Hari Bersamanya

3.5K 84 2
                                    

“willi!!!” teriak ditya memasuki kamar william tanpa permisi. Ia segera menghampiri sahabatnya yang sedang tidur-tiduran dikasur. Dengan isengnya ia loncat keatas tubuh william membuat pria itu tertindih hingga kesulitan bernafas.

“ditya..se..sek..” ucap william dengan susah payah.

“alah lebay loe, gue ga seberat itu kali..” ucap ditya dengan entengnya. Lalu seperti teringat sesuatu ia menepok jidadnya. Seketika dirinya nyengir tanpa memedulikan william yang semakin kesulitan bernafas. Ia lalu berjalan menuju nakas william dan mengambil bingkai foto seorang gadis cantik yang sedang tersenyum bersama sahabatnya sambil menggenggam piala sctv award. William mendesah lega saat nafasnya kembali normal. Namun baru saja william akan mengomel. Ditya sudah kembali melompat keatas tubuh william yang sedang tengkurap. “gue baru inget..” ucap ditya sambil tersenyum-senyum.

“ditya...” pekik william dengan nafas yang terdengar berat. Ditya menaikkan pinggulnya sedikit dan tetap duduk diatas tubuh william.

“loe udah tau belum???” tanya ditya dengan antusias. “pasti belom kan?” ditya menjawab pertanyaannya sendiri. William mendengus kesal.

“bangun loe, elo kan berat kaya karung beras..” omel william. Namun ditya tak menghiraukan omelan william.

“willi, gue serius nih.. loe pasti belom tau kan??” tanya ditya kembali dengan suara yang terdengar serius. Willi mengernyitkan keningnya. Ia melirik sekilas kearah ditya.

“tau apaan?” tanya william berusaha menggeser tubuhnya agar ditya terguling. Namun tubuh ditya yang lebih berisi tidak goyah sedikitpun.

“wah william dharma sekarang kepo!!” gumam ditya tersenyum jail, ia mengedipkan sebelah matanya. William merengut kesal.

“males gue, bangun loe dari badan gue..” kesal william. Ditya terkekeh lucu sekali jika william ngambek karena ia menggodanya.

“dih gitu aja ngambek loe wil..” ditya menonyor kepala william. “nih gue kasih tau ya... dia sekarang dibali..” ucap ditya dengan bangga karena memberikan informasi yang tepat, akurat dan terpercaya. Info real yang belum diketahui oleh siapapun.

“dia siapa? Buyut loe? Nenek loe? Apa selingkuhan loe? Wah parah kalo sampe bener selingkuhan loe, nessa mau loe simpen dimana bodoh, pasti loe abis tuh dikulitin sama cewek loe...” ucap william tanpa titik koma. Ditya gemas ia langsung saja menoyor kepala william 2x.

“bukan bodoh!! Sejak kapan seorang ditya jadi tukang selingkuh, kalo tukang jailin loe sih udah pasti, kapan pinternya sih loe wil..” dengus ditya. William kembali merenggut.

“dih apaan loe, gue jadi khawatir deh, takutnya loe naksir sama gue,,” william bergidik ngeri. Ditya memukul paha pria itu dengan bingkai foto. “sakit sarap!!” teriak william semakin kesal, pasalnya tiba-tiba saja ditya nongol dan berkelakuan aneh. Ya meskipun sehari-hari ia suka berbuat aneh. “ya udah jadi siapa yang dibali?” tanya william kembali ke fokus pembicaraan.

“males gue ngasih tau loe, udah ngga minat.” Ditya turun dari tubuh willi, ia berjalan kembali ke nakas dan meletakkan foto william dan sang gadis.

“hum.. ditya sayang.. kok ngambek sih..” ucap william dengan nada dibuat-buat begitu lembut untuk membujuk ditya.

“ish.. suara loe kaya banci pasar minggu.” Ditya bergidik geli. William tertawa melihat raut wajah ditya yang antara jijik dan ingin muntah.

“ih kok kamu gitu sih sayang sama aku..” william turun dari ranjangnya dan mendekati ditya sambil memainkan kancing kemeja lelaki itu. Ditya mundur beberapa langkah dan merapatkan tubuhnya didinding sambil menutup muka dengan jari-jari yang saling melebar sehingga ada celah bagi ditya untuk mengintip kelakuan aneh willi.

Stefki CerpenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang