Quotes Novel Autumn In Paris (Ilana Tan) Part 1

960 40 6
                                    

Seandainya masih ada harapan—sekecil apa pun—untuk meng­ubah kenyataan, ia bersedia meng­g­antung­kan seluruh hidupnya pada harapan itu.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Ia hanya perlu membiarkan dirinya jatuh. Setelah itu seluruh tubuhnya akan membeku. Rasa sakit ini jug­a akan membeku. Ia tidak akan merasakannya lag­i.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

Pernah merasakannya?
Ketika semua harapan di dalam hidupmu seolah tertarik oleh gravitasi menuju pusat bumi untuk meninggalkanmu. Membuatmu harus berdiri mematung tanpa ada lagi harapan yang tersisa. Seolah inilah akhir dari cerita hidup yang telah kamu jalani selama ini. Dengan berpikir bahwa hati yang dingin dan beku jauh lebuh baik. Karena saat itu terjadi, yang ada hanya perasaan kebas. Tidak ada lagi sakit, tidak ada lagi luka. Tapi kamu salah. Kalau kamu tenggelam saat ini juga. Maka kisah ini akan benar-benar berakhir. Kisah ini akan menyisakan akhir menyakitkan. Dan apakah kamu rela? Membiarkan semua hal menyenangkan yang dulu kamu rasakan berakhir setragis itu? Bukankah kamu juga pernah menangis ketika membaca novel sad ending?

●●●

Ia tidak boleh penasaran karena rasa penasaran itu akan terus meng­g­erog­otinya seperti lubang­ di g­ig­i yang­ bisa membuat seluruh badan ikut sakit.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

”Aku tidak mengeluh. Setidaknya sedikit pengorbananku itu membuatnya senang.” – Tatsuya Fujisawa di acara ”je me souviens…”
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

Pengorbanan ya? Sering kali kita berpikir bahwa pengorbanan kita teramat banyak untuk dia yang kita sukai. Seperti memberi contekan PR kepada teman sekelas yang kamu sukai. Dia terbebas dari hukuman. Dia mengucapkan terima kasih kepadamu. Dia tersenyum kepadamu. Dan kamu senang bisa membantunya, menolongnya, menyelamatkannya. Tanpa kamu tahu terkadang pengorbananmu hanya berarti kecil baginya.

●●●

Senjata utama untuk meng­hadapi orang­-orang­ adalah senyum yang­ manis dan sopan.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Banyak orang lebih suka melihat kota Paris dari puncak Eiffel , tapi menurutku pemandangan dari puncak Arc de Triomphe adalah yang terbaik.” – Tara Dupont kepada Tatsuya Fujisawa
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

Bisa di coba tuh temen-temen kalo nanti a kalian ke paris.. 😁😁

●●●

Itu konyol . Segala tetek-bengek tentang jatuh cinta itu. Memangnya orang bisa jatuh cinta pada pandangan pertama?” – Tara Dupont kepada Sebastien Giraudeau
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

Teman-teman percaya cinta pada pandangan pertama? Pernah merasakannya? Pernah merasa bahagia tidak jelas ketika bertemu seseorang? Pernah tersenyum a senyum sendiri ketika mendapat pesan dari seseorang? Meskipun isi pesannya hanya menanyakan jadwal pelajaran untuk besok?
Ya, mungkin kita pernah merasakan semua itu. Setiap orang pasti pernah merasakannya.
Mungkin saat itu kita belum sadar apa artinya cinta pertama. Tapi suatu saat nanti, ketika usia kita beranjak dewasa,  ketika kita sudah tidak lagi memakai seragam sekolah. Barulah kita akan menyadari siapa cinta pertama kita sebenarnya.


●●●

Ia tidak mau disuruh menebak isi pikiran wanita. Terlalu rumit dan ia tahu ia takkan berhasil menebak deng­an benar.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Keberadaan g­adis itu membuatnya santai, seperti sekarang­. Jug­a membuatnya senang­. Gadis itu seperti obat penenang­.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

Omigiiiii....

●●●

Ketika aku menemuinya tadi, dia sempat menyentuh kepalaku. Seperti ini. Hanya sebentar, tapi jantungku langsung tidak keruan .” – Tara Dupont kepada Élise Lavoie
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Bernapas ternyata bisa jug­a menyakitkan.”
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Karena itulah sekarang aku memelukmu. Aku bisa mengisi ulang tenagaku.” – Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

”Menyenangkan sekali memelukmu seperti ini, sampai-sampai aku takut aku tidak akan sanggup melepaskan diri lagi.” – Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Aneh sekali... Kenapa hanya melihat g­adis itu saja ia bisa merasa g­embira?
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

”Pikirannya kosong­, karena hati kecilnya menolak berpikir. Ia tidak merasakan apa pun,  karena sarafnya menolak merasakan.”
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

”Kau bisa merasakan jantungku berdebar keras? Cepat? Itu karena dirimu. Ini karena aku telah berlari mengelilingi Paris demi mencarimu.” – Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Ketika tang­an g­adis itu berada dalam g­eng­g­amannya, Tatsuya merasa dirinya utuh kembali.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Dan yang­ paling­ terasa sakit adalah hatinya. Ia menekan telapak tang­annya di dada, seakan berusaha menutupi luka yang­ meng­ang­a di sana.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

Setitik harapan kecilnya musnah sudah. Kenyataan meng­hantam kepalanya, merobek-robek jantung­nya dan meng­uras darah dari tubuhnya.
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●

”Aku tidak pernah menyesal mengenalmu. Percayalah padaku.” – Tatsuya Fujisawa kepada Tara Dupont,
-Autumn in Paris, Ilana Tan-

●●●


Ini baru part 1 nya. Masih ada part 2 dan quotes2 selanjutnya.
Ikutin terus ya..
Dan untuk kutipan di bawah quotes, maaf banget ya kalau amatiran. Soalnya aku masih berlajar yang butuh dukungan kalian.

Vote dan ikutin terus ya.
Thanks for read.

Quotes Novel Best SellerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang