05

283 48 4
                                    

"Emh... nggak kok, San. Nggak ada apa-apa, lu salah denger kali," Sahut Tzuyu yang berusaha menutupi keadaan sebenarnya.

Sana mengernyit, "Tapi... tadi gua denger kaya ada yang lagi berkelahi gitu?"

Jinyoung tersenyum sembari duduk di kursi yang tersedia, "Udah... jangan terlalu di pikirin, cuma masalah kecil kok. Jangan terlalu banyak pikiran, San. Lu kan belum sepenuhnya sembuh."

"Iya,... eh? Itu kok muka lu lebam-lebam gitu? Lu abis dipukul sama siapa, Young?" tanya Sana ketika mulai menyadari wajah Jinyoung yang lebam.

Jinyoung lagi-lagi hanya tersenyum, sembari menampilkan manik mata indahnya, "Udah gua bilang sama lu, cuma masalah kecil, gua baik-baik aja, San."

Sana mengangguk, berusaha untuk mempercayai Jinyoung, walaupun hati kecilnya berkata bahwa ada sesuatu yang Jinyoung ataupun Tzuyu tutupi darinya.

.

.

.

Hari ini Sana sudah bisa kembali ke rumahnya lagi, ada perasaan bersyukur karena dirinya hanya menginap dua hari di rumah sakit.

Ya... walaupun Sana juga yang memaksa untuk pulang, ia sudah bosan selama dua tahun terakhir selalu melihat rumah sakit.

Jinyoung dan Tzuyu mengantarkan Sana ke rumahnya, mereka tidak akan membiarkan Sana pulang sendirian, apalagi tubuh gadis itu sebenarnya belum pulih total.

"San, apa gua nginep di rumah lu aja kali ya?" tanya Tzuyu ketika Sana hendak keluar dari mobil.

Sana mengernyit, "Ngapain?"

"Kan lu itu sendirian di rumah, cuma ada beberapa asisten sama penjaga doang. Kali aja gua bisa nemenin atau ngehibur lu, San."

"Nggak usah, Tzu. Udah biasa kok kaya gini mah, mama sama papa dari dulu kan emang sibuk ngurusin bisnis mereka," Sahut Sana.

Tzuyu tersenyum, "Ya udah, tapi kalo ada apa-apa lu kabarin gua sama Jinyoung, ya?"

"Iya."

Setelah Tzuyu dan Jinyoung pergi, Sana pun segera masuk ke rumahnya.

Ia langsung merebahkan diri di kasur kesayangannya, melepaskan segala yang ia lalui akhir-akhir ini.

.

.

.

Hari ini Sana bersiap-siap untuk menuju taman kota, ini bukan kemauannya. Tzuyu dan Jinyoung adalah dalang utama dari semua ini, entah apa tujuan mereka.

Sana melirik kedua sahabatnya yang sudah menunggu cukup lama, "Maaf, guys. Gua makan dulu, bibi nggak ngebolehin gua keluar sebelum makan."

"Ya seenggaknya ajak kita masuk kek, syukur kalo ditawarin makanan mah," Celetuk Jinyoung.

Tzuyu memukul kepala Jinyoung pelan, "Makanan mulu otak lu mah, Young."

"Suka-suka gua dong, jir."

Sana terkekeh melihat kelakuan dua sahabatnya itu, "Aduh, kalian suka berantem gini, tau rasa kalo nantinya malah jadi jodoh."

Keduanya saling melirik dengan tatapan geli.

"Mending nggak kawin selamanya, daripada harus sama dia mah," Ujar Tzuyu.

Jinyoung mengerutkan dahinya, "Idih, siapa juga yang mau sama lu."

"Udah-udah, ayo kita berangkat aja, takut keburu siang," Sela Sana yang akhirnya membuat Jinyoung pasrah dan menjalankan mobilnya menuju taman kota.














TBC
Double update guys, mumpung free nggak ada ulangan samsek hehehehehe. Aman lah aman:')

Maafkanlah kalo ada typo guys;')

Dhanyavad🎉💕

Dhanyavad🎉💕

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Lost Me✔(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang