@Tiga

44 9 4
                                    

Maafkan typo ya...
Happy reading 😘

                   -----

Diki PoV

Sejak gue ketemu cewek itu, gue yakin dia adalah Vera. Dari cara dia senyum , ketawa, sampai dia jalan pun gue tau. Gue beneran kangen sama Vera yang dulu. Dia cewek periang yang jail , yang gue suka sejak 11 tahun yang lalu.

Dan gue tunggu dia sampai sekarang. Bahkan gue nggak pernah tertarik sama cewek lain selain Vera. Meskipun gue tau banyak yang suka sama gue, salah satunya adalah Citra.

Padahal, 11 tahun yang lalu gue sama Vera udah bikin promise bahwa 'gak akan ada satu pun dari kita yang berpisah'. Dulu , kami bersahabat bertiga , yaitu :gue , Vera , dan Dito.

Gue jadi inget pas kita bertiga masih kecil. Diantara kita bertiga , yang paling kecil dan paling mucil itu si Vera. Umur Vera beda 2 tahun dari gue dan Dito. Dulu , dulu banget... Vera itu suka sama Dito, dan gue suka sama Vera. Jadi , kayak cinta segitiga gitu. Gue cuma berharap, Vera inget sama gue.

Vera PoV

Perasaan gue gak asing sama mukanya kakak tamvan. Kayak pernah gue liat gitu, tapi gue lupa liatnya dimana. Jujur sih , sebenarnya gue sekolah disini itu bukan hanya karena janji sama si mbok. Tapi gue juga mau nyari cowok yang namanya Diki.

Dulu juga gue punya sahabat namanya Diki sama Dito, tapi sekarang  gue benci banget sama sahabat gue yang namanya Dito. Dia udah bikin gue kecewa karena perbuatan nya. Dulu gue bikin singkatan buat persahabatan jadi DVD.

Kok gue jadi kangen ya sama kakak tamvan? Padahal kan baru tadi pagi ketemu. Kalo besok gue ketemu lagi sama kakak tamvan , gue pengen tanya namanya kakak tamvan. Siapa tau dia salah satu sahabat gue. Yahh..ngomongin soal sahabat , gue jadi inget jaman dulu. Pas gue masih kecil.

Flashback On

"Mas Diki! Mas Dito! Kejal Vela kalo bisa,wlee..." teriak seorang gadis cilik , mengejek dua orang anak laki-laki yang sedang berlari terengah-engah. 

"Awas kamu ya Vera kalo ketangkep ," ancam anak laki-laki kecil yang bernama Diki.

"Dit, kamu jaga disana ya !," Pinta Diki kepada anak lelaki yang satunya bernama Dito.

"Oke Dik," jawab Dito sambil mengacungkan ibu jarinya.

Ketiganya tampak asyik bermain hingga lupa waktu kalau sudah sore. Diki dan Dito pun berpamitan untuk pulang.

"Ver , besok kita main lagi ya. Aku sama Diki pulang dulu," kata Dito.

"Ma-mas Dito mau ninggalin Vela? Huaa...mas Dito jahat !," Vera menangis sesegukan karena mengira Dito dan Diki akan pergi.

"Eh , bukan gitu maksudnya, " sergah Dito.

"Udah jangan nangis , besok aku kesini lagi kok," hibur Dito.

"Tapi benelan ya? Awas bohong, "

"Iya , aku janji nggak akan ninggalin Vera," kata Dito sambil menyodorkan jari kelingkingnya. Vera pun berhenti menangis dan ia pun tersenyum.  Dengan semangat menyambut jari kelingking Dito dengan jari kelingkingnya yang sangat mungil dan mengaitkan keduanya.

"Ehm,kok aku kayaknya di lupain ya, " Diki berdehem. Ia merasa jengah melihat Dito dan Vera.

"Eh, iya mas Diki juga jangan ninggalin Vela ya," Vera menoleh ke arah Diki dan menyodorkan kelingkingnya yang disambut dengan kelingking Diki.

Ketiganya terlihat sangat bahagia dan hampir tak ada raut kesedihan di wajah mereka. Namun , beberapa hari kemudian , kabar buruk menimpa DVD. (Dito , Vera, Diki )

Vera pindah ke luar kota , ia mengikuti kedua orang tuanya. Hingga 11 tahun kemudian, Vera baru pulang kembali ke desanya. Dan kehidupan selama ia di kota ,membuatnya lupa dengan teman-temannya di masa kecil , termasuk Diki dan Dito.

Flashback Off

Duh , kok gue jadi kena malarindu gini sih ? -batin Vera.

Au ah , gue pen tidur aja. Kali aja nanti bisa mimpiin si kakak tamvan,hahahaha.....




Sorry gaes , yang ini pendek. Ide gua entah lari kemana yang pasti gua Update yah😁 mian 🙇

Two Boys (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang