The Truth

10 1 2
                                    

Selama berminggu-minggu, Tuan Lakshan tidak henti-hentinya menyuruh bawahannya untuk mencari Anjeli dan Anjelina. Setiap bawahannya kembali mereka akan menjawab " Kami tidak menemukannya." dan Tuan Lakshan membalas mereka dengan kemarahannya.

"Aku tidak peduli dimana mereka. Aku akan tetap menjalankan rencanaku tanpa atau dengan mereka!" Marah Lakshan.

Tuan Lakshan pergi meninggalkan bawahannya dengan raut wajah yang tidak menyenangkan. Dia masih berjalan menuju kamarnya. Setelah sampai dia menutup pintu dan menguncinya. Tuan Lakshan hanya berjalan mondar-mandir memikirkan sebuah rencana baru. Tiba-tiba pikirannya muncul sebuah ide. Dia mengambil sebuah ponsel dan menelpon seseorang.

" Gaurav, panggil semua klien kita dan adakan pertemuan di London besok." Perintah Tuan Lakshan dan langsung menutup teleponnya.

Pintu kamar Tuan Lakshan terbuka dan bawahannya yang sedari tadi berbicara ramai menjadi sunyi dan tertunduk. Tuan Lakshan menuruni tanggan dan menghadap ke semua bawahannya yang kira-kira jumlah ada 20 orang.

" Aku ingin kalian mengawasi rumah ini. Jangan sampai 2 berandalan itu datang kemari. Kalau bisa bunuh mereka. 5 orang dari kalian semua ikut bersamaku ke London malam ini. Cepat laksanakan!" Bawahannya pun bergegas pergi. Tuan Lakshan memanggil Kevin dan Julio. " Aku ingin kalian menghentikan 2 berandalan itu. Jangan sampai dia masuk ke rumahku, mencuri barang-barangku dan memanggil sekutu untuk menghancurkan tempat ini, kalian mengerti?"

" Baik, bos." Jawab mereka serentak dan pergi.

Malamnya, Tuan Lakshan berangkat menuju London dengan pesawat pribadinya. 5 jam perjalanan, Tuan Lakshan membuat rencana cadangan agar alat yang dijualnya senilai 5 juta Euro kepada para mafia bisa terjual.

Sesampainya di London, Tuan Lakshan menaiki mobil pribadi. Hendak berangkat, seseorang dengan sepda spot melewati mobil itu dan melemparkan sesuatu kedalam mobil. Tuan Lakshan terkejut ternyata itu adalah bom. Sopir dan Tuan Lakshan pun segera keluar dari mobil itu dan tak lama bom itu meledak. Teleponmya berbunyi dan Tuan Lakshan mengangkatnya.

" Itu tadi baru permulaan, Lakshan. Kami harap kau bersiap-siap karena kami akan mencoba menghentikanmu." Kata dari si penelpon dan menutupnya. Sekejap amarah Tuan Lakshan mulai menguap.

" Sial, pasti mereka berdua yang melakukan itu. Aku tahu dengan motor spot dan postur tubuh itu. Tak lain adalah Anjeli dan Anjelina. Julio, cepat antarkan aku ke hotel!"

" Tapi tuan, anda harus menunggu mobil lain untuk mengantarkan anda."

" Aku tidak mau terlambat jadi cepatlah lakukan!" Marah Tuan Lakshan.

Tak lama, mobil itu datang dan Tuan Lakshan langsung menuju hotel bintang lima miliknya agar bisa bertemu seseorang yang bernama Gaurav itu. Ketika Tuan Lakshan melewati koridor, ternyata Gaurav sudah berdiri di tangga tengah sambil memainkan sebuah korek dengan gambar zodiac Gemini.

" Halo, Gaurav. Apa kabarmu?" Sapa Tuan Lakshan.

" Sangat baik, Lakshan." Jawab Gaurav.

" Eh... Ada apa dengan dagumu?"

" Ti-tidak apa-apa. Aku hanya terpeleset dari kamar mandi."

" Hati-hati lain kali. Apakah jadwal kita terlambat, Gaurav?"

" Hampir terlambat, Lakshan. Para klien baru saja duduk di ruang pertemuan."

" Aku sangat minta maaf dengan keterlambatanku karena adik-adikmu sangat sulit diandalkan. Dia sangat tangguh sama sepertimu. Tapi untung kau memihak diriku."

" Terima kasih, Lakshan."

" Apakah klien kita dapat menerima keterlambatanku?"

" Sepertinya begitu tapi ada 1 klien kita tidak bisa menerima hal itu."

" Hmm... baiklah. Sebelum kita bertemu dengan klien, mari ke ruanganku dulu karena aku ingin menyampaikan sesuatu sebentar." Mereka berjalan menuju kamar VIP milik Lakshan.

Malamnya, Gaurav kembali menuju apartemen yang sudah disiapkan oleh Tuan Lakshan dulu. Gaurav memasuki pintu apartemen, meletakkan barang-barangnya dan merebahkan diri diatas kursi. Tak sengaja tangannya tersentuh buku biru dengan tulisan "DIARY" diatasnya. Lalu dia mengambilnya dan membacanya.



Gambar diatas adalah wujud dari Tuan Lakshan 

Thieves SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang