Prolog

377 96 64
                                    

Musim telah berganti daun yang hijau sekarang mulai mengering juga berjatuhan, cahaya sang Surya  memberi kehangatan bercampur padu dengan angin sepoi-sepoi yang memberi kesejukan dan dibawah pohon seorang gadis mulai menggoreskan tinta hitam di atas lembaran kertas putihnya .

Bermula sejak,
                            
                         🍒🍒🍒

Bau amis menyatu dengan bau taik kerbau juga bau sampah kantin dan lainnya yang menempel dibadan dan juga tidak lupa coretan-coretan dengan tulisan yang berbau kematian .Tawaan para setan - setan jahanam yang menatapku dengan tatapan bahagia bercampur tatapan jijik memandangku.

Bel pulang berbunyi...

Gerbang sekolah sudah menanti tubuh ini , untuk merasakan kebebasan yang hanya sementara.
Langkah kakiku keluar dari kelas ,baru sepuluh langkah dari kelas
Aku sudah disambut dengan lemparan sampah-sampah dari  berbagai tempat sampah disekitar ku , tidak lupa pula air yang telah tercampur ludah dan air neraka dari para cowok jahanam.

Tidak jauh dari situ ,langkah kakiku tiba ditengah lapangan yang cukup luas.Dilapangan mulai berkumpulnya para wanita- wanita jalang dan seorang nenek lampir menghadang jalanku , membuat langkahku  terhenti.Mulai terdengar kata-kata yang begitu harmonis sehingga mataku mulai memanas dan tak kuasa menahan air mata yang sedikit demi sedikit jatuh menimpa pipiku.

"Dasar babi kau"ucapan pertama yang udah sering ku dengar.
"Dasar anak anjing " kata kedua yang keluar menyusul kata sebelumnya.
Lalu....
Menyusul nenek lampir mulai bersuara keras
Mengundang para setan lainnya bermunculan.
"Bapaknya kerbau ibunya anjing anaknya apa ayoo...?".Kata yang membuat jantung ini tertusuk duri begitu dalam.
"Kok gak ada yang balas, ulang lagi ya!
Bapaknya kerbau ibunya anjing anaknya apa ayoo..?" Kalimat kedua membuat semua setan mulai menjawab.
"Ya...Fatt..Fatih lah".
Mendengar kata-kata tersebut aku mulai gak tahan lagi, mau marah gak bisa mau nangis pun akan ditertawakan lagi.

Aku lari meninggalkan kerumunan setan itu dan akhirnya selangkah lagi sampai didepan gerbang.belum sempat keluar gerbang jatuh air cucian piring dan air bekas cebokan menimpa badanku.Tak mementingkan itu semua aku lari, sampai agak jauh dari sekolah aku berhenti dan mulai menetes air mata dengan derasnya.

"Gimana aku pulang, naik gojek pasti tidak akan mau mengantar ku dalam keadaan begini, naik angkot atau taksi apalagi terus naik mobil pribadi pasti ayah akan tau penyiksaan yang terjadi, kalo jalan kaki........  gak papa deh rumahku kan gak begitu jauh hanya 12 Km"ucap ku dalam hati.

Fatih mulai melangkahkan kakinya,
10 menit ia berjalan kesialan mulai datang menghampiri nya lagi.
Saat Fatih mau menyebrang jalan raya penghubung kecamatan bawang dengan kecamatan gulali dimana kecamatan gulali tempat Fatih tinggal.

Saat kaki Fatih menyentuh aspal dari sisi kiri datanglah motor dengan kecepatan tinggi menyerempet Fatih dan membuatnya jatuh terguling - guling.

Apa yang terjadi dengan Fatih selanjutnya, nantikan ya^_^

-
-
-
-

Maaf masih karna masih penulis amatir.
Jangan lupa vote and coments ya
Makasih.


FatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang