Dentingan piano terdengar disepenjuru kamar itu.Sang pemain memejamkan matanya meresapi nada demi nada yg diciptakannya.
Tangan kurus itu dengan lihai terus memainkan not demi not yg semakin lama semakin cepat temponya.
**
"Ibu... aku ingin piano itu..". Rengek anak itu kepada ibunya pada saat mereka mengunjungi pusat perbelanjaan.
"Iya sayang nanti ibu belikan". Ucap sang ibu tersenyum sambil mengusap kepala anaknya dengan sayang.
"Kapan?". Tanya sang anak.
"Nanti pasti ibu belikan". Jawab wanita itu dengan senyum yg tidak pernah hilang dari wajahnya.
"Apakah ibu berjanji?"
"Iya. Ibu berjanji yoongi"
**
Cklek..Pintu kamar perlahan terbuka, menampilkan sesosok wanita dengan wajah lelahnya.
Namun begitu melihat anaknya telah tidur terlelap. Ia mulai tersenyum. Seakan rasa lelahnya luntur setelah melihat sang buah hati.
Ia pun mulai mendekatinya dan duduk dipinggir ranjang tempat sang anak terlelap.
"Maafkan ibu,yoongi". Gumamnya sambil merapihkan beberapa helai rambut anaknya.
"Ibu akan terus berusaha untuk dirimu"
"Jadilah anak yg selalu jujur yoongi. Percayalah pada kemampuanmu"
"Ibu sangat menyayangimu". Dengan lembut ia mengecup dahi sang anak.
Setetes air matanya jatuh lalu dengan cepat ia menghapusnya.
Ia pun bangkit dan keluar dari kamar sang anak.
**
Cklek"Ibu... kenapa ibu selalu pulang malam?yoongi kesepian"
Sang ibu hanya tersenyum.
"Kamu sudah makan nak?"
"Belum bu"
"Ibu bawa makanan kesukaanmu. Ayoo makan"
**
"Tutup matamu. Ibu punya sesuatu"
"Apa itu?"
"Sudah tutup dulu matamu"
Yoongi kecil pun memejamkan matanya.
Hening....
"Ibu?". Panggilnya untuk memastikan.
"Sebentar"
"Baiklah"
"Sekarang buka matamu"