3 Anak Penunggu Sumur Tua

9 1 2
                                    

"Seorang hantu anak kecil bukanlah hantu yang menakutkan tetapi Ia akan lebih

menakutkan saat merasa terganggu atau terancam. Jadi jangan sekali-kali

mengganggunya atau akrab dengannya."

"Aaaaaaaaa!!!"

Seorang gadis berteriak ketakutan saat melihat sesuatu diatap rumahnya. Ia tak lagi melirik kanan kirinya, lari begitu saja sesuai kecepatan larinya. Sosok itu tampak sangat menakutkan, bayangkan saja jika suatu makhluk berada diatap rumah kalian lalu kalian melihatnya. Siapa pun itu pasti lebih memilih lari.

"Bunda... Bunda!!!"

Shaqila terus berlari bahkan tak memperdulikan sesak nafasnya. Shaqila terus berlari mencari sosok Ibunda tercinta, sesekali Ia merasa sakit dijantungnya. Shaqila semakin merasa takut, apa yang Ia lihat difikirannya telah terjadi saat ini.

Brakkk!!!

Shaqila terjatuh lalu kepalanya terbentur sofa, penglihatannya mulai buram namun Ia tiba-tiba melihat sosok 3 anak kecil. Shaqila tak lagi mempedulikannya Ia sudah terkulai lemah dilantai. Deru nafas sesak mulai terdengar sang Bunda, kini Bundanya tengah mencari Shaqila. Saat melihat Shaqila terkulai dilantai dengan mata tertutup, sang Bunda syok dan terus mencoba membangunkan anaknya serta memanggil-manggil nama anaknya agar segera bangun.

                                   ®

"Pergiiiiiiiiii..."

Shaqila terbangun dari pingsannya, Ia tersadar bahwa dirinya tak berada dirumah. Shaqila menghirup perlahan bau ruangan itu. Sesekali Ia menghirup nafas dalam-dalam mencoba menenangkan diri. Bau ruangan itu memang tak asing lagi bagi seorang Arshaqila Aulia. Entah sejak umur berapa Ia dirawat diruangan seperti ini. Sudah bagai rumah kedua-bagi seorang Shaqila. Shaqila sudah mulai tenang namun sang Bunda yang kini berada dihadapannya belum juga bertanya pada anak sulungnya. Shaqila memilih menutup matanya, Ia masih trauma dengan kejadian itu.                "3 anak kecil itu siapa yha???" Shaqila bergumam dalam hati.                   "Nak... Sudah siap cerita?" ucap Arshila yang tak lain adalah Ibunda Shaqila. Shaqila menggeleng, hening sekali ruangan ini. Tak lagi ada yang berbicara, diam Shaqila memang sangat mencerminkan diri seorang anak yang merasa ketakutan.     "Bunda tinggal sebentar yha Qil," ucap Bundanya. Shaqila tidak merespon.

"Kamu siapa??? Kok tiba-tiba ada disini?" Shaqila heran.

Shaqila terus memperhatikan sosok itu, sosok yang Ia lihat bagai tak asing. Seperti pernah Ia lihat disekitar rumahnya.

"Kamu siapa? Temanku yha?" Shaqila terus bertanya-tanya dalam hati.

"Aku Fano, dan...

"Bwaaaaaaaa!!!" teriak 2 anak kecil yang sengaja mengejutkan Shaqila.

"Aaaaaaa!!!" Shaqila lagi-lagi terkejut.

"Kaliankan yang waktu itu ada didekat aku kan?, waktu aku mau pingsan. Kalian siapa sih?"

"Aku Faldo dan ini Faldi, kita kembar Qila. Kita ganteng kan? Hehe" ucap anak kembar itu sambil memperlihatkan gigi ompongnya.

"Iiii kalian ompong, aku donk niii giginya bersih, putih, gak ompong" ucap Shaqila meledek sambil menunjukkan giginya. Mereka tertawa dan terus bergurau, sampai akhirnya.

" Haaa...haaa...kembali kalian, jangan kesini ini bukan tempat kalian!" ucap hantu yang membuat Shaqila trauma. Hantu itu tetap berada dilangit-langit ruang rawat inap Shaqila.

"Bundaaaaaa!!!" Shaqila terus menjerit bahkan Ia menarik infusnya hingga tangannya berlumur darah. Shaqila mencoba buka pintu namun tak dapat dibuka. Dokter, dan orangtua Qila datang lalu berusaha mendobrak pintu. Setelah pintu terbuka Papa Shaqila menangis, Ia dapat melihat apa yang baru saja terjadi. Betapa haru perasaanya melihat anaknya terus seperti ini. Derai air mata Shaqila tak tersudahi. Lagi-lagi Shaqila tak sadarkan diri.

Q, R aNd MeReKa...Where stories live. Discover now