02

6K 716 73
                                    

Iqbaal mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Ia duduk di pinggir kasur setelah mengalungkan handuk tadi di lehernya. Iqbaal mengambil ponselnya dan menelepon seseorang.

"Hai, (Namakamu). Gue ganggu lo, nggak?"

"Enggak, kok. Kenapa, Baal?"

"Gue ..., mau ke GI sekarang."

"So..?"

"Mau nemenin gue, nggak? Hehe." Tanya Iqbaal kikuk.

"Sure. Jam berapa?"

"Uhm, what time is it—" Iqbaal melirik ke jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul satu siang. "Two o'clock?"

"Okay."

"Do I have to pick you up?"

"Nggak usah. Kita ketemu di GI langsung aja. Gimana?"

"Oke. See you."

"See you."

Setelah mematikan panggilan tersebut, Iqbaal lekas bersiap untuk pergi. Jalan Tol cukup padat di siang yang terik ini. Empat puluh menit kemudian, Iqbaal telah sampai di mall tersebut. Laki-laki itu langsung masuk ke dalam dan menunggu di starbucks. Sambil menunggu, Iqbaal mengirim pesan kepada (Namakamu) tentang tempatnya berada sekarang.

(Namakamu)

13. 55
gue di Starbucks
pakai t-shirt biru dongker

13.58
otw ke starbucks yaap
GI WAS SO FULL IM DYING

13.58
starbucks lebih rame
cepet dong gece gece
udh banyak yg mau minta foto

14.00
gue di luar starbucks

Iqbaal beranjak meninggalkan starbucks dengan dua gelas kopi yang Ia beli barusan. Laki-laki itu menghampiri (Namakamu) yang memakai baju berwarna hijau army. Sesampainya Iqbaal di samping gadis itu, Ia langsung menyodorkan Caramel Macchiato yang Ia beli untuk (Namakamu).

"Ah, thank you, Iqbaal. Tahu aja lo, gue bm caramel macchiato," Ujar (Namakamu) riang. Gadis itu langsung menyedot minumannya yang terbilang masih cukup panas. "Aduh, agak panas."

"Emang panas, mbaknya," Iqbaal terkekeh. "Ya udah, langsung jalan, yuk. Keburu gue disamperin orang-orang. I'm not in the mood for it."

(Namakamu) yang mengerti langsung mengajak Iqbaal berkeliling. Tujuan Iqbaal pergi ke mall ini adalah untuk membeli beberapa kemeja. Baju-bajunya banyak yang Ia simpan di UWC. Maka dari itu, Ia membeli beberapa kemeja baru untuk kebutuhan promo film yang padat. Nggak lucu, 'kan, kalau Iqbaal pakai baju itu-itu terus?

"Lo mau kemeja atau t-shirt?" Tanya (Namakamu) seraya memilah kemeja yang cocok untuk Iqbaal.

"Both of them."

(Namakamu) akhirnya membantu Iqbaal untuk memilih beberapa kemeja dan baju. Sesekali Iqbaal berbuat iseng dengan mengambil asal topi atau kacamata lalu memasang wajah konyol yang sukses membuat (Namakamu) tertawa terbahak-bahak.

"Gue cakep pakai kacamata atau enggak?" Tanya Iqbaal sambil mengamati wajahnya sendiri di kaca. "Gue mah kayak apa aja ganteng, ya nggak?"

"PD gila lo!" (Namakamu) mencebik.

Iqbaal terkekeh lalu berkata, "Fans gue sendiri, nih, yang bilang. Maaf-maaf aja, ya."

April. [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang