1

91 38 19
                                    

I just wanna meet you Aurora
-A Rael Adinata-

" El, berangkat bareng abang atau ngangkot"  Elsa tak menyahut pertanyaan abangnya. Pelan-pelan Reon mendengar suara percikan air dan senandung - senandung kecil dari adiknya.

Dari luar pintu kamar Elsa, Reon berteriak kencang, agar Elsa dapat mendengarnya. "Elsa...Lo mau ikut abang apa ngangkot"  Elsa mematikan showernya, berhenti melakukan aktivitas konser mendadaknya.

Dia mendengus sebal, abangnya mengganggu kesenangan Elsa. " Kan Elsa anak baru, ya ngikut abang lah!!..." teriak Elsa tak kalah kencangnya dengan teriakan Reon.

Rina yang mendengar kelakuan kedua anaknya tersebut geleng-geleng kepala. Mereka anak-anak ajaib. " Reon.. turun sini! Sarapan dulu" Reon turun menuruni tangga,  memasang wajah sumringahnya memandang nasi goreng kesukaannya tersaji dengan lezatnya.

"Reon..." Reon memandang mamahnya dengan sendok yang masih menancap di mulutnya, Rina yang melihatnya terkekeh geli. " Sambil makan aja, mamah titip Elsa di sekolah" Reon merapihkan makanannya yang telah habis lalu mengangguk setuju.

"Mamah... Elsa bawa bekal aja yah, kasihan bang Reon udah nungguin" kini Reon dan Rani melihat kearah Elsa. " Tumben kasihan sama abang" Elsa tak mengindahkan cibiran Reon.

Rani memepersiapkan bekal Elsa, sedangkan Elsa sedang mengutak-atik hp-nya. Tiba-tiba, Elsa menyernyit keheranan.

"Bang.. Kenal sama yang namanya A Rael ?" Tanya Elsa tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel. "Kenal, kenapa tanya-tanya? suka lo sama dia"

"Ih apasih, orang aku cuman tanya doang kok" Elsa memasukan hp-nya di kantong baju ketika melihat Rina melangkah mendekat dengan membawa kotak makan cantik. Elsa tersenyum bermaksud bertermakasih, Rina hanya mengangguk menanggapi.

" Mamah, Reon sama Elsa berangkat dulu.. Assalamualaikum" Elsa melambaikan tangannya pada Rina. "Hati-hati dijalan yaa"

Mobil melesat membelah jalan kota Bandung. Sepanjang perjalanan Elsa selalu diam, Reon bingung dibuatnya.

"Kenapa lo El?" Reon menempelkan punggung tangannya pada dahi Elsa. " Ih apasih, gue gak sakit kok" Elsa menjauhkan tangan abangnya dari dahinya.

"Lagian dari tadi diem mulu, biasanya aja lambe" Jelas Reon. memang ucapan Reon ada benarnya. sebenarnya Elsa sedang memikirkan kejadian tadi pagi yang menerpa dirinya lewat ponsel.

Ah... bodo ah..   Gerbang SMA Cendrawasih telah terpampang di depan Elsa. " Wuihhh.. gede banget sekolah lo bang" kagum Elsa "  Mulai sekarang ini juga jadi sekolah lo kok"

"Gue juga tau kali" cibir Elsa. Dalam hati Reon bersyukur karena adiknya telah menjadi lambe lagi. Reon kira tadi Elsa kesurupan setan yang meraka tonton tadi malam di laptop. Ada-ada saja bukan? :-)
🌻

Reon menggandeng tangan Elsa menuju ruang kepala sekolah.  Untung saja mereka berangakat lebih pagi, jika tidak maka penggemar Reon akan berteriak histeris melihat Reon menggandeng perempuan. Karena itu sangat jarang terjadi.  Okeh lupakan soal itu...

" Bang.. toilet mana? Kebelet pipis nih" ucap Elsa sambil menggigit bibir bawahnya. " Yaelllah ni bocah, lurus terus belok kiri" 

"Makasih ya bang" ucap Elsa sambil berlari kencang menuruti arahan Reon. "Huhhh lega.... "
Siapa ya? Ko berangkatnya pagi banget...

Entah mengapa kaki Elsa melangkah menuju laki-laki yang tengah duduk di bangku taman belakang sekolah dengan earphone putih yang menyumpal kedua telinganya. Sangat damai....

Disaat Elsa hendak menepukan tangannya diatas bahu laki-laki tersebut suara Reon terdengar lebih dahulu. " Elsa... cepetan"
Ihhh abang mah... akhirnya Elsa berbalik arah menuju abangnya.

Reon yang melihat wajah sebal Elsa pun menyernyitkan dahinya. " Kenapa lo sa?"
Elsa berjalan meninggalkan Reon. " lha kok gue ditinggal? Lagian juga dia kan ga tau ruang kepala sekolah..tau ah, gue tinggal aja deh" ucap Reon bermonolog

Elsa yang menyadari tidak ada suara langkahan kaki dibelakangnya akhirnya menengok, Elsa terkejut bukan main. Dimana abangnya?

Elsa mendengus sebal, dia bingung. Apalagi sekarang koridor mulai ramai. Banyak orang yang menatapnya dengan tatapan bingung. Ya karena seragam Elsa berbeda dengan mereka..

Disaat Elsa kebingungan, seorang laki-laki menepuk bahunya. Memberikan senyum manisnya pada Elsa, beberapa detik Elsa terpana melihat senyuman itu. Namun ia sadar, siapa laki-laki itu?

" Hai, kenalin gue Bagas"

"Elsa " Elsa tersenyum kikuk.

"Btw.. anak baru yah? Yuk gue anterin ke ruang kapsek" Bagas berajalan mendahului Elsa.. apa boleh buat akhirnya Elsa mengikuti langkah Bagas.

Haha gue lagi dapet dewi fortuna nih...  ketemu juga sama cogan baru...

" Ini ruangannya, gue tinggal ya.. kalo mau main ke kelas gue aja 11 kimia.. bye"

" iya kak makasih.." Elsa melambaikan tangannya pada Bagas.
    🌻
Hallo siders...
Tolong hilangin sikapnya jadi siders itu menyakitkan kita sebagai author...

RAELSA (HIATUS )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang