WARNING!!!
IT'S JUST A FICTION! IF YOU DON'T LIKE BOYS LOVE/SHOUNEN AI/YAOI, PLEASE JUST IGNORE IT.
OFFGUN/OFF JUMPOL ADULKITTIPORN-GUN ATTHAPHAN POONSAWAS
ROMANCE, ANGST, M, AU, OOC
ALL CAST BELONGS TO GOD AND THEMSELVES
~Nappeun Bamie~
Suara dentuman musik menggema pada seluruh ruang. Mengiringi tiap raga yang saling menggeliat. Bergerak mengikuti alunan melodi yang kuat. Lampu-lampu warna-warni menyala berselang saling berganti. Aroma alkohol pun menyeruak menusuk penciuman. Bercampur akan harumnya hasrat dan gairah. Tak ada lagi penghalang tak ada lagi pembatas, semua menyatu dalam indahnya nikmat duniawi.
Berlapis akan kemewahan dan terbalut akan keangkuhan. Mereka terduduk menikmati keramaian akan yang berada di bawahnya. Dengan keangunan mereka memperhatikan, tiap wanita yang menari menarik perhatian. Memandang dengan dingin dan penuh hina.
"Kau membawa Sepupumu, Tuan Ruangroj?" Ujar seorang pria bermata sipit mencibir, yang baru datang dalam ruangan tersebut.
"Yap, jadi ku harap kau menyediakan yang terbaik untuk Sepupuku tercinta ini, Tuan Thanaboon." Jawab seorang pria dengan rahang tegas sambil merangkul pria lainnya yang ia sebut dengan Sepupunya.
"Hahaha.. Tenang saja, kau datang pada tempat yang tepat, Tuan." Balas Thanaboon atau biasa ia dipanggil dengan Na. Ia pun mempersilahkan dua orang lainnya yang sudah menunggu di luar ruangan. Setelah dipersilahkan, nampak dua orang wanita berkulit susu memasuki ruangan.
"Sesuai permintaanmu, wanita Asia bertubuh sintal. Namanya Kristin." Tunjuk Na pada wanita dengan poni tail. Tubuhnya berisi dan kulitnya yang seputih susu, membuat siapapun tak tahan untuk menyentuhnya. Termasuk ia yang kini sedang memperhatikan dengan penuh hasrat.
"Yang satunya?" Tanya sang pelanggan.
"Ia Gina." Jawabnya menunjuk pada wanita lainnya. Wanita itu bertubuh lebih mungil, berbibir tebal penuh namun terlihat sangat sexi.
"Aku ambil Kristin. Kau Gina, bagaimana Off?" Tanya sang Ruangroj pada Sepupunya yang ia panggil Off.
"Hm. Terserah kau saja, Sing." Jawab Off santai, tidak terlalu tertarik dengan pilihan Sepupunya yang ia panggil Sing, atau Singto lebih tepatnya.
"Aku lebih suka memanggilmu Krist, aku Singto. Kemarilah." Panggil sosok pria yang ia sebut dirinya Singto kepada Krist. Mengajaknya untuk duduk di sampingnya.
"Ayo kita berangkat sekarang Off, aku tak ingin mendapat omelan mereka karena terlambat datang." Ajak Singto pada sepupunya.
"Dai." Jawabnya dingin, namun tetap menuruti perkataan sepupunya.
"Kami pinjam dulu mereka. Kau yang terbaik." Pamit Singto sambil menggandeng wanita tadi.
"Senang berbisnis dengan anda Tuan Ruangroj." Ujar Na. Mereka pun meninggalkan ruangan tersebut.
-Nappeun Bamie-
Gina POV
Dengan balutan dress berwarna merah dan mantel berwarna abu-abu aku meninggalkan tempat kerjaku yang mereka sebut dengan Pub. Bukan tempat yang terlalu besar atau pun mewah, namun kau bisa menemukan semua kenikmatan duniawi di sana. Sebuah tempat yang kecil namun menyimpan rahasia yang begitu besar yang tak mungkin diketahui oleh penduduk awam yang tidak mengatahui kerasnya dunia bawah.
Kini aku terduduk di kursi samping kemudi mobil mewah, Audi R8 GT Spyder. Bukan mobil termewah yang pernah aku naiki, namun interior yang cantik dan menawan yang membuatku sedikit terpukau melihatnya. Termasuk pada sosok yang sedang mengemudikannya. Kulitnya sangat putih terawat bak porselen. Semua yang melekat pada tubuhnya menggambarkan akan status dirinya. Pria tampan dengan kekayaan melimpah. Namun ekspresi wajah dan sikapnya begitu dingin. Bahkan sampai saat ini pun aku belum mendengar sepatah kata pun terdengar dari bibirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/147306681-288-k437539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Red On White OffGun Ver.
FanfictionPutih yang menggambarkan sebuah kesucian dan kepolosan. Sang merah yang menggambarkan akan keberanian dan kesungguhan. Ketika keduanya menyatu, maka terciptanya sang merah muda yang mengambarkan akan cinta dan kasih sayang. Namun tidak dengan milikk...