6. Perkembangan pengaruh barat di indonesia #1

266 1 0
                                    


.Masuknya kekuasaan asing dan berkembangnya kolonialisme dan imperialisme barat di indonesia.
1. Masuknya kekuasaan asing ke wilayah indonesia lewat kongsi – kongsi perdagangan.
Pada permulaan abad pertengahan , orang – orang eropa sudah mengenal hasil – hasil dari indonesia . dengan jatuhnya konstantinopel ke tangan turki usmani ( 1453), mengakibatkan hubungan perdagangan antara eropa dengan asia barat ( timur tengah ) menjadi putus.
a. Masuknya bangsa portugis ke indonesia
Bangsa portugis memalaui penjajahan samudra telah mencapai india (kalikut) tahun 1498. Bangsa portugis berhasil mendirikan kantor dagangnya di goa (1509). Pada tahun 1511 di bawah pimpinan d’albuquerque portugis berhasil menguasai malaka.
Dari malaka di bawah pimpinan d’abreu tahun 1512 portugis telah sampai di maluku dan diterimah baik olah sultan ternate yang pada waktu itu sedang bermusuhan dengan tidore.
Portugis ini tidak hanya memusatkan kegiatannya di indonesia bagian timur (maluku), tetapi juga ke indonesia bagian barat (pajajaran). Pada tahun 1527 portugis datang ke pajajaran di bawah pimpinan henry leme dan di sambut baik oleh pajajaran dengan maksud agar portugis mau membantu dalam mengahadapi ekspansasi demak. Terjadilah perjanjian sunda kelapa (1522) yang isinya :
1) potugis diizinkan mendirikan benteng sunda kelapa.
2) Pajajaran akan menerima barang – barang yang dibutuhkan dari portugistermasuk senjata.
3) Portugis akan memperoleh lada dari pajajaran menurut kebutuhannya.
Awal tahun 1527 portugis datang lagi kepajajaran untuk merealisasi perjanjian sunda kelapa, namun disambut dengan pertempuran oleh pasukan demak di bawah pimpinan fatahilah. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan demak dan berhasil merebut sunda kelapa (1527) kemudian namanya diganti menjadi jayakarta, artinya pekerjaan yang jaya (menang).
b. Masuknya bangsa spyanyol ke Indonesia
Pada tanggal 7 april 1521 ekspedisi bangsa spanyol di bawah pimpinan magelhaen, telah smpai di pulau cebu. Rombongan magelhaen membantu cebu berperang dengan mactan, dan mengakibatkan maglehaen meninggal dunia.
Setelah meninggalnya maglehaen spayol di bahwah pimpinan Sebastian de elcano melanjudkan usahanya untuk menemukan daerah asal rempah – rempah. Kedatangan Maluku bagi portugis merupakan pelanggaran atas hak monopoli. Oleh karna itu, timbullah persaingan antara portugis dan spanyol. Sebelum terjadi perang besar skhirnya diadakan perjanjian saragosa (22 april 1529) yang berisi.
1) Spayol harus meninggalkan Maluku, dan memusatkan kegiatannya di Filipina.
2) Portugis tetap melakukan aktivitas perdagangan di Maluku.
c. Masuknya bangsa belanda ke Indonesia
Pada bulan april 1595, belanda memulai pelayaran menuju nusantara dengan empat buah kapal di bawah pimpinan coenelis de houtman. Dalam pelayaran menuju ketimur, belanda menempuh rute : pantai barat afrika – tanjung harapn – samudra hindia – banten. Pada saat itu banten berada di bawah pemerintahan maulana Muhammad (1580-1605).
Rombongan kedua dari negeri belanda dibawah pimpinan yacob van neck dan van waerwyck, dengan 8 buah kapalnya tiba di banten pada bulan November 1598.
Keberhasilan rombongan van neck dalam perdagangan rempah – rempah, mendorong orang – orang belanda yanglain untuk dating ke Indonesia.
Pada tahun 1602 secara resmi terbentuklah vereenigde oost indiesche compagnie (voc), yang berarti perserikatan dagang hindia timur. Voc kemudian membuaka kantor dagang pertamanya di banten (1602) yang dikepalai oleh francois wottert.
2.PERLUASAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA
Voc yang didirikan pada tahun 1602, oleh pemerintah negeri belanda dibrikan octrooi (hak istimewa., sebagai berikut.
a. Hak monopoli perdagangan
b. Hak untuk memiliki tentara
c. Hak untuk melakukan ekspansasi ke asia, afrika, dan Australia
d. Hak untuk melakukan peperangan, membuat perdamaian, dan mengadakan perjanjian dengan raja – raja yang di kuasainya.
e. Hak untuk mencetak uang.
Pada tahun 1605, voc di bawah pimpinan steven van derhaagen berhasil merebut benteng portugis di ambon. Untuk memperkuat kedudukannya, maka mengangkat seseorang pimpinan yang berpangpat gubernur jendral. Gebernur jendral yang pertama adalah Pieter both dan berkedudukan di ambon kerena ambon merupakan pangkalan dagangvoc yang paling strategis.
Ambon dinilai tidak strategis lagi dalam perkembangannya sehingga voc di tunjukkan ke jayakarta, kota pelabuhan kerajaan banten. j.p.coen kemudian mengganti nama jayakarta menjadi Batavia.
Pelaksanaan system monopoli voc lebih keras dari pada bangsa portugis, terutama di Maluku. Untuk mencegah terjadi pelanggaran terhadap peraturan monopolinya. Voc melakukanpelayaran hongi.
3.Terbentuknya pemerintahan colonial
a. Runtuhnya voc dan terbentuknya pemerintahan colonial hindia belanda
Factor keruntuhannya :
1) Voc banyak mengeluarkan biaya
2) Banyak pegawai voc yang mencari keuntungan pribadi
Pada tanggal 31 desember 1799 voc di bubarkan. Pada januari 1800, Indonesia berada di kekuasaan pemerintah colonial hindia belanda.
b. Pembeharuan system pemerintahan hindia belanda di bawah deandels (1808-1811)
Dalam usaha mengadakan pembaharuan pemerintahan di tanah jajahan, di negeri belanda ada dua golongan yang mengusulkan, yakni :
1) Golongan konservatif dengan tokohnya nenenberg.
2) Golongan liberal dengan tokohnya dirk van hogendrop.
Sejak belanda di kuasai oleh prancis, kaisar napoleon mengangkat adiknya Louis napoleon menjadi penguasa negeri belanda. Pada tanggal 1 januari 1808 bersama ajudannya mendarat di banten. Pada tanggal 15 januari 1808, gubernur jendral, mempunyai dua tugas yaitu mempertahankan pulau jawa agar tidak jatuh ketangan inggris dan memperbaiki keadaan tanah jajahan di Indonesia.
Untuk mempertahankan pulau jawa dari serangan ingris, daendles mangambil langkah – langkah kebijaksanaan antara lain.
1) Membuat jalan raya dari anyer sampai panarukan
2) Mendirikan benteng – benteng pertahanan
3) Membangun pangkalan angkatan laut di merak dan ujung kulon
4) Mendirikan pabrik senjata di Surabaya dan semarang
5) Memperkuat pasukan yang anggotanya terdiri atas orang – orang Indonesia
Di bidang pemerintahan daendels mengambil tindakan :
1) Pulau jawa di bagi menjadi 9 prefektu
2) Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan belanda
3) Memperbaiki gaji para pegawai dan memberantas korupsi
4) Mendirikan badan – badan pengadilan.
c. Pemerintahan raffles (1811-1816)
Raffles didampingi oleh suatu badan penasihan yang di sebut advisory, yang tugas utamanya adalah mengatur pemerintahan dan meningkatkan perdagangan serta keuangan.
Langkah – langkah yang di ambil dalam bidang pemerintahan :
1) Membagi pulau jawa menjjadi 18 keresidenan
2) Para bupati dijadikan pegawai pemerintahan
Langkah – langkah dalam bidang perdagangan dan keuangan :
1) Menghapuskan segala bentuk penyerahan wajib dan kerja paksa / rodi
2) Memberikan kebebasan dalam usaha perdagangan
3) Mangadakan monopoli garam
4) Melakukan penjualan tanah kepada pihak swasta, dan melanjutkan usaha penanaman kopi.
