Sikap Lira ke Zaki

44 19 7
                                    

Hari minggu tiba, akhirnya aku ada waktu buat melepaskan penat.

Pagi itu aku memutuskan untuk pergi keluar rumah seorang diri mencari angin segar.

Saat itu aku ingin pergi ke Taman, karena disana banyak hal seru yang dapat menghilangkan penatku.

Di tengah perjalanan aku medengar suara motor dari arah belakangku

Motor tersebut dinaiki oleh seorang laki laki.

Lalu dia menghampiriku, karena dia mengenakan helm aku tidak bisa mengenalinya.

aku pun berhenti berjalan karena dia membunyikan klakson motornya.

Lalu dia membuka helmnya dan ternyata pria itu adalah Zaki.

"Haii... Liraa". dia menyapaku sambil membuka helmnya.

"Hai Zaki". aku pun menyapanya.

"Kamu mau kemana?" tanya nya

"Mau ke taman". Jawabku

"Mau ngapain ke taman?" tanyanya lagi.

"Mau cari hal seru yang dapat menghilangkan penatku". jawabku lagi.

"Daripada ke Taman mending ikut aku aja yuk". katanya mengajak.

"Mau kemana Zak?". tanyaku.

"udah ikut aja yuk". katanya lagi.

"Mau kemana dulu?". tanyaku lagi.

"Ke suatu tempat yang indah". Jawabnya.

"Bener yahh... awas aja kalo ketempat macem macem". Ancamku kepadanya.

"Iyah bener. Nih pakai helm biar aman dan selamat". katanya sambil memberikan helmnya kepadaku.

Aku pun memakai helm yang diberikannya dan langsung naik ke motornya.

Tapi setelah aku berada diatas motornya dia malah gak mau menjalankan motornya.

"Ayo jalan cepet tunggu apa lagi?". kataku cemberut sedikit kesal.

"Aku gak mau mengendarai motor ini kalo kamu masih cemberut". katanya.

"Darimana kamu tau kalo aku sedang cemberut? sedangkan di motormu tidak ada kaca spionnya". tanyaku heran.

"aku hanya menebak, senyum dong". katanya meminta aku tersenyum.

"Udah nih". aku pun tersenyum.

"Kamu tau, disaat kamu tersenyum hatiku berdegup kencang, dan disaat cemberut hatiku tiba tiba berhenti". katanya manis.

"Lalu?" tanyaku kepadanya.

"Jika kamu ingin aku hidup lebih lama tetaplah tersenyum". Katanya menoleh kearahku.

"Haha bisa aja kamu mah. udah ayoo cepet jalan". kataku sambil tertawa kecil.

"Okee. Pengangan ya, biar gak jatoh". kata zaki

Aku tau maksudnya dia ingin aku memeluknya tapi aku menolak.

"Gapapa gak usah pengangan juga aman kok"
kataku.

"Yakin?" tanya nya.

"Iya yakin". jawabku.

Lalu Zaki langsung mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi dan membuatku ketakutan sehingga aku memeluknya.

"Zaki pelan pelan nyetir motornya, aku takut" Jawabku ketakutan sambil memeluknya.

"Tadi katanya yakin gapapa".  Jawabnya

"Pelan pelan ihh bawa motornya aku takut". aku memeluknya semakin erat.

"Nah kan kalo begini lebih aman". Jawabnya sambil menurunkan kecepatan motornya.

Setelah aku sadar kalau aku sedang memeluknya aku segera melepaskannya

"Maaf ya Zaki gak sengaja tadi". kataku

"Gapapa kok". Jawabnya.

Lalu tiba-tiba dia mengendarai motornya dengan laju cepat seperti tadi.

karena takut aku pun memeluknya lagi, sepertinya dia memang ingin aku memeluknya.

"Kamu udah biasa yah bawa motor seperti ini?" Tanyaku.

"Iyah makannya kamu peegangan aja udah". Jawabnya.

Akhirnya aku sepanjang perjalanan memeluknya.

Aku juga tidak munafik, memang aku sejak awal naksir kepadanya.

Tapi sebagai wanita tentunya aku harus jual mahal dan menjaga kehormatan.

*Penasaran kan apa yang terjadi dipantai?😅😅

*Langsung lanjut aja:v

jangan lupa berikan suara kalian yahh:v

*butuh pendapat biar kalo direvisi bisa lebih baik lagi

-maklum masih belajar :v

"Cinta atau Perjuangan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang