Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅤ ㅤ ㅤㅤ
:: EPHEMERAL ::
ㅤ ㅤㅤ ㅤ
ㅤYERI mengusap air matanya, sambil sesekali sesenggukan, mengingat‐ingat satu hal yang sampai sekarang terus membuatnya sedih. Meninggalnya Kim Jonghyun―salah satu member SHINee, yang kebetulan juga memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat dengan Yeri. Bahkan, hubungan keduanya sudah seperti kakak-adik. Almarhum Jonghyun juga sempat mengaku jika Yeri adalah salah adik yang sangat cantik. Bisa dibayangkan betapa dekatnya mereka, kan?
ㅤSetelah mendengar pidato IU di atas panggung, Yeri turun ke backstage begitu saja untuk menenangkan diri. Beberapa anggota Red Velvet yang lain pun ikut menenangkan gadis berumur sembilan belas tahun itu untuk beberapa saat.
ㅤ"Unnie, aku... ke toilet dulu sebentar." Ia beranjak dari kursi, segera berlari menuju toilet. Air matanya terus jatuh, bahkan tanpa sadar, ia kembali menangis, menumpahkan seluruh air matanya hingga membanjiri wajah. Beberapa staff sempat memperhatikan gadis itu. Tapi ia tetap berusaha untuk tersenyum, menutupi wajahnya agar wajahnya yang sembab tidak dilihat oleh artis lain.
ㅤToilet itu kosong, untungnya. Yeri dengan langkah gontai langsung berdiri di depan kaca besar, melihat setengah pantulan dirinya di kaca tersebut. Ia terdiam, memandang wajahnya yang sudah sembab, membuat hiasan make up-nya menjadi sedikit luntur. Gadis itu terpejam lagi, menjatuhkan air mata untuk kesekian kali. Dia kembali mengingat sosok almarhum Jonghyun. Orang yang selama ini sudah ia anggap seperti kakak kandung sendiri.
ㅤMenghembuskan napas panjang, Yeri berusaha mengatur napasnya, menghentikan tangis. Tangannya kembali bergerak mengusap air mata, kemudian mencuci muka sebentar. Persetan dengan make up-nya yang luntur, Yeri hanya berusaha menenangkan diri. Menurutnya, menangis bisa membuat perasaannya lega. Menurut sebagian orang juga begitu.
ㅤYeri kembali melangkah keluar dari dalam toilet, masih dengan wajah tertunduk. Begitu sadar tubuhnya tak sengaja menubruk seseorang, ia lantas berjongkok untuk mengambil salah satu barang yang terjatuh di genggamannya. Yeri kembali berdiri, lantas mendongakkan kepala, memandang sosok pria jangkung di hadapannya.
ㅤAstaga, dia tahu siapa pria yang tengah berdiri di hadapannya ini.
ㅤ"J-jeongmal mianhaeyo, s-sunbaenim." Yeri membungkuk, meminta maaf. "Aku tidak sengaja. Maafkan aku," lirihnya pelan, kembali tertunduk. Malu sekalinya ia harus menubruk seorang artis ternama. Tentu saja itu Jeon Jungkook―salah satu anggota dari boyband BTS. Yeri memang tidak mengenalnya, tapi dia tahu kalau itu adalah Jungkook, si maknae.
ㅤPria itu hanya memandangnya sebentar, kemudian mengangguk datar.
ㅤBeberapa detik keduanya bersitatap canggung. Lantas, Jungkook mengusap tengkuknya, menilik sebentar wajah Yeri yang masih setengah sembab. "Gwaenchanayo?" Pertanyaan singkat, jelas, padat, namun sukses membuat hati Yeri berdesir kala itu juga. Lebih-lebih saat ia mendengar suara khas pria yang dikenal sebagai golden maknae itu.