Albert teman masa kecilku

83 11 1
                                    

Hai :)

Siapkan mental kalian ya buat baca cerita ini :)
Jangan lupa vote dan koment :)
Follow author kalo bisa mah :v

Aku ingin berbagi kisah pengalamanku dulu. Waktu masih kecil. Umurku baru 5th. Yahh sudah bisa kalian kira kira kan diumur 5th aku sudah bisa berbicara.

Suatu hari sekitar pukul 09.00WIB aku bermain di kamarku. Bersama dengan boneka² ku yang lucu. Ada yang berbentuk beruang, porselen, dan barbie.

Saat aku sedang bermain, aku seperti melihat seseorang yang sedang mengintip aku dari belakang tubuhku.

Didalam kamarku ada kamar mandi. Karena kamarku itu ber3 dengan ayah dan mamaku..

Saat aku sedang bermain masak²an dan menuangkan minuman teh kepada Mr. BigBear nama boneka beruangku. Aku dapat merasakan dia yang sedang mengintip dari belakang tubuhku.

Dia bersembunyi dibalik pintu kamar mandi kamarku. Sekilas aku hanya menghiraukannya. Namun saat tiba² boneka porcelen ku terjatuh dari kasurku. Aku ingin mengambil boneka porcelenku.

Kebetulan aku bermain diatas kasur springbed. Karena kasur itu tinggi aku pun turun untuk mengambil bonekaku.

Saat kaki ku terpijak diatas lantai yang putih bersih dan mengkilap itu. Aku melihat dia dari balik bayangan lantai kamarku yang mengkilap berwarna putih itu.

Posisiku mengambil boneka dalam keadaan terbungkuk. Aku dapat melihat dia dibalik bayangan lantai itu.

Beberapa menit, mungkin aku terpaku. Lalu aku pun membenarkan posisiku dengan berdiri tegak.

Dan dapat kulihat dia.

Ya. Dia. Dia yang mengintipku saat aku bermain daritadi. Dia yang melihatku seperti malu² hingga bersembunyi diablik pintu kamar mandiku.

Mungkin sebagian orang takut karena   kehadirannya. Tapi itu tidak berlaku padaku. Justru aku merasa senang.

Saat itu aku anak tunggal dan belum memiliki saudara/saudari. Jadi aku merasa kesepian. Hingga aku senang dengan kehadiran dia disini. Dan seperti mengajak ku bermain dengannya.

Saat aku melihat dia aku merasa kaget dengan luka yang ada dikepalanya. Kepalanya berdarah. Darah segar berwarna merah itu terus mengalir dan menetes ke lantai kamarku. Aku meciumnya sangat anyir.

Hingga aku berteriak dan menangis didalam kamar saat meilaht dia dalam keadaan seperti itu.

"Hwuaaaaa!!!!!Hiks hiks hwuaaaa!! Kamu berdarah. Ayah!!!! Ayah!!! Dia berdarah ayah!!! " teriakku didalam kamar saat melihat dia dalam keadaan seperti itu.

Aku menangis sambil memeluk boneka porcelen ku.

Tak lama kemudian, terdengar suara langkah kaki yang sedang menaiki anak tangga. Dan sepertinya akan menuju ke kamarku.

Dan saat aku membuka mataku yang kulihat adalah ayahku yang panik mendengar teriak dan isak tangisku.

"Kamu kenapa sayang? Hmm apa yang berdarah? Yang mana yang sakit?" tanya ayahku kepadaku agak panik.

"Ayah dimana kotak obat? Aku ingin mengambil kotak obat ayah" ucapku pada ayahku.

"Ada di ruang tamu di kotak yang menempel di dinding. Sebentar ayah suruh mama yang ambil ya.. " ucap ayahku

Aku hanya dapat menganggukkan kepalaku seraya masih terisak tangis.

Dan mama pun datang dengan kotak obat yang kuminta ia membawanya

"Dimana yang sakit sayang? Sini mama obattin" ucap mamaku

Aku hanya dapat menunjuk dia yang kulihat masih berdiri didepan pintu kamar mandi yang terbuka.

INVISIBILIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang