Unforgettable moment (part 2)

101 9 7
                                    

🍁🍁🍁

Setelah pembicaraan mendebarkan di bawah pohon di dekat mesjid hijau itu, Dhia langsung membicarakan segalanya dengan kedua orangtuanya.

Walau awalnya sangat alot Alhamdulillah diberikan kemudahan, keputusan akan di ambil setelah semua beristikharah. Dan dengan bismillah, karena ketetapan hati yang dirasakan, proses itu pun berlanjut.

Sangat gentleman, A Yusuf datang sendiri berbicara langsung dengan Orangtua Dhia. Dhia sengaja tak ikut obrolan itu, tapi mendengarkan di balik gorden yang menghalangi ruang tamu dengan ruang keluarga tempat Dhia berada.

Dan MasyaAllah pertemuan itu tak lama, semua hati seolah sudah sejalan. Bapak yang biasanya sangat banyak pertimbangan, saat itu juga memberikan restunya. Dan luar biasanya tanpa menunggu hari lagi, di sepakati waktu pertemuan kedua keluarga besar untuk menentukan hari H.

"Awalnya Bapak tertarik setelah mendengar 'promosi' Dhia tentang A yusuf, kemudian Bapak sendiri sudah mendapatkan info dari kiri kanannya. Satu hal yang pasti yang membuat Bapak yakin, adalah adab dan akhlak A yusuf saat dihadapan Bapak, dan yang paling Bapak suka juga, A yusuf tidak bertele-tele.

Dia secara berani langsung menemui beliau, meminta izin menikahi putrinya, bersedia mengambil tanggung jawab menjaga putrinya dan berjanji akan membahagiakannya."

Mamah bercerita malam harinya ke Dhia, alasan di balik mudahnya keputusan Bapak menyetujui rencana pernikahan Dhia dan A yusuf.

Hati Dhia gerimis, matanya tak kuasa menahan butiran halus yang memaksa keluar. Ucapan tasbih, tahmid dan takbir berulang Dhia ucapkan, tubuhnya bersujud penuh syukur.

Hari berganti, setelah segala persiapan yang di perlukan telah tersedia, tibalah saatnya hari yang ditunggu-tunggu.

🍁🍁🍁

Siang yang luar biasa melelahkan tapi moment yang takkan pernah terlupakan, hamba itu sekarang ada di samping Dhia, tersenyum lembut disebelahnya. yah sosok bermata teduh itu, saat ini sudah halal menjadi imam Dhia.

Sesaat para tamu undangan sedang tak terlalu banyak yang menghampiri, A Yusuf berkata, "teh, pundak Aa pegel, bolehkah minta bantuan?"
canggung tapi Dhia menjawabnya dengan tersenyum.

"apa Aa?"

"mmmh..bolehkah pundak Aa di pijit?"

"owh...tentu ..tentu saja".

Tangan Dhia yang terbalut dengan sarung tangan mulai memijat pundak suaminya

--- tugas pertama Dhia saat sudah menjadi istri 😊😊---

Namun tiba-tiba laki-laki pilihan Allah itu, yang tadi pagi telah mengikrarkan Mitsaqon gholizho,

--- janji didepan masyarakat bumi dan tentu di depan 'masyarakat langit' ---

yang mengikrarkan dirinya bertanggung jawab penuh untuk dunia akhirat Dhia, dan sekarang sudah menjadi pendampingnya itu berkata:

"Teh, sekarang sudah bolehkan sarung tangannya di buka? sudah tidak apa-apakan?"

Deg ... entah bagaimana wajah Dhia saat itu, walau tetap berusaha tersenyum semanis mungkin, namun sepertinya tetap tak bisa menutupi ketegangan dan debaran yang ada dalam tubuh dan hati Dhia.

"Iya, tentu boleh ... ", kepala Dhia mengangguk tegang, dalam hatinya mengiyakan dan meyakinkan berkali-kali, tentu ini boleh, ini tidak apa apa, sekarang mereka kan sudah halal..😇😂😘😍

Hati Dhia bergejolak, mulutnya kelu. Dhia tak sanggup melihat mata teduh yang sedang menatapnya, dengan perlahan Dhia mulai membuka sarung tangannya, keringat dingin mulai membasahinya, dan tangannya bergetar hebat, dengan perlahan mulai mendekati pundak A yusuf.

"Bismillah".

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Dhia menyentuh laki-laki yang di pilihkanNya itu.
Dan dari sejak saat itu pulalah, Dhia merasakan INDAHNYA BERPACARAN SETELAH PERNIKAHAN.

'Maka ni'mat TuhanMu yang manakah yang Engkau dustakan' (55:13)

🍁🍁🍁

"Terima kasih ya Allah karena setelah menikah, Engkau memperbolehkan seseorang boleh berlama-lama duduk disampingnya, boleh memegang tangannya ,boleh jalan- jalan kemanapun, boleh melakukan apapun hanya berduaan, boleh pacaran sesuka hati tanpa takut dimarahin orangtua ataupun di gerebeg pak hansip 😁😂

Terima kasih ya Allah karena setelah menikah, Engkau memperbolehkan saling menatap sepuas hati, dengan mata yang berbinar dan bahkan penuh cinta pun tak dilarang bahkan diharuskan, mungkin kalau ada emotion yg terlihat, emotion love bertebaran dimana mana layaknya film-film kartun dan animasi ...❤❤❤

Terima kasih ya Allah karena setelah menikah, Engkau memperbolehkan dada sang suami bisa dibuat sandaran istrinya, bahkan bisa untuk bersembunyi sejenak menutup mata menghilang dari dunia, dan melepas lelah walau mungkin cucian dan baju setrikaan masih segunung 💪🙈😂

Terima kasih ya Allah karena setelah menikah, istri bisa mengacak-ngacak rambut seorang laki laki --suaminya--, tanpa takut wajah suami berubah marah, malah yang ada adalah senyuman manja, boleh berbicara dari hal paling sepele sampai sangat berat, bahkan boleh menangis-nangis berderaian atau sesegukan bak penonton yang melihat drama korea... 😂😂

Dan terutama dari itu semua terima kasih ya Allah, karena menikah adalah penggenap setengah dinn kami, setelah menikah apapun yang kami lakukan menjadi pahala dan ibadah disisi-Mu.

🍁🍁🍁

#TantanganMeiForsen
#EdisiRumahTanggaSeries

Unforgettable momentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang