkan senyumnya.

"A-a sudah." Jawab Hinata lembut dengan senyum.

"Kau sibuk malam nanti?"

"T-Tidak." Jawab Hinata.

Toneri mengalihkan pandangannya dari Hinata kesaku celananya. Tiba-tiba ia mengeluarkan sebuah lembaran kertas sejenis "Tiket" dengan tangan kirinya ke hadapan Hinata.

Hinata mengerjapkan matanya, bingung dengan kelakuan duda keren dihadapannya itu.

"A-apa ini?" Tanya Hinata.

My Lovely Son's SenseiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang