Dia

15 2 0
                                    

"kriiiiiing...." terdengar suara bising dari bel sekolah yang berbunyi,pertanda jam istirahat akan dimulai.

Ia masih menopang dagu dengan kedua tangannya diatas meja sedari tadi,selama jam pelajaran berlangsung hingga ingin berakhir. Rasa semangat yang ia bangun dari rumah seolah runtuh seketika bagai di tiup angin topan. 

"aaaaaarrrgghhhhhh.....,kenapa hariku jadi kacau". Dengusnya didalam hati

ia masih duduk sendirian dikelas sementara teman-temannya sudah terlebih dahulu pergi ke kantin. Dengan perasaan panas menggelora ia melangkahkan kaki keluar kelas. Kelasnya berada dilantai dua. Ia menghampiri balkon sekolah sembari badannya menyandar pada tiang balkon. Dilihatnya dari ketinggian siswa/siswi sekolah yang berlalu lalang. 

Tiba-tiba seseorang datang menghampirinya sambil menepuk pundak kirinya.

"Hey....Git, lagi ngapain?". kata Jesica

"Eehh Jeje,ini lagi cari udara seger aja kok". katanya seraya mengkibas-kibaskan tangannya ke wajah

Gita arsyla itulah namanya. Biasa dipanggil "Gita",anak kelas 2 ips 4. Tingkahnyanya yang tomboy tekadang ditakuti kaum adam disekolahnya. Sifatnya yang cuek dan masa bodo selalu terlintas jika disebutkan namanya. Tapi sebenarnya sifat itu hanya diperlihatkan ke anak cowok karena didepan teman cewek ia nampak seperti siswi-siswi lainnya. oiyaa... Gita juga dikenal ramah dimata teman-temannya,terkecuali sama anak cowok terutama yang genit jika bertemu yang seperti itu jurus maut yang ia pelajari di taekwondo akan ia keluarkan.

Jesica aryani ialah teman dekat Gita arsyla. "Jeje" Gita memanggilnya. Lebih tepatnya teman dekat saat di kelas 1,karena saat kenaikan kelas mereka mengalami perombakkan kelas. Akibatnya mereka berdua terpisah. Walaupun begitu pertemanannya tetap terjalin dengan baik sampai saat ini. Jeje ini teman yang paling mengerti baik buruknya Gita. Jesica kini berada di bangku kelas 2 ips 2.  Yaa.. mereka berdua memang anak ips sejati,hhahha.....

"Yaeelaaah..ngapain udara dicari,duduk juga itu udara dateng sendiri". kata Jeje 

"You know lah". Mencoba agar Jeje menebaknya

"O..ya..yaa I know". Seolah tau masalah Gita

"Apa?" kata Gita

"Lagi laper kan".Sontak wajahnya sangat gembira telah mengerjainya

"Terserah deh....". kata Gita 

"Udahlah...ayo aku traktir makan soto nya mbok Wati daripada disini ga jelas". katanya sambil menggait tangan kananku  dan menariknya kekantin.

"Sebenernya emang laper juga sih,yeeeaah... ditraktir ibu boss". Seru Gita dipenuhi canda tawa

Disepanjang perjalanan kekantin ada saja topik pembicaraan seru,yang membuat lorong yang mereka lewati menggema suara tawa mereka berdua. Suasana hati gita langsung berubah tiga ratus enam puluh derajat jauh berbeda dari sebelumnya.

Begitulah Jesica sikapnya yang tidak terlalu mau ambil pusing selalu meruntuhkan kegalauan Gita  dengan segala caranya. Jeje itu bagai obat penawar. Ia selalu membawa semua masalah itu dengan santai jauh berbeda dengan Gita,secuil masalah pun selalu dipikirkan dan dianggap serius.

"Sudahlah biar ini menjadi masalah ku dan dia" ~Gita~




                                                                                        ~bersambung~


Ega Vs EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang