daily -jaeminna

((6.))

“Where are you, Jaemin?”

___________☆★

“RARA AWAS!!”
Perempuan itu bukannya berlari menjauh malah menoleh ke sumber suara dan tepat di depannya ada bola basket,

kertas untuk keperluan osisnya berjatuhan dan mungkin sehabis ini akan hilang.

Jaemin, iya Jaemin lelaki itu yang melempar bola tepat ke kepala perempuan itu hingga ia jatuh pingsan dan terbaring lemas di uks,

“Jaem, nih berkas yang dibawa Rara tadi.”
Jaemin menyuruh Renjun untuk mengumpulkan kertas yang berserakan tadi.

Jaemin sangat khawatir dengan keadaan Rara yang seperti ini,
tapi cemburunya lebih besar.

Iya, dia cemburu sama Mark yang terlihat lebih dekat dengan Rara dibanding dia jadi ia putuskan untuk berpacaran lagi dengan Heejin untuk melihat perasaan Rara kepadanya.

🙊🙉🙈

Udah dua hari setelah kejadian itu belalu dan sekarang Rara kewalahan mencari kertas yang ia bawa saat itu,

“Renjun, lu yang bantuin gua kan pas itu. Kertas yang gua bawa itu kemana ya sekarang?”
Renjun yang sedang duduk di kelas sambil mabar sama Haechan dan jangan lupa sama Jaemin Jeno.

“Itu gua kasih Jaemin. E-eh weanjir Haechan lu bisa main kagak sih woi.”

Rara cuman bisa mendengus kesal melihat empat orang lelaki di depannya ini, mau bagaimana pun Rara berbicara pada mereka saat mereka bermain gabakalan di respon sama mereka,

jadi Rara duduk lagi ke kursinya sambil ngurusin osis lagi ditemenin sama earphone dan lagu yang ia pilih cukup mewarnai sore yang mendung ini ;

“Fine - Kim Taeyeon.”

Gaterlalu lama sih Rara nyelesain berkas berkas osis cuman 30 menit dan setelahnya dia baru nyadar kalo tinggal dia sendiri di kelas,

buru-buru dia ngeberesin bukunya dan keluar dari kelas. Biasanya disaat kaya gini bakalan ada Jaemin yang siap sedia anter dia pulang.

Sekarang, siapa lagi?

Rara duduk di halte sambil nunggu hujan berhenti dan angkot dateng, ya mau gimana lagi. Handphone dia udah lowbatt bahkan mati dan sialnya dia lupa bawa charger.

“Sendirian aja?”
Rara langsung menoleh kesampingnya, Renjun satu satunya penolong Rara sore ini.

“Yang lo liat?”
Bukannya nyolot atau gimana ya tapi Rara kesel aja kalo ada yang nanya dja kaya gitu padahal jelas jelas dia duduk sendiri disini,

“Yailah nyante dong, neng.”
Rara cuman ngirup nafas buat nenangin diri sama Renjun.

“Butuh tumpangan?”
Rara menoleh sambil memperlihatkan senyum terbaiknya dan mengangguk senang,

ok tolong siapapun bantu Renjun bernafas. Renjun emang udah dikenal lekat banget tentang dia yang suka sama Rara tapi karena Rara gaulnya sama Nessa dia ga terlalu update sama gosip gosip sekolah.

Renjun akhirnya mengantar Rara pulang dengan motornya disaat hujan mulai sedikit reda, mereka berdua memakai jaket masing-masing,

tanpa Rara ketahui Haechan, Jaemin, dan Jeno masih ada di sekolah sambil menonton drama mini di halte sekolah. Bagaikan film, scene disaat pertama kali Rara dan Jaemin bercengkrama di halte pun bermain manis di pikiran Jaemin.

“Jaem, pacar lu nyariin tuh. WOI!”
Satu hentakan, mata Jaemin terbuka lebar. Kaget? Pasti ))

Apasih yang ga menggelegar dari seorang Haechan.

“Ayo, Jin. Mau pulang kan?”
Heejin menggeleng dan menarik tangan Jaemin ke parkiran untuk menjauh dari teman Jaemin yang Heejin anggap alien,

“Please ya, Jaem. Kita putus terus kamu jadian sama Rara.”