#1 Gadis Dingin

8 1 0
                                    

Adelard adalah siswa baru yang mendaftar di High School Star di kelas 1. Ketika ia mendaftar ulang di antrian daftar ulang, terdapat seorang siswi yang sepertinya mendapat masalah dalam hal administrasi, namun gadis itu menanggapi penjaga administrasi dengan cuek bahkan terkesan tak perduli. Tak berapa lama gadis itu pergi dan Adelard maju ke bagian administrasi, ketika sampai meja administrasi, Adelard menemukan sebuah kartu tanda siswa milik gadis itu.
"permisi, maaf" teriak Adelard sambil mengejar gadis itu. Gadis itu berhenti dan menoleh, "ini milikmu tertinggal di meja administrasi" ucap Adelard sambil memberikan kartu tanda siswanya. "iya, makasih" ucap gadis itu lalu pergi meninggalkannya. "udah, gitu aja? Gak ada senyuman atau sapaan gitu? Huft" gerutu Adelard lalu berlari ke ruang administrasi.
****

Di sekolah High School Star ekstrakurikuler yang paling populer adalah olahraga, khususnya basket. Dan Adelard mengikuti ekstrakurikuler basket.
"Oke, sebelum kita mulai latihan pada hari ini, mari kita lakukan pemanasan terlebih dahulu" Ucap sang pelatih. "hei, les.. kamu tidak pemanasan?" tanya pelatih kepada seorang gadis yang duduk di pinggir lapangan basket, namun gadis itu ternyata tidak memperhatikannya dan malah melamun. "Calestyn!!" panggil pelatih basket. Lalu Adelard berbisik kepada teman seniornya "gadis itu namanya Calestyn ya?" lalu seniornya berbisik, "iya, dia teman sekelasku, dia bintangnya pemain basket putri" jelasnya, "sulit di percaya, dia begitu pendiam dan terlihat seperti orang malas bisa jadi bintang pemain basket?" bisik Adelard lagi. "ya sudah ayo kita lanjut pemanasan" teriak pelatih lagi. Adelard lalu bertanya kepada senior
"kemana perginya gadis itu?"
"sudahlah, dia sedang ada dalam masalah, semua juga tau itu"
Adelard lalu berkata dalam hati "ternyata dia sudah senior, sedang ada masalah apa dia? Pacar? Keluarga? Atau teman?".
"Calestyn, kamu mau jus jeruk apa jus apel?"
"kamu mie ayam apa nasi goreng?"
"mau buah nanas atau semangka?"
"mau coklat atau biskuit?"
suara para gadis itu terasa berisik di samping meja makan Adelard, lalu Adelard memandang gerombolan para gadis yang ramai tersebut.
"aku gak mau apa-apa" ucap gadis yang belakangan baru diketahui adelard bahwa nama gadis itu adalah Calestyn.
"ayolah les, kamu harus makan, kamu nanti bisa sakit kalau gak makan" ucap salah satu temannya yang bernama Chatrine,
"aku gak lapar" ucap Calestyn sedih.
"Calestyn, kita semua sayang sama kamu, kita gak mau kamu terus-terusan gini" ucap Caera dengan nada keras seperti sedang menasehati orang. Tiba-tiba Calestyn berlari sambil menangis, namun tidak ada teman yang mengejarnya. Lalu Adelard berlari mengejar Calestyn.
Calestyn ternyata berlari ke atap sekolahan dan menangis sejadinya. Dan Adelard berjalan pelan-pelan mendekatinya.
"Hai, aku Adelard. Aku orang yang kemarin mengembalikan KTS kamu waktu administrasi, kamu masih ingat kan?". Lalu Calestyn mengangguk tanpa menengok ke arah Adelard.
"aku tau, kamu sedang di landa masalah. Setiap orang pasti punya masalah. Dan besar kecilnya masalah itu tergantung orang yang menjalani. Jika masalah itu kita anggap mudah, maka masalah berat pun akan terasa ringan. Misalnya, orang yang kancing bajunya terlepas, bisa jadi masalah besar, bisa juga jadi masalah kecil. Padahal cukup dengan kita menggantinya dengan peniti, masalah kancing baju itu udah selesai, tapi ada juga mereka yang membeli baju baru untuk menggantikan baju yang kancingnya terlepas dan menganggap itu sebuah masalah besar. Jadi ja..."
"jika kamu tidak tau masalahku, kau jangan banyak berbicara, masalahku tak semudah masalah kancing bajumu, jangan pernah kau samakan masalahku dengan masalah kancing bajumu itu, jika kau tak tau apa-apa lebih baik kau pergi saja dan bawa semua omong kosongmu itu!!!" teriak Calestyn di tengah-tengah pembicaraan Adelard.
"aku hanya ingin memberimu sebuah motivasi yang..." ketika Adelard belum selesai berbicara, tiba-tiba Calestyn menarik baju Adelard hingga kancing baju Adelard terlepas 3 buah. "sudah cukup bicaramu, sekarang selesaikan saja masalah kancing bajumu itu dan jangan urus masalah orang lain" ucap Calestyn kepada Adelard sambil berlalu pergi meninggalkan adelard. Ketika calestyn menuruni tangga ia membuka tangannya yang ternyata membawa salah satu kancing baju Adelard. Lalu ia menggenggam kancing tersebut seperti orang yang sedang merasakan dendam. Lalu ia menuju ke kelas.
***

Semoga kalian suka dengan ceritanya, maaf yaa.. Baru pemula jadi agak kaku gitu bacaannya. jangan lupa komentar yaa kasih kritik dan saran. Diterima dengan senang hati kok 😄

CalestynTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang