Laki-laki Misterius Penunggu Golok Pemberian

10 1 0
                                    

"Barang pemberian memang harus dijaga serta disimpan dengan baik. Namun apa jadinya bila barang tersebut membahayakan? Lagi-lagi Papah menerima barang yang mengganggu kehidupan keluarga. Dan lagi-lagi Qila terganggu, Qila bosan. Qila benci. Qila capek"

Pagi ini Qila ikut Papahnya berkunjung ke rumah teman bisnisnya. Suasana hati Qila sangat tidak enak. Ia takut teman Papahnya akan memberi sesuatu pada sang Papah. Selama diperjalanan Qila hanya diam, Ia terus memohon pada sang pemilik semesta alam agar sang Papah tak lagi diberi benda yang mengancam kehidupan keluarganya.

"Wahai pemilik serta pencipta alam dan segala isinya, Qila mohon... Jangan biarkan Papah memiliki benda yang berisikan makhluk gaib. Kehidupan Qila sudah cukup dengan apa yang Qila lihat dikeseharian," ucap Qila dalam hati kecilnya.

"Nak... Qila... Hey..." Papah Qila terus memanggil Qila yang sedang asyik melamun.

"Kenapa Pah? Sudah sampai yha?"

"Iya. Ngelamunin apa sih? Sampai segitunya banget kamu," Papah Qila menaikkan alis matanya sebelah.

"Apasih Pah. Sudah ayok turun. Gausa naek-naekin alis sebelah doank. Ish"

Sesudah bercanda dengan Papahnya. Qila dan sang Papah menghampiri rumah Pak Tomo. Pak Tomo adalah teman bisnis Aufal yang gemar mengoleksi barang-barang antik yang mayoritas berisikan makhluk gaib.

"Assalamualaikum," Aufal mengucap salam dan mengetuk pintu rumah Pak Tomo.

"Waalaikumsalam..." Pak Tomo membuka pintu dan mempersilahkan Aufal dan Qila masuk. Qila memandangi seluruh isi rumah Pak Tomo. Namun tidak ada yang aneh.

"Nak Qila?" panggil Pak Tomo. Qila masih memperhatikan seisi rumah Pak Tomo.

"Kenapa Nak? Rumah Pak Tomo gak sebagus rumah Qila ya?" tanya Pak Tomo.

"Hmm... E..e..nggak kok Pak," jawab Qila

"Pah Qila lupa bawa novel. Takutnya Qila bete ini ditinggal Papah ngobrol. Hehe,"

"Kamu main saja sama anak Pak Tomo. Namanya Sarah, dia dikamar sana," Pak Tomo menunjuk kamar anaknya yang berada disudut ruangan. Tiba-tiba Qila melihat sesosok makhluk yang lewat depan kamar anak Pak Tomo. Qila tertegun.

"Em... Qila disini saja deh sama Papah," Qila menunduk Ia merasa terancam.

"Kamu lihat apa Nak?" bilang sama Papah, tanya Aufal.

"Loh... Kamu lihat sosok yang tadi lewat Qil?" tanya Pak Tomo penasaran.

"I..i..iya Pak," jawab Qila gugup.

"Dia tidak ganggu kok. Tenang saja,"

BRAKKKKKKKKK!!!

"Bapakkk!!!" teriak anak Pak Tomo. Semua terkejut dan segera lari ke kamar Sarah.

"Allah... Allah... Allah..." Qila terus menyebut. Tiba-tiba ada yang menarik kaki Qila.

"Pah... Papah!!! Qila teriak. Karena Qila terjatuh.

Pak Tomo membuka pintu kamar Sarah. Tak ada orang, dikamar tersebut. Pak Tomo mengecek sesuatu yang ada dikolong tempat tidur Sarah. Ternyata Sarah berada dikolong kasur. Sedangkan Qila, Ia menangis. Ia sangat terkejut. Aufal menghampiri Qila, Ia melihat sang anak menangis. Dalam benaknya Ia merasa ada yang tidak beres.

"Qila? Kamu kenapa?"

"Tadi kaki Qila ditarik Pah sama..."

"Sama siapa?" tanya Aufal. Ia panik sekali.

"Dia..." Qila memeluk Papahnya.

"Loh Qila kenapa? Kok nangis?" tanya Pak Tomo sembari mengelus rambut Sarah.

Q, R aNd MeReKa...Where stories live. Discover now