@Empat

21 6 0
                                    

Happy reading, jgn jdi pembaca gelap😊

"Ridho! Cepetan, ntar gue telat! ,"teriak Vera sambil menggedor gedor pintu kamar Ridho.

"Sabaran dikit napa dek? Lagi pake celana nih !,"jawab Ridho tak kalah kencangnya. Jawaban Ridho membuat Vera berdecak kesal , karena Ridho memanggilnya dengan sebutan 'dek'. Ridho itu adalah kakak sepupu Vera, namun usianya lebih muda dari Vera.

"Ver, ada Diki noh di depan," panggil si mbok.

"Hah? Diki siapa mbok?, Vera nggak kenal"

"Alah , pokok'e cepetan kesini. Kasian orangnya nungguin kamu itu lho"

Vera pun segera meninggalkan kamar Ridho dan segera berjalan ke depan , dimana si mbok memanggil. Dengan tidak santainya , ia melangkah keluar dari kamar Ridho. Dan alangkah terkejutnya ia melihat kakak tamvan sedang duduk diatas motor nya. Terlihat sangat cool dengan jambulnya yang aduhai.

"Lho , kakak? Mbok , katanya ada Diki ,mana orangnya ?," tanya Vera keheranan. Namun, bukannya menjawab pertanyaan Vera,Simbok dan Diki malah tertawa tebahak-bahak.

"Ya ampun Ver..lu lupa sama gue ?," tanya Diki. Vera hanya mengangguk dengan wajah yang masih bingung.

"Ya udah kalau gitu , kita berangkat dulu ya mbok " pamit Diki sambil menarik tangan Vera.

" Iyo, ati-ati lho Ki. Ojo ngebut engko tibo" pesan Si mbok( Iya , hati-hati lho Ki. Jangan ngebut nanti jatuh)

*****

" Nanti istirahat ke kantin bareng yuk " ajak Diki.

"I..iya kak " jawab Vera dengan gugup. Ia masih sangat terkejut dengan kejadian tadi pagi. Ia tak menyangka bahwa Diki, sahabat kecilnya dulu telah berubah menjadi kakak kelas nya yang tampan. Ralat, sangat tampan.

"Aku ke kelas duluan ya kak" pamit Vera.

"Oke , belajar yang rajin ya. Jangan mikirin gue terus." Pesan Diki sambil mengacak rambut  Vera. Setelah itu, Vera langsung berjalan cepat menuju kelasnya sambil berusaha menetralkan jantungnya yang deg-degan.

Saat di kelas , Vera terlihat kurang fokus terhadap pelajaran yang diberikan. Bahkan , ia sudah berulang kali di tegur oleh guru yang mengajar. Tika pun sampai bingung plus heran dengan Vera.

"Ver , lu kenapa sih? Dari tadi gue perhatiin , lu kayak gak fokus gitu?" Bisik Tika.

"Gak papa, ntar deh gue ceritain " jawab Vera.

Tak lama kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Anak-anak sudah berhamburan keluar. Tika menagih janji Vera akan cerita.

"Ver , mana..katanya mau cerita"

"Iya iya. Sabar napa." Kata Vera agak ketus. Tampaknya, Vera lupa kalau akan ke kantin bersama Diki.

Tiba-tiba, dari arah pintu seseorang melongokkan kepalanya.

"Woy , disini ada gak yang namanya Vera ?" Tanya orang yang tak lain adalah Diki. Beberapa siswi yang berada di dalam kelas berteriak histeris melihat wajah Diki.

"Ihh...mas Diki ganteng banget"

"Anjir! Senyumnya gaququh "

"Calon menantu emak gue tuh"

"Woo...muka kek miper gitu , ngarep banget lu"

"Ehm , sekali lagi , apa ada yang namanya Vera ? " deheman Diki membuat para siswi yang histeris tadi diam seketika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Two Boys (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang