10

4.6K 705 71
                                    

"Gue capek ditanyain 'Bule itu pacar lo, ya?' terus-terusan sama netizen atau wartawan. Berkali-kali juga gue jawab enggak. Tapi, mereka tahu pasti gue bohong! Makanya itu, gue—"

"Gue nggak mau jadi tameng buat Mika, ya, Baal. Nggak ada cewek yang seneng dibully. Dan, jangan egois!"

"Enggak-enggak! Gue nggak akan memperkenalkan lo ke publik. Setiap ada yang tanya soal pacar, gue bakal skip. Tapi, seenggaknya, lo bisa jadi pengalih isu. Wartawan mungkin nggak akan curiga sama sikap kita yang sebagai teman tapi mesra. Uhm, mungkin akan sedikit curiga melihat gue adalah santapan bagus untuk judul hangat di artikel mereka. Tapi, para lambe-lambe itu pasti tahu. Mereka akan berkoar, dan menciptakan statement kalau gue udah nggak punya hubungan sama Mika."

"Kalau gue dibully?"

"Bakal gue bela, sampai titik darah penghabisan!"

"Basi! Ya udah lah, terserah. Gue ngikut aja."

"Ah, sohib gue yang terbaik emang lo!"

***

Selama dua minggu ini, Iqbaal mulai bersikap seperti seorang teman yang hampir merambat menjadi kekasih. (Namakamu) tidak keberatan akan hal itu. Iqbaal bersikap lebih perhatian dan meluangkan banyak waktu untuknya. (Namakamu) yang memang kesepian suka hal itu.

Soal caption kemarin, Iqbaal sudah meng-editnya menjadi: a night well spent with my 'bawel'-est friend.

Sedari awal juga Iqbaal tidak memberitahukan siapa gadis di dalam foto itu. Setiap sesi wawancara, Iqbaal pasti mendapatkan pertanyaan soal foto itu.

"Oke, semoga sukses filmnya, Baal! Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan as Minke in Bumi Manusia. Nggak akan mengecewakan kalian. Ya, nggak?"

"Hahaha, insya Allah."

"Oh iya, gue mau nanya, nih. Di instagram lo kemarin, 'kan ada foto lo mirror-selfie sama cewek. Itu siapa, sih? Bukannya pacar lo di USA sana?"

"Skip lah, skip."

"Jadi, bukan pacar? Teman doang? Berarti masih yang di sana ya?"

"Intinya, gue punya cewek. Bukan si cewek yang di USA. Cewek gue orang Indonesia, tapi nggak bakal gua kasih tahu."

"Ohhhh, jadi selama ini—"

"Skip, yak. Ada lagi nggak pertanyaan soal film? Kalau masih soal pertanyaan pribadi gue cabut."

"Jangan, dooong! Kalau kita bahas istri sah lo yang di Palu aja, gimana? HAHAHA."

"Wah, itu skip juga, ya. Capek gue ditanyain itu sama semua orang. Keluarga gue mana tahu semua lagi. Parah parah parah."

(Namakamu) mengunci ponselnya dan menghampiri Iqbaal yang baru saja sampai di depan rumahnya. Laki-laki itu tersenyum kecil dan menyapa, "Hai."

"Hai."

(Namakamu) duduk di jok samping kemudi. Memakai sabuk pengaman.

"Kita jalan-jalan di Ancol aja, ya?" Tanya Iqbaal. (Namakamu) mengangguk setuju. Mobil itu berjalan membelah jalanan Ibukota menuju tujuan mereka: Taman Impian Jaya Ancol.

April. [IDR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang