Annoying Chairmate

2K 271 12
                                        

                  :: EPHEMERAL ::

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      
   
  
   
:: EPHEMERAL ::

       

    
  
   
"HEI, Gadis Pendek! Kemarikan lembar jawabanmu!" Yeri yang kala itu tengah sibuk mengisi lembar jawaban ulangannya lantas mendengus pelan tatkala mendengar bisikan Jungkook―si murid pencari onar―yang sudah nyaris setahun menjadi chairmate-nya. Kalau saja bukan karena sistem random chairmate, Yeri juga enggan dengan laki-laki bermarga Jeon. Tapi apa mau dikata? Ini jelas kemauan sang wali kelas. Ia tak bisa melakukan banyak hal.

ㅤYeri tetap tidak mengindahkan bisikan menyebalkan itu. Tetap fokus mengerjakan, tidak berniat melirik sama sekali. Masa bodoh dengan Jungkook yang sudah memelas sekarang. Yang terpenting, ia harus menyelesaikan semua jawabannya terlebih dahulu sekarang.

ㅤMerasa diabaikan, Jungkook kontan menyikut lengan Yeri dengan sedikit kasar, hingga membuat lembar jawabannya  tercoret oleh pensil. Nyaris saja perempuan itu berteriak kencang. Tapi, ia buru-buru menahannya, mengingat ulangan masih berlangsung. Ia memejamkan mata, lantas memandang Jungkook tajam, memberi tatapan 'apa-yang-kau-lakukan-bodoh?!'

ㅤJungkook menunjuk lembar jawaban di hadapan Yeri. "Jawabanmu! Aku lihat!" Dan bodohnya, Jungkook mengucapkan kalimat itu dengan santai, hingga membuat seluruh pasang mata langsung tertuju ke arahnya. Beberapa detik kemudian, ia baru sadar. Cengiran tak berdosa langsung terukir di wajahnya. "Ssaem, aku tidak bermak―"

ㅤ"JEON JUNGKOOK! KIM YERIM! CEPAT KUMPULKAN ULANGAN KALIAN!" Kalimat itu menjadi kalimat terseram yang pernah Yeri dengar selama sekolah. Kontan, perempuan itu terlonjak, kemudian menata Jungkoom tajam. Yang ditatap hanya menggidik bahu, tak paham. "CEPAT KUMPULKAN! TIDAK UDAH BERDISKUSI LAGI!"

ㅤYeri baru saja ingin protes. Tapi muka garang sang guru―Jung ssaem―membuat ia dan Jungkook jadi pasrah sendiri. Dengan langkah gontai, dua makhluk itu beranjak, seraya mengunpulkan lembar jawaban mereka di atas meja guru. "Keluar dari kelas dan jangan ganggu teman kalian yang masih ulangan!" pinta sang guru. Yeri dan Jungkook hanya mengangguk paham, mendesah panjang.

ㅤMenyusuri lorong koridor, Yeri melangkah cepat di depan Jungkook. Kesal, ingin marah, kira-kira begitulah perasaan Yeri saat ini. Sebenarnya, ia tidak masalah jikalau Jungkook memang ingin menyontek jawabannya barusan. Tapi yang menjadi masalah, kenapa Jungkook harus berbicara dengan santai begitu? Jungkook bodoh, bodoh, bodoh!

ㅤYeri terduduk di tepi lapang, melipat kedua tangan depan dada, masih menahan kesal. Sementara Jungkook hanya memandanginya, kemudian sibuk memainkan bola basket di tengah lapang. Sesekali, laki-laki iti melirik. "Kau kenapa, sih? Kenapa mukamu muram begitu?" tanyanya, membuat Yeri langsung mendesis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EphemeralTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang