satu🌒

2.4K 155 44
                                    

+Happy Reading+

Seperi biasa, setiap paginya member bangtan akan melakukan rutinas mereka masing-masing. Jin yang sedang memasak sarapan untuk member. Yoongi yang sedang tiduran disofa. Taehyung yang sedang bermain game bersama Jungkook. Namjoon yang sedang membahas lagu dengan Hoseok. Sedangkan Jimin, ia hanya rebahan didalam kamarnya. Karna dia rasa, badan nya agak tidak enak hari ini atau mungkin saja ia terlalu banyak pikiran.

Jin yang sudah selesai memasak langsung menyuruh para member untuk makan. Tapi ia tak melihat si mungil.

"dimana jimin?" tanya Jin

Taehyung langsung berhenti dari kegiatan main gamenya, begitupun dengan Jungkook.

"aku tidak tau hyung, coba tanyakan pada hoseok hyung" taehyung berujar

Jin menghampiri hoseok yang tengah berbicara bersama namjoon.

"hoseok, dimana uri jiminie?"

Hoseok menoleh kepada jin "setahu ku hyung, dia sedang tidak enak badan. Bahkan ia tidak bisa tidur semalaman"

Jin kaget bukan main, begitupun dengan taehyung, jungkook, namjoon serta yoongi yang baru saja bangun.

Mereka semua langsung menuju kamar hoseok dan jimin. Jin membuka pintu kamar tersebut dan menemukan jimin yang tengah berusaha menutup matanya.

"jiminie" panggil taehyung sambil duduk disebelah ranjang jimin.

Jimin membuka matanya perlahan, sangat jelas sekali ada lingkaran hitam dibawah mata jimin.

"wae? Apakah kau sakit?" tanya taehyung dengan lembut

Jimin hanya menggeleng lemah, ia sedikit pusing karena tidak bisa tidur.

"hyung, gwenchana?" tanya jungkook menghampiri jimin

Jimin tersenyum lembut "nee, gwenchana"

Jin mengusap surai hitam jimin dengan lembut "akan kubuatkan bubur untukmu"

"tak perlu repot hyung" kata jimin

Jin tak memperdulikan perkataan jimin, dia langsung pergi kedapur untuk membuatkan bubur dan juga susu hangat untuk jimin.

"kau sakit apa?" tanya yoongi dengan nada lembut

"ani hyung, aku tak sakit"

"jangan berbohong jimin" kata namjoon

Jimin hanya tersenyum. Tak mungkin ia memberitau pada hyung-hyungnya serta kepada taehyung dan jungkook jika dia sedang mengalami banyak pikiran. Tak mungkin sekali, karena jika ia bilang. Maka para member akan memikirkan jimin dan jimin tak mau itu semua terjadi. Jimin pikir lebih baik menutupi daripada memberitau.
.
.
.
.
.
.
.
.

"apakah jimin sudah tidur kookie?" tanya jin

Jungkook yang baru saja keluar dari kamar jimin mengangguk "nee hyung, jiminie hyung sudah tertidur"

Jin bernafas lega "syukurlah jika dia sudah tidur, lebih baik biarkan dia beristirahat saja dahulu jika dia sudah membaik baru kita latihan"

Hoseok mengangguk "nee, biarkan saja dulu uri jiminie istirahat"

"aku rasa jimin menutupi sesuatu" yoongi berujar

Semua menoleh kearah yoongi

"bisa terlihat dari matanya bahwa dia sedang menyembunyikan sesuatu" kata yoongi menjawab tatapan para member.

"kurasa juga seperti itu" gumam taehyung "aku sungguh. mengenal jimin, aku sangat yakin jika dia benar-benar sedang menyembunyikan sesuatu"
.
.
.
.
.
.
.
Bangtan saat ini sedang berkumpul diruang latihan. Disana juga sudah ada jimin. Mereka berniat akan latihan dance karena sebentar lagi mereka akan comeback.

"jadi apakah kalian sudah hafal gerakan-gerakan yang sudah ku ajari tadi?" tanya hoseok

Semua member mengangguk

"jiminie apakah kau baik-baik saja" tanya hoseok karena melihat muka jimin pucat pasi

Jimin mendongak menatap hoseok "gwenchana hyung"

"oke, baiklah seperti cukup sampai disini saja kita latihan. Lebih baik kita semua istirahat supaya besok kita bisa berlatih lagi dan jiminie istirahat lah jangan tidak tidur supaya tubuh mu membaik" ucap namjoon

Jimin mengangguk

Semua member satu persatu berdiri ingin kekamar masing-masing. Kecuali jimin, ia bilang akan segera menyusul. Tapi taehyung ingin tau apa yang akan dilakukan oleh sahabatnya itu. Maka dari itu ia menunggu jimin didepan ruang latihan.

Jimin menjambak rambutnya sendiri, entah kenapa akhir-akhir ini jimin banyak sekali pikiran.

"akkh, mengapa aku harus mengalami depresi seperti ini" teriak jimin frustasi, maka berbeda dengan taehyung ia terkejut sekaligus merasa kecewa karena jimin tak pernah memberitau nya.

"astaga, kepalaku sakit sekali" ringis jimin mungkin karena ia terlalu banyak meminum obat penenang

Taehyung membuka pintu ruang latihan dan ia disuguhi pemandangan jimin yang sedang meringis sambil menjambak rambutnya sendiri.

Taehyung menghampiri jimin dan merengkuhnya "jimin-ah gwenchana?"

Jimin terkejut. Sangat terkejut. Karena keberadaan taehyung membuatnya tegang seketika.

Jimin menatap taehyung. Dengan jelas jimin melihat bahwa taehyung sangat khawatir kepada jimin.

"sejak kapan kau disini taehyung" cicit jimin

"mengapa kau ada disini" kata jimin sambil mendorong taehyung sampai-sampai taehyung terjungkal kebelakang

Jimin berdiri "sejak kapan kau disini"

"sejak kapan taehyung!" teriak jimin frustasi

Taehyung berdiri dihadapan jimin "sejak tadi, sejak kau mengatakan satu persatu kalimat yang membuatku terkejut, sejak kau bilang jika kau depresi, sejak kau berteriak dengan frustasinya. Sejak awal jimin!" setiap perkataan taehyung penuh penekanan dan itu membuat jimin menegang.

Jimin runtuh, tubuhnya meringsuk keatas lantai. Ia menangis dengan pilu dan taehyung tidak suka melihat sahabatnya itu menangis. Taehyung segera membawa jimin kedalam pelukannya.

Taehyung mengusap punggung bergetar jimin. Sungguh ia tak kuat melihat jimin seperti ini. Bahkan taehyung ikut menangis.

"jimin-ah gwenchana. Tak kan terjadi apa-apa" ucap taehyung lembut

"tak mudah taehyung" batin jimin

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Annyeong yorobun

Aku kembali dengan ff ini

Mianh, kalo misalkan ceritanya enggak nyambung :)

JiminieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang