2

55 11 0
                                    


Terkadang, aku merasa kehadiranmu di deketku Ga..Deket banget rasanya. Tapi entah mengapa, seperti ada kabut tebal yang menghalangi pandanganku untuk melihat sesosok dirimu yang begitu kurindukan
A Elsa Kinandita

Typo dimana2 :)
Happy reading... moga aja suka yaaaa

Elsa melangkahkan kaki menuju kelas. Elsa tahu sepanjang koridor siswa-siswi memusatkan perhatian mereka padanya. Namun ia tidak menghiraukan tatapan mereka, langkahnya tetap lurus mencari keberadaan kelasnya.

XI IPA 1. Elsa memasuki kelas tersebut, mengedarkan pandangan mencari bangku kosong untuk ditempatinya. Kelas telah penuh.

Pandangannya jatuh pada bangku bagian kanan urutan ketiga. Elsa mengerutkan dahinya melihat siapa yang akan menjadi teman duduknya selama di kelas XI. Bukannya dia yang tadi ada di taman yah?

Elsa langsung mendudukan bokongnya disebelah laki - laki tersebut.

"Rora..... ternyata kita sekelas lhoooo. Yesss" seseorang memanggil nama sensitif Elsa. Dia Mara. Teman SD dan SMP nya dulu.

Laki-laki yang berada disamping Elsa membuka matanya. Sepertinya dia mendengar ada yang menyebutkan nama seseorang yang begitu ia rindukan. Walaupun dia menggunakna earphone namun ia masih bisa mendengar samar-samar nama itu.

Namun sepertinya ia hanya salah mendengar saja, laki - laki tersebut kembali memejamkan matanya menikmati alunan lagu Thinking Out Loud, milik ed-shereen

"Isshhh gue kan udah bilang jangan panggil gue dengan panggilan itu" omel Elsa

Mara menepukan tangan pada jidatnya. Dia lupa. "Hehe gue lupa El, bener lupa" Mara mengacungkan jari tengahnya dan jari telunjuknya di depan Elsa, mengisyaratkan peace sa.

Elsa mengangguk mengiyakan. " Oiyya ati-ati sama Rael sa, cowok disebelah lo " bisik Mara tepat ditelinga Elsa.

Elsa sedikit terkejut mendengar nama Rael. Mengingatkannya pada foto seseorang yang mencuri perhatiannya tadi pagi di pencarian akun instagramnya. Dia mirip Arga. Elsa mencoba untuk mengabaikan spekulasinya tersebut.

"Kenapa emang ? "

" Ati - ati jatuh cinta "

"Aellah gak lah,Ra" Elsa menyunggingkan senyum miringnya pada Mara. Ada - ada saja.

***

"El... mm bukunya boleh barengan ngga ? Gue belum punya solanya " pinta Elsa

Rael menarik ujung bukunya, agar posisinya tepat ditengah-tengah antara Rael dan Elsa. Elsa yang menyadari itu mengulum senyum, senang.

Elsa  menulis sesuatu dilembar kososng paling belakang bukunya, Makasih Rael :). Lalu menunjukannya pada Rael. Rael hanya meliriknya lalu kembali memperhatikan penjelasan Pak Iful.

Elsa tidak masalah dengan respon Rael. Itu cukup membuatnya senang, walaupun hanya sebuah lirirkan. Bukankah itu lebih baik, daripada tidak direspon sama sekali ?

"Okeh pertemuan kita cukup sampai disini, jangan lupa persiapkan ulangan untuk minggu depan! Tunggu sampai bel berbunyi, baru kalian boleh istirahat " ucap Pak Iful, yang dijawab anggukan oleh sesisi kelas.

Selang beberapa menit, bel berbunyi. Dengan semangat para murid berhamburan keluar menuju kantin.

"El.... " Kevin__sahabat Rael memanggil Rael, namun  Rael dan Elsa menjawab panggilan tersebut bersamaan.
"Ada apa ?"

Rael dan Elsa bertatapan, kedua alis mereka tertaut menjadi satu garis lurus. Lalu mereka menatap Kevin, bermsksud bertanya lo manggil siapa ? Ralat, mungkin hanya Elsa yang kebingungan. Rael sudah tahu pasti Kevin memnggil dirinya, mana mungkin dia memanggil seseorang yang tidak dikenalinya.

Sontak Kevin tertawa pelan. " Sorry, lo Elsa kan ? Gue Kevin . Tapi tadi gue manggil Rael. "

"Mmm iya-iya, gapapa kok."

Elsa rasa kini wajahnya sudah merah menahan malu. Bagaimana bisa dia berasumsi bahwa Kevin memanggilnya ? Kenal saja tidak.

"Udah lah El... santee kali " ucap Mara sambil menahan tawa melihat wajah Elsa yang menahan malu.

***

Tara...... kritik sarannyaaa yaaaa.... kumohon... itu sangat membantu... maaf typo bertebaran....

To be continue

Salam


RAELSA (HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang