Part 4

2.7K 110 2
                                    

Sebelumnya di suatu tempat di taman istana kerajaan werewolf

Alex bersembunyi di balik semak-semak sambil melihat keadaan sekitar istana. Alex tengah menunggu putri Luna dengan was was. Dia menyesal kenapa sampai mau mengikuti rencana tuan putrinya itu. Sungguh menyelinap masuk ke wilayah werewolf adalah rencana yang gila. Bila raja Edward mengetahui hal ini, bisa-bisa kepalanya akan hilang karena telah berani membahayakan nyawa putrinya. Raja Edward dan ratu Bella sangat menyayangi putri Luna.

Alex melihat jam tanganya, sudah hampir 30 menit putri Luna masuk ke istana dan belum ada tanda-tanda akan putrinya itu akan kembali. Perasaan tidak enak tiba-tiba menyelinap dalam pikirannya. Alex melihat ke langit, sekejab mata kilat menyambar salah satu jendela istana dan tak lama setelah itu terdengar suara auman serigala. Alex tau tuan putrinya sudah ketahuan dan pasti sedang bertarung melawan para anjing serigala itu. Alex berlari menuju istana dan meloncat ke jendela dimana petir menyambar tadi.

Dan benar, di sana Alex melihat putri Luna terduduk dengan luka robek di bahunya. Putri Luna nampak kacau dan kelelahan setelah menggunakan kekuatannya. Tak jauh disampingnya Alex juga melihat tubuh beberapa orang yang sudah hangus terbakar dan seekor serigala berwarna abu-abu sedang berdiri menatap lapar pada mereka.

"Wah.. wah.. wah.. kalian para serigala beraninya mengeroyok seorang gadis. Apakah kekuatanmu sudah berkurang, hingga perlu banyak serigala hanya untuk menghadapi seorang gadis?" Alex mengejek Mark, si beta

"Grrrrr..." Serigala Excel mengeram menunjukkan kemarahannya

"Berhenti Alex, kita tak punya banyak waktu. Ayo pergi dari sini, aku sudah mendapatkannya." Luna mengingatkan Alex tujuan mereka kembali.

Luna bangkit berdiri sambil memegangi bahunya yang terluka. Alex membantu dengan memapah Luna, mereka melompat ke luar jendela lalu berlari melewati taman istana. Excel melompat mengejar mereka sambil memidlink king Steven melaporkan kondisinya.

"King Steven, ada penyusup yang memasuki istana dan mereka berhasil membawa 'ramuan' kita, saya sedang mengejar mereka." Lapor Mark

Luna dan Alex mendarat di halaman istana. Luna tampak kelelahan, tenaganya telah habis untuk mengeluarkan kekuatannya. Tubuh Luna butuh air, hanya air yang mampu mengembalikan kekuatannya. Sadar akan kondisi tubuhnya Luna memanggil Alex.

"Alex, bawa ramuan ini dan pergilah berikan pada kakakku. Aku tak bisa berjalan lagi." ucap Luna, dia hanya ingin memastikan bahwa semua yang dia lakukan ini tidak sia sia.

"Tapi putri, bagaimana mungkin saya meninggalkan anda disini, apa yang harus saya katakan pada yang mulia raja Edward." Alex menolak permintaan Luna, dia tidak mungkin meninggalkan orang yang disayanginya sendiri.
Alex akan membawa putri Luna kembali bersamanya.

Belum selesai pembicaraan mereka, Luna dan Alex dikejutkan dengan kedatangan seekor serigala berwarna hitam, dengan mata merahnya. Serigala itu terlihat sangat besar, ukurannya 2x lipat ukuran tubuh Alex, ada aura kepemimpinan menguar dari tubuhnya. Serigala itu memandang ke arah mereka, lebih tepatnya ke arah Luna.

Steven POV

Setelah mendapat midlink dari Mark, aku segera bergegas ke taman istana. Disana dia melihat seorang pria vampir dan gadis mermaid yang pastinya adalah penyusup yang dimaksud oleh Mark.

"Mate.. mate.. dia mate kita Steven." teriak Leo berbicara lewat midlink dengan Steven, dia tampak sangat senang setelah bertemu dengan matenya

"Aku tau leo. Dia adalah mate kita. Tapi dia adalah seorang penyusup dan pencuri." ucap Steven

"Aku tidak perduli, pokoknya dapatkan mate kita. Dan lihat pria penghisap darah itu barani menyentuh mate ku. Steven lakukan sesuatu." Leo mulai berteriak marah saat melihat Luna

My Mate is MermaidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang