Aku punya dua teman baik di SMP, sebut saja Euis dan Carol. Mereka semua adalah K-Pop. Ketika mereka membicarakan idola, aku hanya duduk manis dan diam.
"Yuk hangout bareng! Ada kafe baru tuh di sebelah rumahku." Kata Euis
"Yuk! Kapan lagi hangout bareng kalian. Kamu ikut tidak?" Tanya Carol pada ku.
Seperti biasa, aku menolak ajakan hangout. Aku sendiri tak tahu kenapa aku tak suka pergi dengan mereka.
Sudah tiga kali mereka mengajakku, namun aku menolaknya. "Kenapa sih kamu tak mau ikut hangout bareng?" Tanya Carol. Mukanya terlihat kesal.
"Aku sibuk. Ada tugas matematika." Jawabku kepadanya.Sejak saat itu, mereka tidak pernah mengajakku hangout.
Tak terasa, aku sudah lulus SMP. Aku tak pernah bertemu mereka lagi selama setahun. Mereka masih sering hangout tanpa mengajakku. Aku rindu pada mereka.
"Kring!! Kring!!" Suara smartphone-ku. (Bukan suara sepeda ya)
"Halo, lama tak berjumpa. Ini Euis. Aku dan Carol mau mengajakmu hangout. Mau ikut tidak? Kapan lagi bertemu dengan kami?"
"Halo juga, ini aku. Aku rindu pada kalian. Hangoutnya mau dimana dan kapan?"
"Di Mekti. Jangan bilang kamu tak tahu. Rumah makan cepat saji ayam goreng terkenal yang lagi hits. Kamis, jam 3 sore ya."
"Maaf Euis. Setiap hari kamis aku ada ekskul."
"Yaudah deh. Aku pengen tanya ke kamu. Jawab jujur ya. Kamu itu menganggap kami sebagai apa? Kalau sebagai teman, kenapa kamu tak pernah ikut hangout, bahkan pesta ulang tahun Carol kau tak datang."
"Kalian adalah teman terbaikku di SMP. Sudah ku bilang, aku berhalangan hadir pergi ke pesta ulang tahun Carol karena..."
"Karena apa? Kamu banyak alasan saja."
"Ya. Maaf ya. Aku usahakan datang deh."
"Kutunggu jawabanmu jam 6 sore nanti. Telepon aku lagi ya. Awas! Jangan pance."
Dan dia mematikan teleponnya. Sekarang sudah jam 5.55 WIB, dan dia minta aku meneleponnya jam 6 nanti. Sudahlah aku ikut saja. Sesekali bolos ekskul demi teman.
.
.
.Hai semuanya, terima kasih sudah baca cerita ini. Bagaimana menurut kalian? Apakah cerita ini membosankan? Aku yakin cerita ini membosankan. Cerita ini merupakan curhat dari aku, dan beberapa temanku. Menurut kalian, bagaimana cerita ini? Bagaimana cara mengembangkan cerita ini? Ditunggu komennya ya, terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I a Ambivert?
Non-FictionDulu mungkin introvert. Tapi sekarang bukan introvert, bukan juga extrovert Mungkinkah saya adalah seorang ambivert?