5) Menciptakan sistem sewa tanah atau landrente
Dasar hukum yang digunakan adalah bahwa pemerintah inggris berkuasa atas semuah tanah, sehingga semua penduduk yang menempati tanah wajib membayar pajak.
Landrente raffles yang di ciptakan untuk memperbaiki sistem pajak, ternyata tidak dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan rakyat tidak dapat membayar pajak dengan uang.
Situasi di indonesia tidak dapat terlepas dari situasi di eropa. Setelah negar koalisi berhasil mengalahkan prancis (napoleon bonaparte) dalam battle of the nation di leipzig (1813), kemudian mengadakan kongres di wina, dan elanda akhirnya menjadi negra merdeka.
4.Sistem tanam paksa (1830-1870)
a. Latar belakang timbulnya sistem tanam paksa
Untuk menyelamatkan negeri belanda dari bahaya kebangkrutan, maka johanes van den bosch diangkat sebagai gubernur jendral di indonesia dengan tugas pokok menggali dana semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan kas negara, membayar utang, dan membiayai perang. Maka ia melakukan untuk mengarahkan tenaga rakyat tanah jajahan untuk melakukan penanaman tanaman yang hasil – hasilnya dapat laku di pasaran dunia dan dilakukan dengan sistem paksa.
Van den bosch menyusun sebagai berikut :
1) Sistem sewa tanah dengan uang harus di hapus
2) Sistem tanam bebas harus diganti dengan tanam wajib
3) Pajak atas tanah harus dibayar dengan penyerahan sebagian dari hasil tanamannya kepada pemerintah belanda.
b. Aturan – aturan tanam paksa
Aturan – aturan sebagai berikut :
1) Penduduk desa yang punya tanah , di minta menyediakan seperlima dari tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di pasaran dunia
2) Tanah yang disediakan bebas dari pajak
3) Hasil tanaman harus diserahkan kepada pemerintah belanda.
4) Waktu untuk menanam tidak boleh melebihi waktu untuk menanam padi.
5) Kegagalan panenan menjadi tanggung jawab pemerintah
6) Wajib tanam dapat di ganti dengan penyerahan tenaga untuk di perkerjakan di pengangkutan, perkebunan atau di parik – pabrik selama 66 hari.
7) Penggarapan tanaman di bawah pengawasan langsung oleh kepala-kepala pribumi, sedangkan pihak belanda bertindak sebagai pengawas secara umum.
c. Pelaksanaan tanam paksa
1) Tanah yang di sediakan melebihi 1/5, yakni 1/3 bahkan ½ .
2) Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani
3) Tenaga kerja yang semestinya di bayar pemerintah tidak di bayar
4) Waktu yang di butuhkan ternata melebihi waktu penanaman padi
5) Pekerjaan di perkebunan atau pabrik, ternyata lebih berat dari pada di sawah
6) Kelebihan hasil yang seharusnya dikembalikan kepada petani, ternyata tidak dikembalikan.
d. Akibat tanam paksa
1) Bagi indonesia (khususnya jawa)
· Sawah ladang menjadi terengkalai
· Beban rakyat semakin berat
· Menimbulkan tekanan fisikdan mental yang berkepanjangan
· Timbulnya bahaya kemiskinan yang lebih berat
· Timulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sihingga angka kematian meningkat drastis.
2) Bagi belanda
· Mandatangkan keuntungan dan kemakmuran rakyat belanda
· Utang – utang belanda dapat di lunasi
· Peneimaan pendapatan melebihi anggaran belanja
· Erhasil membangun amsterdam menjadi kota pusat perdagangan dunia
· Perdagangan berkembang pesat.
e. Akhir tanam paksa
1) Golongan pengusaha
Golongan ini menhendaki kebebasan berusaha
2) Baron van hoelvel
Ia adalah seorang misionaris yang pernah tinggal di indonesia (1847)
3) Edward douwes dekker
Ia adalah seorang pejabat belanda yang pernah menjadi asisten residen lebak (banten).
5.Sistem usaha swasta
Sesuai dengan tuntutan kaum liberal, maka pemerintah kolonial segera memberikanpeluang kepada usaha dan modal swasta untuk menanamkan modal mereka dalam berbagai usaha di indonesia, terutama perkebunan – perkebunan di jawa dan di luarjawa. Selama periode tahun 1870-1900 indonesia terbuka bagi modal swasta barat, sehingga masa ini sering disebut zaman liberal.
Undang – undang agraria 1870
a. Untuk melindungi hak milik petani-petani pribumi atas tanahnya, dari penguasaan orang – orang asing
b. Memberikan peluangkepada para pengusaha asing untuk untuk dapat menyewa tanah dari rakyat indonesia
Selama zaman liberal (1870-1900). Usaha usaha perkebunan swasta mengalami kemajuan pesat dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi pengusaha kekayaan alam indonesia mengalir ke negeri belanda. aKan tetapi bagi penduduk pribumi, khususnya di jawa telah memawa kemerosotan kehidupan, dan kemunduran tingkat kesejahteraan.
Gagasan van deventer terkenal dengan nama trilogi van deventer, yaitu
a. Irigasi atau pengairan
b. Emigrasi atau pemindahan penduduk
c. Edukasi atau pendidikan
.Perubahan politik, ekonomi, demografi, sosial, dan budaya akibat perluasan kolonialisme dan imperialisme di indonesia
Meluasnya kolonialisme dan imperialisme belanda di indonesia membawa akibat terhadap perubahan dalam berbagai segi kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Dalam bidang politik, pengaruh kekuasaanbelanda semakin kuat karena intervensi yang dalam masalah – masalah istana, seperti pergantian takhta, pengangkatan pejabat – pejabat kraton atau pun partisipasinya dalam menentukan kebijakan pemerintahan kerajaan.
Dalam bidang ekonomi , penghasilan penguasa pribumimakin
berkurang.sudah pasti keadaan ini akan menimbulkan kegoncangan dalam kehidupan para penguasa pribumi.
Dalam bidang demografi (kependudukan), berdasarkan sensus raffles dalam buku history of java bahwa pada tahgun 1815 jumlah penduduk jawa mencapai 4,5 juta jiwa.
Dalam bidang sosial, perluasan kolonialisme dan imperialisme berakibat makin melemahnya kedudukan dan perekonomian penguasa pribumi.
Dalam bidang budaya, makin meluasnya pengaruh kehidupan barat dalam lingkungan kehidupan tradisional. Tata kehidupan barat seperti cara bergaul, gaya hidup, cara berpakaian dan pendidikan mulai dikenal di kalangan atau istana. Sementara itu beberapa tradisi di lingkungan istana mulai luntur.
.Perlawanan rakyat daerah dalam menentang kolonial belanda
1. Perlawanan rakyat maluku di bawah thomas matullesi (1817)
Perlawanan yang dasyat baru muncul pada permulaan abad ke-19, dibawah pimpinan thomas matulessi (yang lebih di kenal pattimurah).
Latar belakang timbulnya perlawanan pattimurah, di samping adanya tekanan – tekanan yang berat di bidang ekonomi semenjak kekusaan voc, juga dikarnakan:
a. Sebab ekonomis : adanya tindakan – tindakan pemerintah belanda yang memperberat kehidupan rakyat, seperti sistem penyerahan secara paksa, kjewajiban kerja blandong, penyerahan atap gaba-gaba, penyerahan ikan asin dan beredarnya uang kertas, dimana rakyat maluku tidak dapat menggunakannya.
b. Sebab spikologis : adanya pemecatan guru – guru sekjolah akibat pengurangan sekolah dan gereja, dan pengiriman orang-orang maluku untuk dinas militer ke batavia.
Aksi perlawanan meletus pada tanggal 15 mei 1817 dengan menyerang benteng duurstede di saparua. Setelah terjadi pertempuran sengit, akhirnya benteng duurstede jatuh ketangan rakyat maluku dibawah pimpinan patimura. Banyak korban di pihak belanda termasuk residen belanda, van den berg ikut terbunuh dalam pertempuran.
Pada tanggal 16 desember 1817, thomas matulessi dan kawan-kawan seperjuangannya menjalani hukuman mati di tiang gantungan sebagai pahlaean rakyat yang tertindas oleh remaja.
2. Perlawanan kaum paderi (1821-1838)
Perang paderi malawan belanda berlangsung 1821-1838, akan tetapi gerakan paderi sendiri sudah tidak ada sejak awal abadke-19.
a) Periode 1803-1821 adalah masa perang paderi melawan adat, dengan corak keagamaan.
b) Periode 1821-1838 adalah masa perang paderi melawan belanda, dengan corak keagamaan dan patriotisme.
Gerakan paderi melawan kaum adat dimulai sejak tahun 1821 saat kembalinya tiga orang haji, yaitu haji miskin, haji sumanik dan haji piobang.
Perang paderi melawan belanda meletus ketika belanda mengerahkan pasukannya manduduki semawang pada tangggal 18 februari 1821. Masa perang paderi malawan belanda, dapat dibagi menjadi 3 periode yaitu
a) Periode 1821-1825, ditandai dengan meletusnya perlawanan di seluruh daerah minangkabau.
b) Periode 1825-1830, ditandai dengan meredanya pertempuran.
c) Periode 1830-1838, ditandai dengan perlawanan di dua belah pihak makin menghebat.
Pada tahun 1833 belanda mengeluarkan pelakat penjang, yang isinya antaralain :
Ø Penduduk dibebaskan dari pembayaran pajak yang berat dan kerja rodi.
Ø Belanda akan bertindak sebagai penengah jika terjadi perselisihan antar penduduk.
Ø Penduduk boleh mengatur pemerintahannya sendiri.
Ø Hubungan dagang hanya diperbolehkan dengan belanda.
Memasuki tahun 1837 belanda menjalankan siasat pengepungan terhadap benteng bonjol. Benteng bonjol akhirnya berhasil dilumpuhkan oleh belanda.
Setelah imam bonjol tertangkap, perlawanan kemudian dilanjutkan oleh tuanku tambusi, dan akhirnya seluruh sumatra barat jatuh ke tangan belanda setelah seluruh perlawanan dari kaum paderi berhasil dipatahkan oleh belanda.
3. Perlawanan pangeran diponegoro (1825-1830)
Pada permulaan abad ke-19 pengaruh belanda di surakarta dan yogyakarta semakin bertambah kuat. Sebab – sebab perlawanan diponegoro antara lain :
v Adanya kekecewaan dan kebencian kerabat istana terhadap tindakan belanda yang semakin intensif mencampuri urusan keraton melalui patih danurejo
v Adanya kebencian rakyat pada umunya dan parah petani khususnya, akibat tekanan pajak yang sangat memberatkan .
v Danya kekecewaan dikalangan para bangsawan, karena hak-haknya banyak yang dikurangi.
v Sebab khususnya ialah adanya pembuatan jalan oleh belanda melewati makam laluhur pangeran diponegoro di tegalrejo.
Pertempuran meletus pada tangggal 20 juli 1825 di tegalrejo. Setelah pertempuran di tegalrejo , pangeran diponegoro dan pasukannya menyingkir ke dekso.
Belanda menggunakan usaha dan tipu dayauntuk mematahkan perlawanan, antara lain :
* Siasat benteng stelsel
* Siasat bujukan
* Siasat pemberian hadiah sebesar 20.000,- ringgit * Siasat tipu daya
Kesemuanya itu merupakan pukulan yang berat bagi pengeran diponegoro. Melihat situasi yang sedemikian, pihak belanda ingin menyelesiakan perang secara cepat.
4. Perlawanan di kalimantan selatan (1859-1805)
Puncak kebencian terhadap belanda dan akhirnya meletus dan akhirnya meletus menjadi perlawanan, ketika terjadi kericuhan pergantian takhta kerajaan banjar setelah wafatnya sultan adan tahun 1857. Belanda mengangkat pengeran tamjidillah sebagai siltan banjar. Rakyat tidak mau menerima, sebab pengeran hidayat yang lebih berhak dan lebih disenangi rakyat. Pertempuran rakyat melawan belanda berkobar pada tahun 1859 dibawah pimpinan pengeran antasari.
Pada tanggal 3 februari 1862, pangeran hidayat tertangkap dan dibuang ke jawa. Pangeran antasari yang pada tanggal 14 maret 1862 diangkat ileh rakyat sebagai pemimpin tertinggi agama islam dengan gelar penembahan amiruddin khalifatul mukminin, akhirnya gugur dalam pertempuran di hulu teweh pada tanggal 11 oktober 1862.
5. Perlawanan di bali (1846-1905)
Di bali timbul perlawanan rakyat melawan belanda, setelah belanda berulang kali memaksakan kehendaknya untuk mengapuskan ‘’hak tawan tarang
Untuk menghadapi perlawanan rakyat bali, pihak belanda terpaksa mengerahkan ekspedisi meliter secara besar-besaran sebanyak tiga kali. Ekspedisi yang pertama (1846) dengan kekuatan 1.700 orang pasukan. Ekspedisi yang kedua (1848) dengan kekuatan yang lebih besar dari yang pertama dan ekspedisi yang ketiga (1849) dengan kekuatan lebih besar lagi 4.177orang pasukan.
Pada tahun 1858, I nyoman gempol mengangkat senjata melawan belanda. Namun berhasil dipukul mundur. Selanjudnya tahun 1868 terjadi lagi perlawanan di bawah pimpinan ida made rai, ini pun juga mengalami kegagalan. Perlawanan masih terus berlanjud dan baru pada awal abad ke-20 (1905), seluruh bali berada di kakuasaan belanda.
6. Perlawanan di aceh (1873-1904)
v Latar belakang perlawanan
Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karna itu, belanda berambisi untuk mendudukinya.
v Jalannya perlawanan
Pada tanggal 5 april 1873, pasukan belanda di bawah pimpinan mayor jendral J.H.R. kohler melakukan penyerangan terhadap masjid raya baiturrahman aceh. Pada tanggal 14 april 1873, masjid raya aceh dapat diduduki oleh pihak belanda dengan disertai pengorbanan besar, yakni tewasnya mayor jendral kohler.
Setelah masjid raya aceh berhasil dikuasai oleh pihak belanda, maka kekuatan pasukan aceh dipusatkan untuk mempertahankan istana sultan mahmud syah. Dengan dikuasainya masjid raya aceh oleh pihak belanda, banyak mengundang para tokoh dan rakyat untuk bergabung berjuanjg melawan belanda.
Pada akhir tahun 1873, belanda mengirimkan ekspedisi militernya lagi secara besar-besaran dibaeah pimpinan letnan jendral J.Van swieten dengan kekuatan 8.000 orang tentara. Pertempuran baru berkobar lagi pada awal tahun 1874 yanb akhirnya belanda berhasil menduduki istana kesultanan.
Menyadari betapa sulitnya mematahkan perlawanan rakyat aceh, pemerintah belanda mengirim Dr. snouck hurgronjo untuk meneliti soal sosial budaya masyarakat aceh. Dengan menyamar sebagai seorang ulama dengan nama abdul gafar, ia berhasil masuk aceh.
Hasil dari penelitiannya dapat diketahui bahwa sultan tidak mempunyai kekuatan tanpa persetujuan para kepala di bahwanya, dan ulama mempunyai pengaruh yang sangat besar di kalangan rakyat. Dengan demikian langkah yang ditempuh oleh belanda ialah melakukan polotik ‘’de vide et imperi’’ (memecah belah dan penguasai).
Pada bulan agustus 1893, teuku umar menyatakan tunduk kepada pemerintahan belanda dan kemudian diangkat menjadi panglima militer belanda.
Pada tahun 1904, aceh dipaksa untuk menandatangani ‘’plakat pendek’’ yang isinya :
ü Aceh mangakui kadaulatan belanda atas daerahnya
ü Aceh tidak diperbolehkan berhubungan dengan bangsa lain selain dengan belanda.
ü Aceh menaati perintah dan peraturab belanda.
Berarti sejak 1904 aceh telah berada di bawah kekuasaan pemerintah belanda.

1 : Sejarah Semua BabDonde viven las historias. Descúbrelo ahora