Sebelumnya aku minta maaf karena aku orang gampang bosen apalagi kalo ngetik cerita 😬😅 jadi maaf klo suka gk di lanjut😂 happy reading...
**
Aku tidak berani mengatakan kata itu lagi, walaupun pria di depanku memintaku untuk kembali mengulang kata itu, dimana aku memanggilnya dengan sebutan 'sayang'
Dia menggeram frustasi karena aku tidak akan mengulangi apa yang aku katakan, aku kembali bisu. Setelah melihat apa yang terjadi pada Kate tadi pagi aku sudah tidak ingin bicara, jujur aku sangat marah pada Willis, kenapa dia harus menyiksa seseorang yang tidak berbuat salah? Pria itu memang psikopat yang terguncang psikologinya.
Apakah dia se-obsesi itu padaku?
Ya, tentunya tidak ada pria normal yang akan melakukan itu kecuali dia miliki gangguan jiwa.
Tapi mana ada pria gangguan jiwa setampan dia? Ohh ayolah don't judge a book by its cover. Apa dia seperti psikopat yang tergila-gila pada rambut wanita seperti yang ku tonton di film?
Tunggu?! Apa aku baru saja memujinya?
Tidak!
Oke iya,
Tidak.
"Sayang, aku pergi ke kantor sebentar". Suara seorang pria membuyarkan lamunanku, Willis. Dia mengecup bibirku sekilas lalu pergi meninggalkanku sendiri di kamarnya.
Tidak beberapa lama kemudian masuklah seorang wanita muda sambil menunduk, di tangannya terdapat sebuah nampan berisi semangkuk penuh eskrim Vanilla, dan strawberry.
Mataku menatap lapar pada eskrim itu, rasanya pasti sangat enak apa bila eskrim itu meleleh di mulutku. Lagi pula aku tadi menolak untuk sarapan dengan Willis, aku menolaknya karena masih syok dengan kejadian tadi pagi, syukurnya dia bisa mengerti dan tidak marah padaku.
"Nyonya, tuan meminta anda untuk memakan eskrim ini". Kata wanita itu yang sudah ku pastikan adalah salah satu pelayan wanita di rumah ini.
Tanpa pikir panjang aku segera menarik nampan di tangan wanita itu lalu memakan isinya dengan lahap.
"Ngomong-ngomong siapa namamu dan berapa usiamu?" Tanyaku pada wanita yang setia berdiri di samping ranjang.
"Aku Hana, nyonya. Usiaku 19 tahun".
Jadi wanita cantik ini bernama Hana. Sayang sekali gadis muda ini harus menjadi pelayan di rumah Willis padahal aku yakin dia bisa menjadi lebih dari sekedar pelayan di rumah Willis.
"Apa kau masih sekolah?" Tanyaku lagi.
"Tidak, aku berhenti sekitar 3 tahun ini".
Aku sungguh kasihan pada Hana, wanita sepertinya seharusnya tidak bekerja seperti ini.
Dengan inisiatif aku menyodorkan eskrim milikku padanya, tapi dengan cepat ia menolaknya.
"Hana duduklah di sampingku". Aku menepuk kasur di sampingku.
Hana kembali menolaknya, tapi aku tidak kehabisan akal, jadi aku mengancamnya jika ia tidak menurutiku aku akan mengadu kepada Willis. Dengan terpaksa akhirnya ia duduk dengan cemas di sampingku.
"Hana, jika aku boleh bertanya, sebenarnya siapa itu Willis? Kenapa dia menahan ku seperti ini?" Hana meremas tangannya, dia menunduk dalam-dalam.
"Aku tidak tau, nyonya". Jawab Hana,
Aku tidak percaya pasti dia hanya menutup-nutupi dariku. Aku menggenggam tangannya dan mengangkat dagunya supaya ia menatapku. "Tolong jawab pertanyaan ku, Hana".
![](https://img.wattpad.com/cover/136436714-288-k902714.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Plot Twist.
RomanceNiatku menemuinya karena dia memanggilku, tapi nyatanya dia justru mengurung diriku di rumahnya. Berkali-kali dia mengatakan aku adalah istrinya, tapi aku tidak pernah menikah dengan siapapun. Siapa sebenarnya dia? ?Para plagiat DILARANG MENDEKAT...