Desire And Hope

4.9K 310 106
                                    

Cahaya matahari sedang terik-teriknya saat itu,  ketika ada dua orang anak laki-laki yang tengah duduk berdampingan di sebuah ayunan, salah satu anak laki-laki yang berwajah imut itu tengah menangis dengan sedihnya.

Karena baru saja kedua orang tuanya meninggalkannya dalam keabadian, iya belum lama ini orang tua anak kecil itu telah tiada, dan menjadikannya sebatang kara sekarang, tanpa adanya sanak saudara yang dia punya.

"Jangan menangis lagi." Ujar anak kecil laki-laki disebelahnya.

"Aku sudah tidak mempunyai siapapun sekarang, Ma dan pa sudah tidak ada mereka pergi meninggalkanku." Sahut anak berwajah imut itu yang dari tadi terus menangis.

"Jangan menangis, aku juga sama sepertimu, kau tidak sendirian, ada aku disini, aku akan menjagamu, aku akan melakukan apapun agar kau bahagia nantinya."

"Tapi P'..."

"Aku akan menjagamu Krist dan kita akan bersama." Potong anak kecil itu.

Anak kecil yang di panggil Krist itupun menganggukan kepalanya pelan, meskipun airmata masih terus membanjiri pipinya. Tidak lama kemudian Krist menengokan kepalanya kesamping. Ke arah anak kecil yang duduk di sampingnya, bertepatan dengan anak laki-laki itu, yang menengokan kepalanya kepada Krist, keduanya saling bertatap-tatapan lalu tersenyum bersama.

*********

Ada dua orang remaja laki-laki yang kini tengah menaiki sebuah sepeda, seseorang yang mengayuh sepeda itu tampak lusuh dan berantakan, sementara remaja lelaki yang saat ini tengah di boncengnya itu terlihat rapi dan juga bersih dengan seragam SMA yang melekat di tubuhnya.

Ayunan sepeda remaja itu terhenti di depan sebuah gedung sekolah menengah atas, langsung saja remaja yang di bonceng oleh pria itu turun, dan berlari memasuki gerbang sekolahnya, tetapi setelah beberapa langkah remaja itu membalikan badannya dan melambaikan tangannya kepada seseorang yang mengantarkan barusan.

Dia adalah Krist Perawat, remaja berusia 17 tahun, yang kehilangan orang tuanya karena kecelakaan 10 tahun yang lalu, dan orang yang mengantarkannya tadi adalah Singto Prachaya, lelaki yang selama ini mengurusnya, bahkan yang sudah di anggapnya sebagai kakaknya sendiri.

Setelah Krist masuk kedalam sekolahnya, Singto mulai mengerjakan pekerjaannya, di pagi hari dirinya harus mengantarkan koran, dan di siang hari dirinya harus berjualan buah, sementara di malam harinya dia harus berkerja sebagai Sparing Partner, sedangkan di tempat berbeda saat ini Krist tengah berlajar dengan rajin di kelasnya, dan saat waktu istirahat telah tiba, pria manis itu bercanda dan bersenda gurau bersama teman-temannya, itu adalah dua hal yang sangat berbeda bukan, dan juga bertolak belakang.

Siang harinya, saat jam pulang sekolah, Singto sudah berada di depan gerbang, untuk menunggu Krist pulang, bahkan sebelum gerbang itu di buka, dan tidak berselang lama pria manis itu keluar dari dalam sekolah. Dan langsung berlari menghampiri Singto, kemudian mendudukan dirinya di kursi belakang sepeda pria itu, sebelum Singto mulai mengayuhnya berjalan menjauh dari sekolah itu.

Krist langsung memeluk pinggang Singto, sementara pria itu berhenti sebentar dan mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya,dan itu adalah sebuah Apel. Dengan tersenyum Krist menerimanya, dan memakannya.

Singto mengajak Krist pergi ke atas sebuah jembatan, dan setelah itu dia turun, lalu Krist yang kemudian mengambil alih mengayun sepeda dengan Singto yang mendorong sepeda itu dari belakang, kemudian keduanya pergi ke pasar, bermain game yang berada di pinggiran jalan, setelah itu mendudukan dirinya di bawah sebuah pohon dengan memakan ice cream, keduanya saling berpandangan, sambil tersenyum manis, mereka tampak bahagia bersama.

[10]. Desire And Hope (Two shot) [Krist x Singto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang