3

41.2K 185 0
                                    

”Ihiiy…ciyee…ciyeee…yang habis orgasme…hahaha” ,candaku.

”Berisik! Diem lah kamu…! Haahaha” ,jawab Ira, bibirnya bergetar hebat.

”Iya..iya…nambah juga nih koleksi tattoo di tanganku. Kemarin yang kanan, sekarang yang kiri…hahaha…” ,sindirku

“Ma…maaf…aku nggak sengaja…sungguh…”

”Iya, nggak apa-apa kok…” ,jawabku singkat

Kubantu dia berdiri, sesaat kami berpelukan, kutatap matanya…mata yang indah yang selalu kudambakan…kemudian kucium bibirnya dengan lembut…
Kulepas sepatunya yang dari tadi masih dipakainya dan kutidurkan dikasur. Aku berbaring di sampingnya. Setelah nafasnya teratur, tiba-tiba dia berdiri dan melepas rok beserta celana dalamnya.

”Eh…eeh…mau ngapain kamu? Mabok yah?” ,tanyaku terkejut sekaligus heran.

”Hehehehe…” ,Ira hanya terkekeh.

Sekarang dia hanya mengenakan seragam yang sudah kusut dan kancingnya terbuka setengah, tanpa rok maupun celana dalam. Sontak ‘adik’ku menegang dengan hebatnya, jadi keras kayak mayat siap dikubur.
Dengan cepat, Ira menidurkanku, sekarang posisi kami 69, favoritku. Hehehehe…
Vaginanya tepat berada didepan wajahku.

”Ih…wooww…” ,gumamku takjub.

”Kenapa?” ,tanya Ira

”Unyuuuuuu…..hahaha” ,langsung saja kugesek-gesek vaginanya dengan jari.

”Aaaaahh….na…nakal…!” ,desahnya dengan manja

Ira mengelus-elus penisku dari luar celana yang kukenakan. Geli gimana gitu. Jadi tambah tegang.

”Eh, Ra, kamu serius nih? Udah pernah kaya ginian belum?” ,tanyaku tidak yakin

”He eh…santai aja. Belom…ini yang pertama. Hehehe” ,dia membuka celanaku

”Apa gapapa nih? Yakin kamu?” ,aku masih belum yakin.

”Iiih…gak percaya amat. Coba aku praktekin kayak tadi malem waktu aku liat bo…….kep?” ,kata-katanya sempat terhenti ketika celana dalamku sudah terlepas dan ‘adik’ku dengan gagah berdiri, dengan bentuk evolusi akhir.

Aku pun agak kaget; “Woi! Itu kamu ‘dik’? Kamu kenapa hah bisa sampe kaya gitu?” ,tanyaku kepada sang ‘adik’ dalam hati.

“Hehehe…jadi malu…” ,aku tersenyum

”Wow…ternyata gini toh…anunya cowok…” ,tatapnya penasaran sambil memegang batang penisku. Rasanya aneh, tapi enak.

”Eh, apa tadi malem kamu nonton bokep?” ,tanyaku

”Iya…yaa walopun aku sempat muntah ngeliatnya…baru pertama aku liat bokep..” ,jawab Ira tersipu.

Tanpa ba bi bu, Ira langsung memasukkan penisku ke mulutnya dengan agak canggung. Dia jilati dari ujung ke pangkal. Rasa dingin sekaligus hangat menyelimuti penisku. Tiap gesekan dengan lidahnya membawa sensasi nikmat, membuatku merinding.

”Oooohh…..” ,aku mengerang, seluruh tubuhku gemetar karena nikmat

”Coba aku praktekin kayak yang di bokep ya?”

Dia memaju-mundurkan kepalanya, penisku keluar masuk mulutnya dengan bebas.
Ketika aku menyentakkan pinggulku, penisku masuk terlalu dalam ke tenggorokannya.

”Hmph…” , Ira memejamkan matanya rapat-rapat saat penisku masuk sampai tenggorokannya

”Uups…sori…gimana rasanya?” ,kataku.

(18+) My Lust With Ira~ 💓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang