Prolog

5 3 0
                                    

‘Tiup lilin nya.. Tiup lilin nya.. Tiup lilin nya sekarang juga.. Sekarang juga.. Sekarang juga..’

begitulah yang dinyanyikan oleh tamu undangan saat yang berulang tahun untuk segera meniup lilin.

"Ade.. ditiup dong lilin nya" kata bunda yang berada disebelahku.
"Sebentar bund" jawab ku sambil mengedarkan pandangan mencari keberadaannya.
"Nanti lilin nya mati loh dee" kata kak Deva.
"Sebentar lagi kak" aku masih mencarinya apa dia tidak datang?
"Kamu lagi nunggu siapa sih?" tanya bunda.
"Tuh orangnya dateng bund" senyumku mengembang melihat dia datang.
"Ohh ternyata dia yang kamu tunggu" bunda hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Pin..cepet sini pin..!" seruku supaya dia cepat kesini. "Kita tiup lilin nya bareng-bareng yaa, tapi kita berdoa dulu sebelum tiup lilin nya pin" jelasku.
"Iya Cha" sahutnya.
"Satu..dua..tigaa.." ‘fyuhh
"Yeayy" semua tamu undangan tepuk tangan termasuk Ayah, Bunda, kak Deva, aku, Alfin, Papah dan Mamah nya Alfin.

Apa kabarnya kamu di sana? Lama kita gak kontekan lagi, terakhir pas lebaran tahun kemarin. Apa kamu di sana sangat sibuk? Apa kamu udah lupa sama aku? Semoga kamu cepet kasih kabar ke aku yaa. Kamu tau? Aku rindu.

Waktu yang MenjawabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang