Gita dan Jeje kini telah sampai digedung kantin sekolahnya,cat berwarna biru muda perpaduan putih menghiasi dinding kantin itu. Disana ada empat warung dalam gedung yang sama. Ada warung mba idah yang menjual aneka jus dan minuman,mbok jum dengan nasi pecel andalan nya,pak dadang dengan batagor dan siomay legend nya ,dan satu lagi yang paling ter-the best siapa lagi kalo bukan mbok wati dengan soto ayamnya.
"Mbok pesen soto nya dua ya..". kata Jeje sambil menghampiri mbok wati diwarungnya
Sementara jeje memesan makanan,gita langsung mencari posisi duduk untuk makan. Terlihat sudah ada dua orang yang terlebih dahulu duduk ditempat makan mbok wati. Ternyata orang itu Zahra dan Nazwa anak kelas 1 ips 1
"Gabung ya..". Kata gita sembari duduk disamping Zahra dan bersebrangan dengan Najwa
"Ooh...iya boleh kak". Kata mereka bersamaan
Terlihat Jeje membawa dua mangkuk soto yang memenuhi kedua telapak tangannya.
"Ini sotonya tuan putri". Guraunya sembari Menaruh mangkuk soto itu seperti layaknya waitress
"Iya terimakasih pembokat-ku". Jawabnya tak ingin kalah
"Beeuuh...udah dipanggil tuan putri malah ngatain pembokat". kata Jeje
Sontak warung mbok wati dipenuhi suara canda tawa kami. Sebelum kehadiran Jeje dan Gita, Najwa dan Zahra sudah terlebih dahulu makan soto mbok wati terlihat dua mangkuk soto dan dua gelas es jeruk yang sudah hampir habis berada dihadapan masing-masing dari mereka. Najwa dan Zahra ini adik kelas yang paling sopan menurut Gita Karena,kebanyakan adik kelas itu,yaaa.....begitulah susah untuk dijelaskan. Mereka juga asik diajak ngobrol,apalagi sama-sama anak ips topik pembicaraan keluh kesahnya bisa dikatakan hampir sama. Intinya kalau udah kumpul pasti petcaah.
Sruuuput.... terdengar suara Gita memakan soto-nya.
"Emang yaa...soto mbok wati itu Ter-the best". Sambil mengacungkan ibu jarinya
"Oiyaa,mana minumanku Je?". Kata Gita
"Gantian dong,masa minum juga aku yang pesan". Kata Jeje
"Oke-lah". Jawab Gita sepakat
Sementara Gita memesan minum, degan isengnya Jeje menambahkan empat sendok sambal melejit-nya mbok wati yang terkenal pedas sembari mengaduknya dengan cepat,padahal Gita hanya menambahkan satu sendok sambal ke-mangkuknya karena ia tak terlalu kuat dengan rasa pedas,ia lebih dominan menyukai rasa manis.
Najwa dan Zahra yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Jeje.
"Suuuut". Jari telunjuknya diangkat didepan bibirnya pertanda 'Diam'. Gita pun menghampiri meja kawan-kawannya dengan dua gelas es jeruk yang digenggam dikedua tangannya.
"Ini minumnya tuan putri sementara". Katanya sembari menaruhnya di meja
"Terimakasih pembokat ku". Tawa mereka kembali pecah seperti tadi
"Waah sudahlah ayo...kita makan lagi". Dengan cepat Gita membenarkan posisinya untuk kembali makan
Gita mengaduk aduk soto-nya dengan semangat. Ia pun mulai mengambil kuah soto dengan dua kali suapan yang sangat cepat. Muka nya langsung berubah pucat memerah tak kuasa menahan pedas yang lebih pedas dari omongan ibu kos nagih uang bulanan. Jeje yang sedari mengkurungi tawanya kini tawa nya telah bebas bahkan tak terkendali.
"Wuuuuuuaaaaaaa, pedes,pedes .... minum dong,minum". Katanya sambil mengkibas-kibaskan bibirnya yang memerah dengan tangannya.
Jeje menyodorkan segelas es jeruk yang gita bawa sendiri tadi, es itu dalam sekejap langsung hangus karena sangking pedasnya.
"Aaarrgh,habis.....". Mengangkatnya tinggi mencoba meminum nya sampai tetes terakhir
Spontan Gita langsung membalikan badannya berlari ke arah warung mbok wati untuk meminta tambahan minum. Tiba-tiba....
Bruuuuuk........ ,Gita menabrak seseorang
"Aarrgh,lo lagi lo lagi, bisa gak sih gak usah ribet in hidup gue". Kata orang itu
"Haah? emang kenal yaa?". mencoba memperhatikan wajahnya siapa tahu Gita yang lupa
" Pura-pura gak tahu lagi lo,gue itu..". Kesal nya
"Udahlah,lo gak liat apa..gue tuh lagi kepedesan". Kata Gita memotong perkataan pria itu sambil mendorong bahu kanannya agar menyingkir
Gita terburu-buru lari,lalu mengambil sebuah teko yang berisi air putih,lalu dituangkannyalah air itu ke gelas bekas es jeruk yang ia minum. Diteguknya air putih itu dengan cepat sampai ia tersedak
Uhuk..uhuk..
"Pelan-pelan atuh neng". Kata mbok Wati yang hanya bisa melihat Gita kepedesan seperti dilahap si jago merah
"Aarrgh mulutku terasa terbakar mbok". katanya cepat lalu melanjutkan minum
Dari jarak kurang lebih 3 meter pria itu berkata.
"Heii lo...inget baik-baik yaa urusan kita belum selesai, Camkan tuh...". Kata pria itu seraya berlalu pergi dengan kedua temannya
Gita hanya bisa melongo memperhatikan pria itu dibalik rasa pedas yang melanda ia tak bisa membalas karena bibirnya masih terasa kelu untuk berkata.
siapa sih dia?? Ganteng siih tapi nyebelin banget....
~bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Ega Vs Ego
Teen FictionEga Wisnu Prasetya,anak orang berada yang tiba-tiba harus terjun kedunia yang tak ia kenal. Masalah demi masalah menerpanya,ia harus selalu menemukan solusi dari semua masalah yang ia hadapi dengan ego yang ia punya. Kita lihat apakah Ega bisa mengh...