Sesampainya di rumah tampak di wajah mereka kelelahan yang tak bias disembunyikan lagi, Maknun dan Gus Ridlwan segera menuju ke kamar dan berbaring disana. Abah dan Umi juga langsung istirahat tanpa beres-beres barang dulu, seperti biasanya. Entah Mas Irfan tak tahu keman perginya tuh orang, paling ke pondok putra.
Malam harinya
"Dik, aku belum kasih hadiah untukmu..."ucap Gus Ridlwan sambil berbaring di atas kasur.
"aku akan kasih kamu hadiah paling special, yang taka kan pernah kau lupakan selama hidup" Maknun jadi penasaran, kemudian mendekat ke Gus Ridlwan
"apaan..." tanyanya. Entah apa yang terjadi selanjutnya.
1 bulan kemudian
Maknun merasa kurang enak badan, ia terus terusan kecapaian, padahal ia juga tak kerja terlalu keras, Cuma bantu-bantu Umi di rumah, tapi ia merasa kurang enak badan, badannya lemes, suka pusing dan agak mual. Sudah beberapa hari ia merasa seperti ini tapi ia tak hiraukan...
"aku kok rasanya kurang enak badan Mas, sering capek, lemas dan pusing-pusing...kenapa ya..." keluhnya
"kalo gitu ntar malam kita periksa aja..."
Gus Ridlwan mengantarnya ke bidan dekat rumah Maknun. Tak lama kemudian Gus Ridlwan yang tengah duduk tenang di ruang tunggu tiba-tiba di panggil oleh bu bidan suruh masuk.
"anda suami dari ibu Maknun..." ucap bu bidan
"iya benar ada apa Bu dokter ya...apakah istri saya mengalami penyakit keras sehingga saya di suruh masuk..." tanyanya penasaran, ia kaget kenapa juga ia di suruh masuk kalo hanya periksa biasa. Maknun pun tidak ngomong apa-apa ia hanya diam dengan wajah begitu ceria.
"oh tidak pak...ibu Maknun tidak mengalami penyakit apapun...malah ini adalah berita gembira...karena anda kan segera menjadi ayah...."
"hah...' ucapnya kaget masih belum percaya dengan apa yang barusan ia dengar "berarti istri saya hamil dok..." tanyanya lagi
"benar...apa yang dialami Bu Maknun adalah gejala awal kehamilan, jadi anada tenang saja, sekali lagi selamat..."
Merekapun keluar dari ruangan itu
"subhanallah Maknun kamu hamil...alhamdulillah akhirnya...kenapa begitu cepat...." Ucapnya takjub
"iya Mas...kita kan belum resepsi pernikahan, tapi aku hamil duluan gimana nih...orang-orang rumah pasti pada nertawain kita..." ucapnya dengan cemberut
"ngapain juga mereka nertawain kita, malah ini adalah kabar baik, jadi kita akan beri mereka keluarga baru..."
Sepulang dari bidan Maknun dan Gus Ridlwan menceritakan apa yang tengah terjadi diantara mereka.
"duh...anak-anak muda, nggak sabar ya nunggu sampai walimah, malah sekarang sudah hamil duluan..." goda Umi gemas. Apalagi Abah yang dari tadi sudah tertawa melihat Maknun dengan nada ragu memceritakan kabar kehamilannya. Yang Gus Ridlwan malah tersenyum lebar, ia begitu senang mendengar kabar kehamilan Maknun.
"nggak usah sedih gitu, masak tahu berita hamil kamu kayak ketakutan gitu, acara pernikahan kamu nggak akan dibatalin kok..." ujar Umi kemudian. Kemudian keluarga dari Gus Ridlwan di beri tahu masalah ini, mereka juga sama tertawa dan gemira mendengar kabar kedua anaknya yang udah mau punya momongan padahal belum resepsi pernikahan
2 bulan kemudian
Pernikahan pun berjalan dengan lancar dan meriah, kini mereka akan mengampu amanah dari kedua orang tuanya menjadi penerus ponpes Darut Taqwa. Semoga bahagia
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE
Non-Fictionحين الحب يضربنا فلا لماذا ولا كيف Saat cinta datang menyapa.... Maka tiada mengapa Dan tiada bagaimana