Doc 1; Trio Polisi Ganteng

344 31 0
                                    

06.34 AM, Blok Pusat, FireBlazt City.

Matahari bulan April terbit dari ufuk timur. Sinarnya tak jemu menghangatkan sebuah gedung tua bertipe klasik 3 lantai. Kokoh dibangun di pusat kota sebagai poros sejak 11 tahun didirikan. Gedung berwarna abu-abu merah itu menghadap timur, dengan lambang terpasang di atap. Lambang tersebut bergambar seekor burung legenda bernama Phoenix, tengah mecengkram padi dan kapas dikakinya yang kuat. Simbol itu mengisyaratkan bahwa BlazzingRims merupakan kepolisian yang berani dan tangguh serta disiplin menjaga kemakmuran masyarakatnya. "BLAZZINGRIMS" tertulis melambung diatas lambang tersebut.

Diantara 34 ruangan yang ada, salah satu ruang disana sudah didesain khusus untuk 3 orang pilihan. Tidak hanya ruang yang didesain khusus, orang-orang tersebut pun diperlakukan khusus-bahkan istimewa, mereka bertiga merupakan kelompok investigasi. Baru 2 bulan lalu dibentuk, mereka sudah tenar bahkan membanggakan nama BlazzingRims. Berbagai kasus dan masalah mereka selesaikan dalam cepat dan tepat. Selain rasa syukur terucapkan, mereka juga hadir sebagai penolong derajat Kepolisian BlazzingRims dalam waktu singkat. Benar-benar menakjubkan.

Di tengah ruangan—rangkap sebagai ruang tamu—terdengar ponsel bergetar menandakan adanya pesan masuk. Seorang pria duduk di sofa, berhadapan dengan tv LED lebar hitam. Tangannya setengah basah hendak meraih ponsel yang tergeletak di atas meja. Membuka kunci layar kemudian menjawab berbagai pesan masuk yang Ia terima pagi itu. Tetesan air hangat jatuh dari ujung rambut, membasahi handuk kuning di leher. Sesekali, Ia menggosokkan handuk tersebut ke rambutnya hingga berantakan.

Gempa, 20 tahun. Menjabat sebagai Inspektur Polisi Dua, sekaligus menjadi ketua tim investigasi kepolisian BlazzingRims yang dijuluki Trio Cool. Entah julukan dari mana itu, tapi memang nama itu cocok untuk timnya. Dipercayai menjadi pemimpin dalam berbagai tugas kepolisian di Blazzingrims. Karena ketangkasan, keramahan, dan keadilannya yang paling dikenal. Hatinya yang hangat membuat kepribadiannya halus dan lembut. Walau terkadang suka naik pitam. Tapi apa daya? Polisi tampan peringkat kedua itu, hanya bisa bersabar menjalani sisi pahitnya takdir.

Bau biji kopi panggang melecut indra penciumannya untuk mencari asal aroma nikmat tersebut. Ketika dia menoleh, Ia mendapati bawahannya yang berparas mirip, namun dengan iris merah delima. Ia sedang membawa nampan berukuran sedang. Diatas nampan itu terdapat gelas mug kopi, dan dua tumpuk roti sandwich berisi tuna panggang beraroma keju leleh dan dilengkapi potongan apik sayuran segar lainnya. Disajikan di atas piring menawan. Sarapan yang luar biasa. Katanya membatin.

Gempa tersenyum pada sosok tersebut, sementara sosok itu hanya membalas senyuman Gempa dengan wajah datarnya.

"Apa tidak bisa diganti nada deringnya menjadi vibrate? Pagi-pagi sudah berisik saja," ketusnya sembari meletakkan nampan diatas meja. Baru mendudukkan diri disebelah Gempa yang sudah bergeser memberi ruang pada kawannya.

"Hahaha, apa ini mengganggumu? Maafkan aku, akan kuganti." Gempa menyikapinya dengan tenang, mau dibagaimana pun juga, inilah sifat alami Halilintar. Ia tidak bisa protes bahkan menentangnya. Halilintar memandang gerak tangan Gempa yang cepat mengubah nada dering pada ponselnya. Merasa lega, dia menghela nafas dan duduk menyenderkan punggung di sofa. Sekaligus menyalakan tv yang terus menjadi saksi biksu kegiatan mereka sehari-hari.

Halilintar, 20 tahun. Pangkatnya Brigadir satu. Dikenal paling hebat, otaknya pun sangat encer. Semua kasus rumit yang berhubungan dengan simbol atau sandi mampu Ia pecahkan dalam waktu seperkian detik. Ketangkasan dan ilmu silat menjadi benteng awal yang membuat tubuhnya kuat dan tangguh. Polisi tampan peringkat pertama. Kepribadiannya dingin serta kaku membentuk karakteristiknya menjadi mudah emosi, gegabah, dan tidak sabaran. Tidak berlaku jika Halilintar sudah berada di dalam ruangan mereka. Sebenarnya, Ia adalah pria dengan hati terbuka, apa adanya, dan hobi memasak. Membuat Gempa mempercayakan kebersihkan ruangan ini padanya.

Handsome Police of BlazzingRimsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang