Jadi temanku ada yang ulang tahun yang ke tujuhbelas. Sebut saja dia Intan. Dia merayakan ulang tahunnya di salah satu hotel ternama di kotaku. Aku diundang ke acaranya.
Ini bukan pertama kalinya aku datang ke birthday party temanku. Sebelumnya, aku pernah sekali ke birthday party temanku, sebut saja namanya Prisel, dan itu bikin aku tertekan. Sebelumnya juga aku pernah diundang ke birthday party kakak kelasku, tapi aku tidak datang.
Jadi, aku akan cerita tentang kehadiranku di birthday party Prisel.
Pertama, aku bingung mikiran kado untuk dikasih.
Kedua, aku bingung mikirin bajuku yang akan dipakai.
Dan masih banyak lagi.
Sampe disana aku cuman sendirian. Sekitar pukul 19.00, belum ada yang datang. Mereka tiba pukul 19.15 bersamaan.
Makan-makan dimulai. Teman lamaku di sisi kiri dan kanan sibuk dengan smartphone-nya masing-masing. Hal ini jauh dari ekspektasiku. Kukira bertemu kawan lamaku menyenangkan. Bisa bercerita dan tertawa bersama lagi. Ternyata tidak.
Setelah makan-makan selesai. Aku hanya duduk diam dan melihat teman-temanku berfoto-foto. Tepatnya, aku yang jadi tukang fotonya.
Tak lama, ayahku menjemputku. Dalam pikiranku, aku tak mau lagi datang ke birthday party.
Setahun berlalu
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Ambivert?
Non-FictionDulu mungkin introvert. Tapi sekarang bukan introvert, bukan juga extrovert Mungkinkah saya adalah seorang ambivert?