"Bisa gak sih lu stop buat nyuruh nyuruh gw? Gw bukan babu lu. Gw adek lu!" Keluh gadis cantik yang sekarang sedang berada ditingkat akhir SMP ini.
"Jehhh jadi adek bawel banget si. Sapi, bisa ga tolongin gw sekaliii aja? Pleaseee?" Balas kakaknya yang dari tadi asyik bermain play station atau biasa disebut PS.
"Hah? Apa Kev? Sesekali? almost everytime setiap lu mau ini, mau itu lu pasti nyuruh gw. Dan oh ya, satu lagi. Gw ingetin nama gw Savira, not Sapi. Ham?" Ujarnya kemudian berjalan menuju kamarnya.
"Ck" Kevin memutar kedua bola matanya. "Dear adikku yang cantik, baik hati, tidak sombong serta rajin menabung, Savira Amethysta. Boleh gak tolongin gw? Ambilin gw air minum, gw haus. Ga lu liat gw sibuk main game nih? Nanti abang lu yang super tampan ini kalah" Bujuk Kevin dengan berbagai pujian dan tetap fokus dengan gamenya itu.
"Dear kakakku yang pemalas nan mageran banget, serta suka nyuruh nyuruh adiknya, gw gabisa ambilin lu minum. Gw banyak tugas. Daaa" Balas Savira kemudian menutup pintu kamarnya dengan sigap.
"WOI SAPI!! AMBILIN KAGA!" Teriak Kevin dari luar.
"AMBIL SENDIRIII" Balas Savira dari dalam kamarnya.
Begitulah mereka. Tiada hari tanpa berdebat, suruh-suruhan, berantem, bahkan pernah saling pukul. Serem? Banget. Akur? Kata itu jarang berlaku.
—
*BUKK
"AWW! Gila lu ya? Main gaplok sama gw? Masa ga terima kalo lu kalah?!" Ucap Savira kemudian mengambil dan melempar dua buah majalah tebal kearah perut Kevin."SAKIT SAPIII" Ujarnya kesal. Kemudian mengelus elus perutnya yang terkena lemparan tadi.
"Gitu rasanya lu gaplok. Cuma gegara lu kalah battle? masa main gaplok. Gw laporin ke papa kalo dia pulang! awas lu" Ancam Savira kemudian mengambil kembali majalah yang ia lempar ke Kevin tadi dan diletakkannya dimeja.
"Cepu lu" Balas Kevin yang tiba tiba wajahnya memucat dan terbatuk. Sesegera ia berlari kearah meja makan untuk mengambil tisu lalu masuk ke dalam toilet. Terdengar beberapa kali Kevin terus terbatuk.
"Apa gw terlalu kuat tadi ngelempar majalah nya? Haduh, mampus gw kalo sampe dilaporin!" Ucap Savira kemudian menggeleng kepalanya sambil berkali kali menepuk jidat.
Kevin keluar dari toilet. Wajah Kevin pucat. Dia mengeluh perutnya sakit. Savira menghampirinya yang sedang duduk dikursi.
"Kev, sorry tadi gw ngelempar majalah nya terlalu kuat. Maaf" Savira menunduk.
"Ga sepenuhnya salah lu" Ucap Kevin sambil memegang perutnya kemudian berjalan menuju kamarnya dengan sedikit tertatih.
"Kev, ..."
—
Hello! Jd ini author remake beberapa and republish yaa! next part bakal direpublish juga karna jalan ceritanya agak diubah! terima kasih! 🌝
KAMU SEDANG MEMBACA
I miss you, Brother
ChickLitGw Savira Amethysta. Anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak gw? Namanya Kevin. Yang sering papa sebut sebut sebagai "Penerus Kara's Group", Salah satu perusahaan terbesar dinegara yang gw tempatin sekarang. Keluarga gw bahagia. Sangat sempurna! Tap...