Part 3

2.6K 117 0
                                    

Sementara itu di kastil kerajaan vampire

Tampak raja Edward memasuki kastilnya dengan raut wajah yang tak terbaca, matanya memerah dan wajahnya datar, tak ada senyum disana tak seperti biasanya. Raja Edward yang biasa terkenal dengan keramahannya meskipun seorang vampir. Tapi saat ini raja Edward benar-benar berubah menjadi vampir yang sebenarnya, dingin datar dan menakutkan. Aura kepemimpinan seorang raja vampir tampak begitu menonjol.
Luna yang melihat ayahnya datang, langsung mengampirinya.

"Daddy, bagaimana hasil perundinganya? Apakah daddy mendapatkan ramuannya?" tanya Luna pada raja Edward

"Mereka tidak memberikannya, Luna. Mereka menginginkan perang. Daddy sudah menduganya." ucap raja Edward, bila berhadapan dengan putrinya, sang raja akan menunjukkan ekspresi ramahnya

"Mereka keterlaluan, bagaimana mungkin setelah tau alasan kita membutuhkan obat itu, mereka tetap tidak memberikannya? Apakah mereka tidak punya hati." Luna tampak sangat marah dan kesal. Kakaknya sedang membutuhkan ramuan itu untuk menyelamatkan nyawanya.

"Pergilah ke kamarmu, daddy mohon tenangkan mommy mu dan jangan katakan ini pada mommy mu. Daddy tak ingin mommy mu tambah tertekan dengan masalah ini."

"Baik daddy." Luna berjalan kembali ke kamar ratu.

Samar-samar Luna mendengar raja memberikan perintah kepada salah seorang bawahannya untuk mempersiapkan perang dengan kerajaan werewolf. Sesampainya di kamar ratu Bella, Luna tidak langsung masuk ke dalam kamar ratu, tapi terdiam di depan pintu kamar. Dari sana Luna melihat pemandangan yang menyesakkan hatinya, ratu Bella tampak duduk di depan jendela dengan pandangan kosong. Matanya meneteskan air mata, tapi tak ada suara tangisan. Ya, ratu Bella sedang menangis tanpa suara, pasti sedang meratapi kondisi putranya. Luna melihat mommynya dari kejauhan, lalu pergi meninggalkan kamar itu.

Malam hari di kastil kerajaan vampir

Disebuah kamar, tampak Luna sedang bersiap dengan memakai jaket berwarna hijau, dalaman kaos berwarna putih dan hotpants hitam serta sepatu kets hitam. Rambut pirangnya dikuncir kuda agar lebih leluasa saat ia bergerak nanti.

 Rambut pirangnya dikuncir kuda agar lebih leluasa saat ia bergerak nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Y

a, malam ini adalah malam bulan purnama, malam terakhir kehidupan kakaknya 'pangeran Luke' dipertaruhkan. Kakaknya itu harus meminum ramuannya sebelum matahari terbit esok hari, jika tidak maka kakaknya tak akan terbangun pagi. Dan Luna tak akan membiarkan hal itu terjadi, dia akan mendapatkan ramuan itu malam ini bagaimanapun caranya. Ya, Luna akan pergi ke kerajaan werewolf dan mengambil ramuan itu. Jika raja Edward yang mengambil paksa maka peranglah yang akan terjadi, tapi jika dia yang mengambil maka kemungkinan terburuk dia hanya akan mati. Luna tidak mempermasalahkannya, baginya keluarganya lha yang terpenting. Dia ingin sekali membalas kebaikan kedua orang tuanya.

Setelah bersiap, Luna keluar kamarnya dengan diam-diam. Saat ini jam menunjukkan pukul 23.oo, waktu yang tepat untuk menyelinap keluar. Raja sedang keluar istana, ratu masih dikamarnya beristirahat. Luna membuka pelan pintu kamarnya, kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri mastikan tak ada yang melihat dia keluar. Setelah diyakin aman, Luna berjalan perlahan keluar kastil. Kondisi kastil mal ini sangat sepi, tak nampak maid ataupun prajurit yang berjaga, ntah kemana orang-orang itu. Hampir saja tangannya menyentuh gagang pintu gerbang kastil, seseorang lebih dulu menyentuh bahu Luna.

My Mate is MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang