o n e

140 10 7
                                    

Di deskripsi sudah saya beritahu, cerita ini alay, saya sampai jijik ngetiknya. HAHA

"Clara"

"Hei orang malas, bangunlah!"

"Clara, bangun. Ayolah!"

Aku mendengar suara-suara (berisik dan sangat mengganggu) itu untuk kesekian kalinya.

Ah, mungkin itu hanya halusinasiku saja.

"Clara, kau ingin aku membangunkanmu dengan cara apalagi? Huh? Menyirammu? Atau melemparkan piring di depan wajahmu?"


Ralat, mungkin itu bukan halusinasi. Ya! Itu bukan halusinasi.


Aku sedikit membuka mataku. Oh, astaga, aku dalam bahaya. Aku melihat ibuku sedang berkacak pinggang disebelah ranjangku.

Dan--











dia membawa panci berisi air.

"Ah, Ibu. Santai, jangan melakukan itu! Aku akan segera bersiap untuk pergi ke sekolah" ucapku sambil mengangkat kedua tangan dan merangkak menjauhi ranjang--karena di sebelahnya terdapat manusia berbahaya yang siap menyiramku.

-

Sebenarnya aku agak menyesal mengeluarkan kata-kata itu dari mulutku. Bagaimana tidak, hari ini aku berencana tidak masuk sekolah (karena tidak ingin mengikuti ulangan biologi) dan menghabiskan waktu dengan tidur, makan, mendengarkan musik, menonton drama, tidur lagi, makan lagi, mendengarkan musik lagi, menonton drama lagi.

Ah, kurasa semua rencana yang sudah kupikirkan dengan matang itu sia-sia.

Ya, disinilah aku, berdiri di depan gerbang sekolah yang sudah terkunci rapat.

Aku melirik Pak Bambang yang sedang menyesap kopinya.



Hmm




Nikmat ya pak?



Hmm



Hmm



Dalam benakku, aku berencana untuk menyusup lewat pintu samping sekolah. tapi setelah berpikir dua kali, untuk apa aku repot-repot melakukan itu?

Aku kan bisa saja menghabiskan waktu-waktu tak bergunaku di sekolah untuk bermain game di warnet.




Ah, pintar sekali aku ini.[]




















XD wkwk. Gimana gimana gimana? Ini pendek bgt kan ya, gapeduli lah





-thal, 4 May 2018




Go Away, Strange!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang