Bye Babe ii

1.1K 212 28
                                    

Chanyeol terbangun dengan sakit kepala luar biasa. Matahari sudah meninggi, membuatnya mengernyitkan dahi karena silau. Kyungsoo sudah bangun terlebih dulu dan membuka lebar gorden jendela kamar mereka.

"Kyungsoo-ya! Ambilkan minum, aku haus" serunya kencang. Memijit pelan pelipisnya lalu membeku sesaat. Melihat tubuhnya yang shirtless dengan kissmark menghiasi dada bidangnya. Sontak ia berdiri dan berlari ketakutan, mengenyahkan pusing di kepalanya dan mencari Kyungsoo.

"Kyungsoo-ya! Kyungsoo-ya!" jeritnya tanpa kendali. Hampir saja ia membuka pintu apartemennya saat mendengar suara dari arah dapur.

Dengan langkah tak sabar ia menuju dapur dan melihat suami mungilnya itu sedang memasak disana. Chanyeol menghela nafas lega. Bergegas mendekati Kyungsoo dan memeluknya dari belakang, menghela nafas panjang dan tanpa sadar membuat Kyungsoo menahan nafasnya, juga tangisnya.

"Aku takut sekali kehilanganmu tadi, Soo-ya" bisiknya dengan suara serak.

Kyungsoo berbalik dan melepaskan paksa pelukan Chanyeol, tersenyum sangat manis.
"Kurasa tidak,...sayang" Kyungsoo balik berbisik tepat di telinga Chanyeol, lalu pergi begitu saja.

"Kyungsoo-ya, i-ini tidak seperti yang kau pikirkan. Biarkan aku men..."

"Kau mau sarapan dulu atau mandi dulu?" potong Kyungsoo tanpa balik memandang Chanyeol, berpura-pura sibuk menata masakan di meja makan.

"Maafkan aku, Soo. Aku..."

"Sebaiknya kau bergegas karena setelah ini aku mau pergi keluar. Imo ku mengajakku berjalan-jalan hari ini" potongnya lagi. Sengaja menghindari topik yang ia tahu hanya akan merusak moodnya pagi ini.

"Ke-kenapa mendadak?"

"Kenapa? Apa tidak boleh? Aku kan hanya ingin bersenang-senang dengan bibiku?" tanya Kyungsoo dengan nada tak suka.

"Tentu saja boleh, Kyungsoo. Tapi aku butuh bicara denganmu dulu. Ada yang harus kujelaskan padamu"

"Sebaiknya kau mandi dulu, aku akan menyiapkan air panasnya" tukas Kyungsoo berlalu dari meja makan. Tapi sebelum ia memasuki kamar mandi ia berbalik dan memanggil Chanyeol.

"Sejak kau tak lagi perduli padaku, aku pun memutuskan untuk tak lagi perduli padamu. Jadi..." Kyungsoo menatap sinis pada bercak merah pada tubuh Chanyeol.
"...jangan buang-buang waktumu untuk menjelaskannya padaku. Aku tak mau hariku rusak karena itu."
.
Seminggu sejak hari itu, Kyungsoo masih bertahan di rumahnya bersama Chanyeol. Chanyeol pun masih selalu pulang larut malam dan makan di luar bersama gadis yang dijodohkan oleh orangtuanya. Katanya...

Tapi Kyungsoo tak lagi menyiapkan sarapan juga pakaian kerja untuk Chanyeol. Dan Chanyeol merindukan hal-hal kecil itu. Pakaian pilihan Kyungsoo lebih cocok dengan seleranya dibandingkan pakaian-pakaian baru yang dibelikan oleh ibunya sendiri.

Malam itu Chanyeol pulang cepat, tepat di saat Kyungsoo memulai makan malamnya seorang diri. Dia masuk tanpa suara hingga Kyungsoo yang sedang makan dengan diam tak menyadari kepulangannya. Tanpa berniat mengintip Chanyeol melihat dari jauh gerak-gerik Kyungsoo dari belakang tubuhnya. Terkejut saat melihat bahu Kyungsoo yang bergetar meski gerakan tangan menyuapi mulutnya sendiri. Perasaan bersalah melingkupinya, apakah ini yang dilakukan Kyungsoo setiap malam? Makan sendiri, menunggu Chanyeol pulang dan akhirnya menangis sendirian.

"Kyungsoo-ya" serunya pelan, tapi sanggup untuk didengar Kyungsoo. Sedikit tersentak, Kyungsoo terlihat membersihkan sudut matanya sebelum berbalik...dan tersenyum. Bukan senyuman tulus tentu saja.

"Kau sudah pulang? Tumben sekali" gurau Kyungsoo tanpa ada nada geli sedikitpun di dalamnya.

"A-aku..."

612 It's Not Just Numbers (Telah dibukukan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang