Di sekolah, terlalu ramai. Banyak yang melihatku. Tidak sedikit yang meng-judge ku. Tidqk heran kalau di sekolah, aku lebih memilih diam dan tertawa daripada berbicara. Kalau berbicara, ada salah kata, nanti ada yang tersinggung. Percaya atau tidak, aku lebih memilih kamar tidur ku. "Kenapa lebih memilih kamar tidur? Mau tidur aja? Ga mau berbaur?"tanya seseorang
Berbaur lagi... berbaur lagi....
Aku sudah cukup berbaur kok. Bagiku berbaur dengan teman sedikit pun sudah cukup. Daripada berbaur dengan teman banyak yang hanya akan memanfaatkan diriku ketika mereka membutuhkanku.
Balik lagi tentang kamar tidurku. Di kamar ini, aku dapat berekspresi bebas. Aku dapat bernyanyi, tidur, mengerjakan tugas dan masih banyak lagi, tanpa ada yang melihat.
Walaupun berantakkan, aku bisa membersihkannya sendiri kok! Walaupun nanti berantakkan lagi. Hahahaha.
"Selain kamar tidur, ada tempat lain yang lebih menarik?"
Ya. Ada dong. Aku memilih tempat yang sunyi. Tapi entah dimana... akupun bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Ambivert?
Non-FictionDulu mungkin introvert. Tapi sekarang bukan introvert, bukan juga extrovert Mungkinkah saya adalah seorang ambivert?