Minions // Cita-cita Kevin kecil

724 49 2
                                    

'Medali emas bukanlah terbuat dari emas. Melainkan terbuat dari tekad serta kegigihan untuk meraihnya!'

-Cik Butet

*Salam empat jari ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Salam empat jari ^^

🙌🏻🙌🏻

"KEVIN ayo ikut papah,"

Terlihat bocah berumur tiga tahun itu mengangguk-angguk lalu naik kedekapan sang ayah.

"Ayah mau main kebelakang rumah nak,"

Kevin kecil menurut saja tanpa banyak protes. Ia mengalungkan tangannya ke leher sang ayah dan melihat sebuah benda panjang dan berbentuk oval diujungnya.

"Itu apa yah?" Tanya Kevin.

"Itu namanya raket, alat yang dipake buat bermain bulutangkis. Kalau yang ini namanya shuttlecock atau kok," jelas sang ayah sambil menunjukan benda yang terbuat dari bahan sintesis.

Kevin mengangguk seakan mengerti. Lalu diturunkannya Kevin dipinggir lapangan. Sugiarto pun segera menghampiri kawannya dan bercengkrama.

"Hai kevin," ucap salah satu teman Sugiarto dengan berjongkok guna menyamakan tinggi badannya.

"Mau ikutan main bulutangkis?" Tanyanya.

"Buluangis? Bulu..., buluangis apa Om?"

"Bulutangkis itu salah satu cabang olahraga. Gampang kok mainnya tinggal dipukul-pukul doang. Kayak gini," ujarnya sambil memperaktekkan memukul shuttlecock. Lalu dilanjut dengan melakukan service pendek hingga akhirnya jumping smash yang begitu kuat.

Kevin kecil memperhatikannya dengan begitu antusias. Terlihat keren saat jumping smash dilakukan. Seperti terbang bebas, pikirnya.

"Mau nyobain?"

Kevin pun mengangguk tanpa ragu.

🙌🏻🙌🏻

5 tahun berlalu kini Kevin telah berumur delapan tahun. Semenjak usianya menginjak umur empat tahun, Kevin kecil telah dilatih bermain bulutangkis oleh seorang pelatih pilihan ayahnya. Tanpa kenal lelah, Ia berlatih dari sebelum sang surya terlihat hingga balik ketempat asalnya.

"Ayo Kevin loncatnya lebih tinggi lagi!" Intruksi pelatih.

"Jangan kebanyakan out! Fokus!"

"Katanya mau jadi juara dunia, masa begini kalo latihan?"

Dipukulan terakhir, Kevin akhirnya menyerah. Ia terduduk dipinggir lapangan lalu meluruskan kedua kakinya agar aliran darahnya tidak terganggu dan mengantisipasi cedera.

"Sini koh pijetin kakinya," ucap sang pelatih.

Kevin menggeleng merasa tak enak,"gak usah kok, makasih." Jawabnya pelan.

Walau Kevin menolak, koh Simon tetap memijit pelan pergelangan kaki Kevin. Ia memijitnya dengan penuh hati-hati.

"Seorang juara dituntun untuk selalu fit agar mereka dapat memberi kado yang manis yaitu medali emas untuk negaranya. Jika kamu ingin menjadi seorang juara, mulai dari dini kamu harus selalu menjaga kesehatan. Terutama bagian yang merupakan titik penting seorang pebulutangkis. Mengerti?" Titah koh Simon yang mendapat anggukan semangat Kevin.

"Setelah kamu mampu menjadi pemain papan atas, kamu ingin menjuarai turnamen apa saja?" Tanya koh Simon.

"Kejuaraan dunia koh, Kevin mau jadi juara dunia!" Jawabnya lugas dengan memberi tatapan penuh percaya diri.

"Hanya juara dunia? Menjadi juara dunia tidak akan menjadikan kamu seorang legenda, ada kejuaraan yang lebih besar dari itu dan pastinya seluruh masyarakat mengharapkan Indonesia dapat meraih gelar tersebut, Ajang yang sangat bergengsi dari ajang-ajang kejuaraan yang lain, kamu tahu?"

"Ol... olimpiade?" Tanya Kevin ragu.

"Kenapa ragu? Kamu nggak mau jadi juara olimpiade seperti para legenda bulutangkis itu? Mereka akan selalu diingat ketika berhasil menjadi juara olimpiade, emas akan selalu dikenang oleh masyarakat,"

"Kev... Kevin mau jadi juara olimpiade,"

"Kamu ragu! Seorang juara takkan pernah ragu akan setiap omongannya!"

"Kevin mau jadi juara olimpiade! Kevin mau jadi legend! Bukannya Kevin mau dikenang atau disanjung masyarakat, tapi Kevin mau kasih tau dunia kalau Kevin pasti bisa! Kevin yakin bisa!" Jawaban polos dari Kevin membuat koh Simon tersenyum. Ia juga sangat yakin bahwa Kevin bisa.

"Terus apa lagi setelah jadi juara dunia dan olimpiade?" Tanya koh Simon.

Kevin menatap koh Simon bingung,"tetep main bulutangkis..., Koh?"

"Maksud koh bukan itu," jawab koh Simon tertawa pelan."Maksud koh udah sampai dua kejuaraan itu aja? Gak mau jadi juara yang lain?"

"Kevin mau jadi juara All England!"

"Kevin mau jadi juara Asian Games!

"Kevin mau jadi skuad untuk Thomas Cup dan ngajak Thomas keliling Indonesia!"

"Kevin mau jadi juara Indonesia Open sama Open-Open yang lainnya!"

"Kevin mau jadi ranking satu dunia!"

Koh Simon mengangguk penuh keyakinan. Ia sangat menyadari bahwa Kevin memang memiliki bakat bermain bulutangkis yang apik. Hanya perlu tekad serta ketekunan untuk selalu berlatih akan membuat Kevin lebih dari sekarang ini. Sudah waktunya, sudah waktunya untuk Indonesia tahu bakat seorang Kevin Sanjaya Sukamuljo walau terbilang masih kecil. Tapi, bukankah seorang juara dikenal jauh sebelum Ia memiliki apa-apa? Untuk itu, koh Simon yakin bahwa tak lama lagi seorang Kevin akan makin dikenal oleh masyarakat. Tunggu saja pembuktian Kevin atas apa yang sudah Ia ucapkan, ingin menjadi ranking satu, ingin menjadi juara dunia, ingin menjadi juara olimpiade, dan pastinya ingin memenangkan setiap kejuaraan yang ada. Itu merupakan sebuah modal penting untuk meningkatkan kegigihannya dalam meraih prestasi. Berkhayal lah, jangan takut untuk bermimpi. Namun kamu harus tahu kapan untuk bangun dan memuwujudkan semua mimpi tersebut.

-MINIONS (MARCUS FERNALDI & KEVIN SANJAYA)

A.N : Sekali Lagi ini bukan real dan sepenuhnya benar. Saya hanya membuat cerita ini sebagai bentuk apresiasi untuk mereka. Jika ada yang bertanya,"loh emang nama pelatih Mpin waktu masih kecil namanya koh Simon? Sok tau nih!" Maka tidak perlu ada yang saya jawab.


Okee, sampai bertemu dipart selanjutnya yang akan membahas tentang koh Sinyo! Gak sabar untuk nulis tentang cowok manis ini hehehe, btw udah gak bisa dikecengin lagi ya, udah ada istri soalnya Hihi!

SALAM,

CALON ISTRI DARI MAS KEVIN SANJAYA WKWK AAMIIN.

Minions (Marcus Fernaldi & Kevin Sanjaya)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang